2.1 PENGERTIAN ANTARIKSA
Antariksa adalah sebuah kumpulan dari segala Galaksi,dan semua itu berkumpul dalam satu kesatuan contohnya yaitu antariksa,luas antariksa tidak bisa di perkirakan karena sangatlah luas, kita tidak tahu,tapi teknologi semakin lama semakin canggih,dan mungkin suatu saat nanti kita akan bisa menemukan planet yang memiliki kehidupan juga. Seperti yang sudah di temukan oleh para ilmuan zaman sekarang yang mengatakan bahwa ada planet yang mirip dengan bumi dan planet itu mempunyai kadar air yang pas juga untuk manusia, siapa tahu kita akan dipindahkan kesana ? Kesimpulannya adalah : antariksa adalah tempat yang sangat asing bagi manusia,tapi manusia terkadang heran mengapa banyak terjadi moment yang tidak bisa diduga oleh manusia itu terjadi di antariksa,dan mengapa semua itu bisa terjadi ? apa yang menyebabkannya ? itu semua masih menjadi Tanda Tanya Besar.
Antariksa adalah sebuah kumpulan dari segala Galaksi,dan semua itu berkumpul dalam satu kesatuan contohnya yaitu antariksa,luas antariksa tidak bisa di perkirakan karena sangatlah luas, kita tidak tahu,tapi teknologi semakin lama semakin canggih,dan mungkin suatu saat nanti kita akan bisa menemukan planet yang memiliki kehidupan juga. Seperti yang sudah di temukan oleh para ilmuan zaman sekarang yang mengatakan bahwa ada planet yang mirip dengan bumi dan planet itu mempunyai kadar air yang pas juga untuk manusia, siapa tahu kita akan dipindahkan kesana ? Kesimpulannya adalah : antariksa adalah tempat yang sangat asing bagi manusia,tapi manusia terkadang heran mengapa banyak terjadi moment yang tidak bisa diduga oleh manusia itu terjadi di antariksa,dan mengapa semua itu bisa terjadi ? apa yang menyebabkannya ? itu semua masih menjadi Tanda Tanya Besar.
Definisi
Antariksa adalah angkasa luar atau dalam bahasa Inggrisnya Outer space yang
merupakan ruangan jauh dari bumi (di luar lapisan atmosfer bumi) bebas dari
pengaruh gravitasi. Bagian dari alam semesta yang digambarkan sebagai ruang
hampa udara. Terdapat benda-benda langit lainnya seperti meteor, meteoroid, dan
asteroid, serta banyak kejadian alam berlangsung dalam ruangan ini.
2.2 SEJARAH TERBENTUKNYA ALAM
SEMESTA
Banyak
teori-teori yang mengemukakan asal usul tentang terbentuknya alam semesta,
diantaranya:
a. Teori
Tidal
Teori Tidal Teori tidal atau teori
pasang surut dikemukakan oleh James dan Harold Jeffers pada tahun 1919, menurut
teori ini pada ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati
Matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian Matahari tertarik dan
lepas. Dari bagian Matahari yang terlepas inilah kemudian terbentuk
planet-planet.
b. Teori
Bintang Kembar
Menurut teori ini kemungkinan dahulu
kala matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab salah satu
bintang meledak dan oleh gaya tari gravitasi bintang satunya, pecahan tersebut
tetap berada di sekelilingnya.
c. Teori
Nebular
Menurut teori ini mula-mula ada
kabut gas dan debu atau nabule, nabule ini mengisi seluruh ruang alam semesta
karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berpusing.
Proses ini mula-mula lambat, kemudian makin cepat dan bentuknya berubah dari
bulat bola menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi akan mengumpul di
pusat cakram, dan kemudian menjadi matahari. Sedang sisinya yang tertinggal
akan tetap berpusing, dan terbentuklah planet beserta satelitnya. Menurut para
ahli, dalam setiap seribu bintang dialam semesta ini terdapat satu system tata
surya. Jika dugaan ini benar, didalam galaksi atau bima sakti saja yang
mempunyai 1011 bintang , akan terdapat 100 juta tata surya. Dan diantara tata
surya itu kemungkinan ada beberapa yang mirip dengan tata surya kita.
d. Teori
Big Bang
Teori Big
Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu
wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi
diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan
membentuk alam yang kini dengan cara pemisahahan satu dengan yang lain Big Bang
merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah 'diciptakan dari ketiadaan',
dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah. Segala bukti meyakinkan ini
menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang
adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam
semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha
Perkasa.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang”. (QS. Al-Mulk, 67:3) Sebenarnya teori tentang luar angkasa sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad saw dengan diturunkannya ayat tersebut.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang”. (QS. Al-Mulk, 67:3) Sebenarnya teori tentang luar angkasa sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad saw dengan diturunkannya ayat tersebut.
2.3
SISTEM TATA SURYA
Dalam Tata
Surya, terdapat delapan planet besar, semuanya berevolusi mengelilingi satu
bintang yang bernama matahari. Matahari terletak di pusat Tata Surya. Delapan
planet ini, yang merupakan bagian dari Solar system (Tata Surya), saling
berevolusi mengelilingi matahari dalam sebuah keteraturan. Nama-nama planet
dari yang terdekat dengan matahari: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus,. Jadi, bumi kita adalah planet ke-tiga dari
matahari. Setiap planet di Tata Surya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Suhu
pada beberapa planet cukup tinggi untuk meleburkan sesuatu. Sedangkan ada
diantaranya yang permukaannya tertutup oleh es. Beberapa planet hampir
seluruhnya terdiri atas gas. Bahkan beberapa planet berukuran kecil seperti
bulan. Terdapat hubungan yang sangat harmonis antara satelit dengan induknya.
(Dalam astronomi, induk adalah sesuatu yang benda lain berkeliling terhadapnya.
Matahari adalah induk dari bumi, bumi adalah induk dari bulan). Planet menarik
satelit-satelitnya. Satelit juga mengimbangi tarikan tersebut. Tanpa
kesetimbangan tersebut, satelit akan menumbuk planet atau pecah dan menghilang
angkasa. Singkatnya, jika bulan berotasi lebih lambat, ia akan tersedot bumi
dengan kecepatan sangat tinggi. Ini akan menjadi akhir kehidupan bumi.
1.
Matahari
Matahari adalah benda langit
terbesar di Tata Surya. Ia terdiri atas gas yang sangat panas dan berpijar.
Setiap detik, terjadi ledakan diseluruh permukaannya, matahari sendiri
merupakan bom nuklir yang sangat besar. Ledakan di permukaannya sama dengan
energi yang dipancarkan oleh jutaan bom atom. Mereka menghasilkan
kobaran-kobaran api yang besarnya 40 hingga 50 kali besar bumi. Matahari
bagaikan bola api yang memancarkan panas dan cahaya yang sangat kuat dari
permukaannya. Jika tidak ada matahari, sepanjang hari akan gelap, dan permukaan
bumi akan tertutup es. Yang pasti, tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Ruang
angkasa adalah tempat yang gelap, sangat luas, dan kosong. Bumi kita adalah
salah satu benda langit di dalamnya, dan tak tidak ada satupun yang cukup dekat
untuk menerangi dan memanaskan bumi kita.
Planet
Planet adalah
benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak
dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya.
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang.
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang.
Planet-planet
yang ada di tata surya, antara lain sebagai berikut:
Gambar
planet
1)
Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil di
dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88
hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo
tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil
(dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa
terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui
tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu
Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan
sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius). garis tengah : 4850 KM volume : 0,054 isi bumi kepadatan :5,4 ( Air = 1) massa :0,055 massa bumi
daya tarik :0,37 daya tarik bumi jarak ke matahari : 58,000.000 km kecepatan edar : 4,2 km/detik periode rotasi : 59 hari mengitari matahari : 87,97 hari kecepatan pada orbit : 42,9 km/detik satelit : tidak ada
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius). garis tengah : 4850 KM volume : 0,054 isi bumi kepadatan :5,4 ( Air = 1) massa :0,055 massa bumi
daya tarik :0,37 daya tarik bumi jarak ke matahari : 58,000.000 km kecepatan edar : 4,2 km/detik periode rotasi : 59 hari mengitari matahari : 87,97 hari kecepatan pada orbit : 42,9 km/detik satelit : tidak ada
2)
Venus
Venus atau Bintang Kejora adalah
planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki
radius 6.052 km dan mengelilingi Matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus
mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak
mungkin terdapat kehidupan.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi
planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada
jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari. garis tengah : 13.140 KM
volume : 0,88 isi bumi kepadatan :5,2 ( Air = 1) massa :0,82 massa bumi daya
tarik :0,88 daya tarik bumi jarak ke
matahari : 108.000.000 km kecepatan edar
: 10,3 km/detik periode rotasi : 244 hari mengitari matahari : 224,7 hari kecepatan pada orbit :35,0 km/detik satelit : tidak ada
3)
Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari
delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar
tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU
(ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan
magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin
matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini
dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.garis
tengah : 1.756 KM volume : 1,08106 cu KM kepadatan :5,52 ( Air = 1) massa :5,98
x 102 ton jarak ke matahari : 149.000.000 km kecepatan edar : 0,5 km/detik
perioderotasi : 365 hari satelit : 1 yaitu bulan
4)
Mars
Mars adalah planet terdekat keempat
dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering
dijuluki sebagai “planet merah” karena tampak dari jauh berwarna
kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan
planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di
permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es.
Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus
Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di
Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang
meliputi 40% permukaan Mars. garis tengah : 6790 KM volume : 0,15 isi bumi
kepadatan :3,9 ( Air = 1) massa :0,11 massa bumi daya tarik :0,38 daya tarik
bumi jarak ke matahari : 228.000.000 km kecepatan edar : 5,0 km/detik periode
rotasi : 24 jam, 37 detik mengitari matahari : 687 hari kecepatan pada orbit :
24,1 km/detik satelit : 2.
5)
Jupiter
Yupiter atau Jupiter adalah planet
terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak
rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah
planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki
massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan
periode revolusi adalah 11,86 tahun. Volume Jupiter 1.319 kai volume Bumi garis
tengah : 142,600 KM volume : 1,316 isi bumi kepadatan :1,34 ( Air = 1) massa
:317,8 massa bumi daya tarik :2,64 daya tarik bumi jarak ke matahari
:778.000.000 km kecepatan edar : 61 km/detik periode rotasi : 9 jam, 55 menit
mengitari matahari : 11,9 tahun kecepatan pada orbit :13,1 km/detik
satelit : 16
6)
Saturnus
Saturnus adalah planet keenam dari
Matahari dan planet kedua terbesar di tata surya, setelah Jupiter. Saturnus,
bersama-sama dengan Jupiter, Uranus dan Neptunus, diklasifikasikan
7)
Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari
Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya.
Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos
(Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata
telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet
oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William
Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang
diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus
juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop. garis
tengah : 49.000 KM volume : 52 isi bumi
kepadatan :1,58 liter ( Air = 1) daya tarik :1,1 daya tarik bumi jarak ke matahari :2.870.000.000 km kecepatan edar : 22 km/detik periode rotasi : 16-28 jam mengitari matahari : 84,0 tahun
kepadatan :1,58 liter ( Air = 1) daya tarik :1,1 daya tarik bumi jarak ke matahari :2.870.000.000 km kecepatan edar : 22 km/detik periode rotasi : 16-28 jam mengitari matahari : 84,0 tahun
Kecepatan pada orbit :6,8 km/detik satelit : 5
8)
Neftunus
Neptunus
merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet ini
dinamai dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet terbesar keempat
berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa
Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada
Uranus. Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta
km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya
adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah ♆, yang merupakan trident dewa Neptunus. garis tengah :
50.200KM volume : 44 isi bumi kepadatan :2,30 ( Air = 1) massa :17,2 massa bumi
daya tarik :1,4 daya tarik bumi jarak ke matahari :4.497.000.000 km kecepatan
edar : 25 km/detik periode rotasi : 18-20 jam mengitari matahari :
164,8 tahun kecepatan pada orbit :5,4 km/detik satelit : 2
2.4 BENDA LAIN DALAM TATA SURYA
A. Asteroid
Asteroid
adalah benda-benda langit kecil yang mengelilingi matahari. Lintasan pergerakan
asteroid dalam mengelilingi matahari berbentuk lingkaran, tetapi kadang juga
beberapa asteroid mempunyai lintasan pergerakan yang lonjong. Letak
lintasan/orbit asteroid dekat dengan ekliptika. Pada dasarnya asteroid tidak
mempunyai angkasa. Asteroid terbesar adalah Ceres dengan diameter 750
kilometer. Asteroid bergerak mengelilingi matahari mempunyai kala revolusi
rata-rata 4 sampai 6 bulan. Ada sebuah asteroid yang berorbit lonjong dan
pernah mendekat ke laut bumi, yaitu asteroid Icarus. Sebagian besar asteroid
terkumpul atau berkerumun di orbit Mars dan Jupiter. Sekumpulan asteroid ini disebut
sabuk asteroid. Sebanyak 23 asteroid mempunyai orbit yang memotong bumi yang
disebut asteroid Apollo, 75 asteroid memotong orbit Mars dan 16 asteroid
dinamakan Trojan karena mengikuti Jupiter dalam orbitnya.
B. Komet
Komet
merupakan rangkaian cahaya yang bergerak dari satu konstelasi ke konstelasi
lain di antara bintang-bintang. Rangkaian cahaya komet memperlihatkan seperti
untaian rambut panjang, oleh karena itu komet sering disebut bintang berekor.
Ketika mendekati matahari, ekor komet selalu berada di depan, menjauhi
matahari. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan sorot pada cahaya matahari
yang mendorong partikel-partikel terkecil selalu ke arah yang berlawanan dengan
matahari. Komet terdiri atas berbagai gas termasuk didalamnya adalah Sianogen (S/CN),
karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), nitrogen (N2), hidroksil (OH), dan
nitrogen hidrid (NH). Pergerakan komet tampak dalam pemandangan sebagai
lambaian yang indah yang kemudian lenyap begitu saja selama bertahun-tahun.
Komet bergerak menjelajahi wilayah langit pada berbagai sudut pada bidang tata
surya.Pada tahun 1705 ahli atmosfer Edmund Halley menerapkan hukum gravitasi
pada pengamatan pengamatan mengenai sejumlah komet. Ia mengetahui bahwa komet
beredar menjelajahi wilayah sesuai hukum gravitasi. Sebagai contoh komet Halley
yang muncul setiap 76 tahun sekali.
C. Meteor
Meteor
adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut
sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang
dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum
sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang,
lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan
mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang
menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.
D. Bintang
Bintang
merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya
sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang
nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan
bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang
nyata).
Menurut
ilmu astronomi, definisi bintang adalah: Semua benda masif (bermassa antara
0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan
pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Oleh sebab itu bintang katai
putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap
disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada
jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi
bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.
E. Galaksi
Galaksi
adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang
(dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang
hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi
hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa
Yunani galaxias [γαλαξίας], yang berarti "susu," yang merujuk pada
galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari
galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan
satu triliun (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari
adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan
semua benda yang mengorbit matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar (1011) galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar (1011) galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik.
2.5 PENGERTIAN ANTARIKSA
Antariksa
adalah sebuah kumpulan dari segala Galaksi,dan semua itu berkumpul dalam satu
kesatuan contohnya yaitu antariksa, luas antariksa tidak bisa di perkirakan
karena sangatlah luas, kita tidak tahu,tapi teknologi semakin lama semakin
canggih,dan mungkin suatu saat nanti kita akan bisa menemukan planet yang
memiliki kehidupan juga. Seperti yang sudah di temukan oleh para ilmuan zaman
sekarang yang mengatakan bahwa ada planet yang mirip dengan bumi dan planet itu
mempunyai kadar air yang pas juga untuk manusia, siapa tahu kita akan
dipindahkan kesana ?
a.
Bintang
Bintang adalah merupakan benda langit yang memancarkan
cahayanya sendiri. Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah semua benda
massif (bermassa antara 0,08 hingga 200 kali massa matahari) yang sedang atau
pernah melakukan pembangkitan energi melalui fusi nuklir. Oleh sebab itu
bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya
atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah
Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima
Centauri dalam rasi bintang
Karakteristik bintang
Dengan mengetahui karakteristik bintang maka dapat dibedakan
bintang dengan benda langit lainnya yang tampak seperti bintang.
- Diameter Cakram sebagian besar bintang
terlalu kecil diameter sudutnya untuk dapat diamati dengan teleskop optis
bumi yang ada saat ini, sehingga dibutuhkan teleskop interferometer untuk
menghasilkan citra sebuah bintang. Ukuran bintang sangat beragam, mulai
dari bintang neutron, yang hanya berdiameter antara 20 sampai 40 km,
hingga bintang maharaksasa seperti Betelgeuse di rasi bintang Orion, yang
berdiameter sekitar 650 kali diameter matahari atau sekitar 900 juta km.
Namun Betelgeuse memiliki kepadatan yang jauh lebih rendah dari matahari.
- Massa
Salah
satu bintang paling masif yang diketahui adalah Eta Carinae.[46] Dengan
massa hingga 100–150 kali massa matahari, bintang ini pun memiliki jangka
hidup yang hanya beberapa juta tahun. Penelitian terhadap gugus Arches
menunjukkan bahwa batas tertinggi massa bintang dalam era sekarang alam
semesta adalah 150 kali massa matahari. Alasan untuk batas ini belum
diketahui secara pasti, tapi sebagiannya disebabkan oleh luminositas
Eddington, yaitu jumlah maksimal luminositas yang dapat melewati atmosfer
bintang tanpa harus melontarkan gas ke ruang angkasa. Besar gravitasi
permukaan sebuah bintang ditentukan oleh diameter dan massanya.
Bintang-bintang raksasa memiliki gravitasi permukaan yang jauh lebih
rendah dari bintang-bintang deret utama, sementara kebalikannya untuk
bintang-bintang kompak seperti katai putih. Gravitasi permukaan
mempengaruhi tampilan spektrum sebuah bintang, dengan gravitasi yang lebih
tinggi menyebabkan pelebaran garis serapan.
- Medan
magnet sebuah
bintang dihasilkan di bagian dalam bintang tempat sirkulasi konveksi
terjadi. Gerakan plasma konduktif ini berfungsi seperti dinamo,
menghasilkan medan magnet yang meliputi seluruh bintang. Kuatnya medan
magnet sebuah bintang bergantung pada massa dan kandungan bintang
tersebut, dan jumlah aktivitas magnet permukaan bintang bergantung pada
kecepatan rotasi bintang.
- Kinematika, Gerak relatif sebuah bintang
terhadap matahari dapat memberikan informasi penting mengenai asal mula
dan umur bintang tersebut, bahkan juga mengenai struktur dan evolusi
galaksi di sekitarnya. Komponen gerak sebuah bintang terdiri atas
kecepatan radialnya menuju atau menjauhi matahari, dan pergeseran
melintangnya yang disebut gerak diri.
- Komposisi
Kimia,
Saat terbentuk, bintang-bintang di galaksi Bima Sakti massanya terdiri
dari sekitar 71% hidrogen dan 27% helium, dan sisanya sedikit unsur-unsur
yang lebih berat. Bintang dengan kandungan besi terendah yang pernah
diukur adalah bintang katai HE1327-2326, dengan kandungan besi hanya
1/200.000 dari kandungan besi matahari. Sebaliknya, bintang kaya logam
μLeonis, memiliki kandungan yang hampir dua kali lipat milik matahari,
sedang bintang berplanet 14 Herculis, memiliki kandungan yang hampir tiga
kali lipat milik matahari. Ada juga bintang yang komposisi kimianya
ganjil, yang menunjukkan kelimpahan luar biasa unsur-unsur tertentu dalam
spektrumnya; khususnya krom dan logam tanah jarang.
- Rotasi
Laju
rotasi bintang dapat ditentukan lewat spektroskopi, atau dapat diukur
dengan lebih tepat lagi dengan mengamati laju rotasi bintik bintang.
Bintang-bintang muda dapat memiliki laju rotasi yang tinggi, hingga di
atas 100 km/s diukur pada ekuatornya. Bintang degenerat adalah bintang
yang telah menyusut menjadi massa yang kompak dan mengakibatkan laju
rotasi tinggi. Namun laju rotasi ini masih lebih rendah dari yang
diperkirakan oleh hukum kekekalan momentum sudut. Sebagian besar momentum
sudut bintang tersebut menghilang akibat hilangnya massa bintang oleh
angin bintang. Meskipun demikian, laju rotasi bintang pulsar bisa sangat
tinggi. Bintang pulsar di pusat Nebula kepiting misalnya, berputar 30 kali
dalam sedetik. Laju rotasi bintang pulsar akan perlahan melambat akibat
emisi radiasi.
- Suhu permukaan bintang deret utama
ditentukan oleh laju penghasilan energi di intinya yang umumnya
diperkirakan dari indeks warna bintang. Suhu di daerah inti sebuah bintang
mencapai hingga beberapa juta derajat celsius.Suhu sebuah bintang
menentukan laju ionisasi berbagai unsur di dalamnya, juga menentukan sifat
garis serapan spektrumnya. Suhu permukaan, magnitudo absolut dan sifat
serapan spektrografi bintang digunakan sebagai dasar untuk
pengklasifikasian bintang
- Umur Semakin tinggi massa sebuah
bintang maka semakin pendek pula umurnya. Hal ini terutama disebabkan
karena bintang dengan massa yang tinggi akan memiliki tekanan yang tinggi
pula pada intinya yang menyebabkannya membakar hidrogen dengan lebih
cepat. Bintang-bintang paling masif bertahan rata-rata hanya beberapa juta
tahun, sementara bintang dengan massa minimum (katai merah) membakar bahan
bakarnya dengan perlahan dan bertahan hingga puluhan sampai ratusan miliar
tahun.
b.
Rasi
Bintang
Rasi
bintang atau Konstelasi adalah
sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi
khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak
memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti
berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat
tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan
bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang.
Fungsi Rasi Bintang:
- Sebagai Penunjuk Arah
Di saat kompas belum ditemukan atau
pun di saat manusia pergi tanpa membawa alat penunjuk arah, langit telah
memberikan arahan yang jelas, rasi bintang pun kerap kali disebut sebagai
penunjuk jalan yang akurat. ada 4 rasi bintang sebagai penunjuk 4 arah mata
angin:
- Ursa Major (Arah Utara)
- Crux
(Arah Selatan)
- Orion
(Arah Barat)
- Scorpio
(Arah Tenggara)
- Sebagai Penentu Musim
Di zaman dulu, nenek moyang bangsa Indonesia telah memakai
sistem rasi bintang untuk menentukan kapan waktunya menanam, menentukan musim,
sehingga tanaman yang mereka tanam menjadi tepat, menentukan waktunya panen,
dsb. Ketika rasi bintang berbaris, mereka tahu bahwa sudah waktunya untuk musim
semi atau musim dingin. Hampir setiap kebudayaan maju di seluruh dunia
menggunakan rasi bintang untuk beberapa bentuk prediksi.
c.
Planet
Planet adalah benda langit yang gelap,
tidak mempunyai cahaya sendiri, dan selalu beredar mengelilingi sebuah bintang
sejati yaitu matahari. Dalam urutan menurut jaraknya dari matahari,
planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
Hal-hal penting dari planet adalah sebagai berikut.
- Planet tidak mempunyai cahaya
sendiri, hanya memantulkan cahaya dari matahari.
- Planet
beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama. Waktu beredarnya
semakin lama jika jaraknya dari matahari semakin jauh.
- Lintasan
planet-planet merupakan bidang-bidang yang berbentuk lonjong (ellips), dan
hanya membentuk sudut-sudut yang kecil (sudut inklinasi) dengan bidang
ekliptika.
- Kebanyakan
planet-planet itu mempunyai satelit (pengiring) atau bulan.
d.
Satelit

Satelit adalah benda yang mengorbit benda
lain dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu. Sedangkan dalam kamus besar
Bahasa Indonesia, satelit adalah bintang siarah yang mengedari bintang siarah
yang lebih besar, misalnya bulan yang mengedari bumi. Satelit dapat
mengelilingi planet karena adanya gaya gravitasi planet.
Jenis Dan
Fungsi Satelit
1. Satelit Alami
Satelit alami adalah salah satu benda luar angkasa yang
telah ada (bukan buatan manusia) yang mengorbit suatu planet. Satelit alami
bumi adalah bulan. Selama mengelilingi bumi, bulan mengalami tiga
gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi bulan mengelilingi bumi dan revolusi
bulan mengelilingi matahari
Adapun fungsi satelit alami (bulan) diataranya adalah
- Secara tidak lansung melindungi
bagi planet yang diorbitnya dari hantaman benda langit lain seperti komet
dan asteroid
- Dapat
mengontrl kecepatan rotasi suatu planet karena efek gravitasional tidal
wave
- Menyeimbangkan
perputaran siklus air laut yang mengakhibatkan pasang surut air laut
- Mengurangi
efek yang ditimbulkan akibat radiasi sinar ultraviolet
- Memberi
penerangan pada malam hari
- Contoh
satelit alami lainnya diantaranya adalah Callisto, Ganymede, dan Io yang
mengorbit planer Jupiter, serta Titan yang mengorbit planet Saturnus.
2.
Satelit Buatan
Satelit buatan adalah salah satu benda luar angkasa buatan
manusia yang mengorbit suatu planet yang dalam pembuatannya memiliki jenis dan
fungsi tertentu dengan tujuan untuk kepentingan manusia. Berikut merupakan
jenis-jenis satelit berdasarkan fungsinya,
e.
Meteor
Meteor adalah benda
langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya
gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya
gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan
kita melihatnya seperti bintang jatuh. namun, karena gesekan itu juga
menyebabkan meteor terbakar sebelum masuk ke permukaan bumi.Meteor dapat ke
bumi karena tertarik oleh gravitasi bumi dimana disaat memasuki atmosfer bumi,
meteor akan bergesekan dengan udara sehingga meteor akan berpiar, yang disebut
dengan bintang jatuh.
Hal ini merupakan
mengapa meteor dapat dikatakan bintang jatuh dan dapat berpiar, terbakar, atau
bercahaya. Meteor akan jatuh di permukaan bumi dan menyebabkan lubang besar
atau kawah disaat meteor tidak habis terbakar pada saat di atmosfer. Meteor
yang jatuh dibumi disebut dengan Meteorit. Meteor yang jatuh dengan
jumlah yang banyak disebut dengan hujan meteor, seperti yang pernah terjadi di
Prancis pada tahun 1803.
f.
Komet
Komet
adalah benda angkasa kecil yang mengorbit Matahari. Mereka memiliki pusat inti
dan mungkin atau mungkin tidak memiliki ekor. Mereka mengorbit Matahari pada
interval yang sangat panjang di orbit yang sangat elips. Mereka melewati bumi
pada jadwal siklus. Komet memiliki inti pusat yang disebut koma. koma ini
terdiri dari batuan, debu dan es. Ketika komet mendekat ke Matahari, es mencair
dan hal ini menciptakan banyak debu dan puing-puing. Sebagai tekanan meningkat
matahari, angin surya mendorong debu dan puing-puing menjadi ekor komet yang
indah. Matahari menerangi ekor dan kita dapat melihat komet dari Bumi. Sebelum
penemuan teleskop, komet akan muncul dari mana saja. Sekarang para ilmuwan
dapat melihat dan menemukan komet yang akan tidak terlihat di Bumi. Karena
siklus alami komet, beberapa komet hanya dapat muncul setiap beberapa ratus
tahun. Selalu ada kesempatan untuk amatir dengan teleskop untuk menemukan
sebuah komet yang belum pernah dilihat, seperti banyak penemuan Komet Hale-Bopp
pada tahun 1996
g.
Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat
dalam sistem tata surya kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil
(atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet.
Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter yang disebut sabuk
asteroid.
Ciri
Fisik Asteroid
1)
Asteroid bisa mencapai besar seperti Ceres, yaitu 940
km (sekitar 583 mil
2)
Hampir semua asteroid bentuknya tidak teratur, meskipun
ada beberapa yang hampir bulat, seperti Ceres
3)
Asteroid berputar mengelilingi matahari dalam orbit
elips, mereka memutar, kadang-kadang jatuh tak menentu.
4)
Suhu rata-rata permukaan asteroid minus 100 derajat F
(minus 73 derajat C).
5)
Asteroid memiliki berbagai bentuk dan ukuran.
h.
Kabut
Kabut ialah kumpulan tetes-tetesan air yang memiliki ukuran
yang sangat kecil dan melayang-layang di udara. Kabut ini memliki kemiripan
dengan awan, namun hanya saja awan tidak menyentuh permukaan tanah, sedangkan
kabut sendiri menyentuh permukaan tanah atau bumi.Secara umum kabut ini dapat
terbentuk saat udara yang jenuh akan uap air didinginkan dibawah titik bekunya,
apabila udara berada diatas daerah perindustrian, udara itu mungkin juga
mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap, campuran tersebut
menjadikan pedas dimata dan dapat menyebabkan batuk.
Khususnya dikota besar, asap pembuangan dari kendaraan dan
polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen yang diubah
menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon dapat terbentuk
didalam kabut berasap ini menambah racun lainnya didalam udara. Kabut berasap
ini mengiritasi mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap
bisa dicegah dengan menghentikan pencemaran atmosfer. Kabut juga bisa terbentuk
dari uap air yang berasal dari tanah yang lembab, tanaman-tanaman, sungai,
danau dan lautan. Uap air ini berkembang dan menajdi dingin ketika naik ke
udara. Udara ini bisa menahan uapa air hanya dalam jumlah yang tertentu pada
suhu tertentu juga. Udara pada suhu 30 derajat celcius dapat mengandung uap air
sebanyak 30 gr uap air per m3 maka udara itu mengandung jumlah maksimum uap air
yang dapat ditahannya.
Jenis-Jenis Kabut
1.
Kabut Advection
Kabut advection
ialah kabut yang terbentuk dari aliran udara yang melalui suatu permukaan yang
memiliki suhu yang berbeda. Salah satu contoh kabut jenis ini ialah kabut laut
yang terjadi ketika udara yang basah dan hangat mengalir diatas suatu permukaan
yang dingin, kabut laut sering muncul sepanjang pesisir pantai dan tepi-tepi
danau.
2.
Kabut Frontal
Jenis kabut
terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua massa udara yang berbeda
temperaturnya. Kabut terbentuk ketika hujan turun dari massa udara yang hangat
ke dalam massa udara yang dingin tempat uap air menguap, dengan demikian akan
menyebabkan uap air pada udara dingin melampaui titik jenuh.
3.
Kabut Radiasi
Jenis kabut ini
terbentuk pada saat malam yang tenang dan bersih, saat tanah memancarkan
kembali panas ke dalam udara. Satu lapis kabut terbentuk diseluruh permukaan
tanah dan secara bertahap bertambah menjadi tebal. Kabut radiasi sering muncul
dilembah-lembah yang dalam.
4.
Kabut Gunung
Jenis
kabut ini terbentuk ketika upa air bergerak menuju ke atas melewati
lereng-lereng gunung, udara dingin bergerak ke atas lereng hingga tidak sanggup
menahan uap air, titik-titik kabut kemudian terbentuk disepanjang lereng
gunung.
i.
Jumlah
Bintang
Langit malam yang dipenuhi sinar berkelap-kelip, menjadi
bukti bahwa kita hanyalah satu planet kecil yang mengelilingi satu bintang
kecil di alam semesta yang sangat luas. Meskipun manusia telah menamai sejumlah
rasi bintang--dari Orion hingga Bajak (di Amerika Serikat dikenal dengan Big
Dipper)--kenyataannya, ada lebih banyak bintang di alam semesta ketimbang yang
pernah diberi nama.
Berapa jumlah bintang itu belum diketahui secara pasti, tapi
yang jelas sangat banyak. "Salah satu cara untuk mengetahui jumlah bintang
adalah dengan mencari rata-rata jumlah bintang di galaksi yang khas dan kalikan
dengan perkiraan jumlah galaksi di alam semesta," demikian penulis senior
Tia Ghose dalam tulisannya yang diterbitkan laman Live Science,
Selasa, 25 Oktober 2016. Pencitraan yang direkam teleskop luar angkasa Hubble
menunjukkan jumlah galaksi di alam semesta lebih banyak sepuluh kali dari perkiraan
ilmuwan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science pada
Oktober 2016 oleh Christopher Conselice, profesor astrofisika di Universitas
Nottingham, Inggris, dan rekan-rekannya, menyebutkan ada sepuluh triliun
galaksi di jagat raya.
j.
Benda Langit
Lainnya
Benda-benda
Langit yang Ada Dalam Sistem Tata Surya
1.
Bintang
Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahayanya
sendiri. Dalam sistem tata surya kita, matahari yang menjadi bintang utamanya.
Ukuran matahari sebagai bintang utama di tata surya sangatlah besar. Hampir 98%
massa tata surya berada di matahari.
2.
Planet
Planet adalah benda langit yang
beredar mengelilingi bintang utama yakni matahari. Planet tidak bisa
memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya merefleksikannya saja. Dalam tata
surya kita terdapat 8 planet yang mengorbit pada matahari.
3.
Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi sebuah planet
sambil mengelilingi matahari. Satelit dibedakan menjadi dua, yakni satelit alam
dan satelit buatan. Satelit alam merupakan benda langit mirip planet yang
mengitari sebuah planet. Sedangkan satelit buatan adalah satelit yang dirancang
manusia untuk keperluan tertentu.
4.
Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang merupakan sisa pecahan dari
ledakan besar/big bang. Nah, pecahan yang tida dapat menjadi planet tersebut
dinamakan asteroid. Asteroid yang ada di tata surya berbentuk seperti sabuk.
Letaknya diantara planet mars dan jupiter. Asteroid ini sekaligus dijadikan
sebagai batas antara planet luar dan planet dalam.
5.
Meteoroid
Meteoroid adalah benda langit yang mengambang tanpa memiliki
lintasan orbit. Biasanya meteoroid berasal dari tabrakan antar asteroid.
Meteoroid sendiri berjumlah jutaan dan sebagian besar banyak yang menabrak
planet-planet lain termasuk bumi.
6.
Komet
Komet adalah benda langit yang berbentuk bola pijar berekor.
Sebagian besar menyebut komet sebagai bintang berekor. Orang jawa sering
menyebut komet sebagai lintang kemukus. Karena ekor komet sekilas mirip buah
kemukus yang sudah kering.
2.7
PENGERTIAN DAN CIRI GALAKSI
Galaksiadalah
kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem dan terdiri dari banyak
benda-benda angkasa berukuran besar yang dikelilingi oleh benda-benda angkasa
secara teratur. Menurut para ahli Astronomi, pengertian galaksi adalah sistem
yang terdiri atas bintang, debu dan gas yang sangat luas, dengan gaya gravitasi
yang dimiliki anggotanya. Umumnya suatu galaksi terdiri dari milliaran bintang
dengan warna, ukuran, dan karekteristik yang beragam.
Secara etimologi,
galaksi berasal dari bahaya yunani yaitu Galaxias yang berarti sesuatu
yang menyerupai susu, karena waktu itu tampak pita putih samar pada
penampakannya di angkasa. Dalam perkembangannya kemudian berubah menjadi
"nebula spiral" untuk objek tertentu, lalu istilah tersebut berganti
menjadi "island universe" yang berarti alam semesta
pulau, namun kata tersebut berubah menjadi "universe" (alam
semesta) berarti keseluruhan jagad raya, kemudian kata tersebut.
Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan
bukan merupakan cahaya pantulan;
2.
Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak
jutaan tahun cahaya;
3.
Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar
Galaksi Bimasakti;
4.
Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk
spiral, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.
2.8
KLASIFIKASI GALAKSI
Pada tahun 1925, astronom Edwin Hubble menyusun
pengklasifikasian galaksi yang masih terpakai hingga sekarang. Berdasarkan
bentuknya, galaksi dikelompokkan menjadi tiga - elips, spiral, dan tidak
beraturan - kemudian ditambahkan yang keempat, lentikular. Sekitar 60% galaksi
yang teramati berbentuk spiral, 20% lentikular, 15% elips, dan 3%-5% tidak
beraturan.
a.
Galaksi
Elips
Galaksi Elips (E) memiliki bentuk spheroidal yang memipih ke
arah tepi. Galaksi elips dari 0-7 menurut kelonjongan elipsnya.
b.
Galaksi
Lentikular
Galaksi lentikular (SO) memiliki kemiripan dengan galaksi
elips, namun memiliki pusat yang menonjol seperti galaksi spiral.
c.
Galaksi
Spiral
Galaksi spiral memiliki lengan-lengan spiral yang berada di
intinya. Galaksi spiral dikelompokkan lagi menjadi Sa, Sb, dan Sc menurut
ukuran inti dan bentuk lengan spiralnya. Bimasakti merupakan galaksi spiral
Sb.Galaksi spiral normal (S) memiliki dua lengan spiral yang bersebarangan satu
sama lain. Galaksi spiral batang (Sb) ditandai dengan adanya pita
bintang-bintang dan materi antarbintang yang berasal dari penggabungan lengan
spiral.
d.
Galaksi
Tidak Beraturan
Galaksi tidak beraturan tidak memiliki inti, lengan, atau
pun bentuk khusus. Galaksi tidak beraturan tipe I (Irr I) tidak memiliki
struktur apa pun, adapun tipe II (Irr II) masih menunjukkan struktur yang
berubah akibat gangguan.
2.9
JARAK GALAKSI
Galaksi
baru itu berada pada jarak 13
miliar tahun cahaya, 150 juta tahun cahaya lebih jauh daripada jarak galaksi terjauh yang ditemukan
sebelumnya. Cahaya dari galaksi
ini telah menempuh ruang angkasa sejak alam semesta masih berusia 400 juta
tahun, tak lama sesudah bintang-bintang pertama mulai terbentuk.
2.10 GUGUS
GALAKSI
Alam
semesta dipenuhi oleh berbagai struktur besar. Bintang dikumpulkan bersama
menjadi galaksi, galaksi dikumpulkan menjadi grup galaksi, dan grup-grup
galaksi dikumpulkan bersama menjadi gugus galaksi. Apa itu gugus galaksi? Mari
pelajari lebih jauh. Galaksi Bimasakti kita sendiri adalah bagian dari grup
galaksi yang disebut Grup Lokal. Grup Lokal memiliki anggota sekitar 50
galaksi; yang sebagian besar galaksi kerdil. Galaksi Bimasakti, Andromeda dan
Triangulum adalah tiga galaksi spiral besar di Grup Lokal.
Pada
skala yang lebih besar, Grup Lokal merupakan bagian dari sebuah gugus galaksi
yang disebut Gugus Galaksi Virgo yang berisi hingga 2000 galaksi dari berbagai
macam grup galaksi. Pusat Gugus Galaksi Virgo terletak sekitar 59 juta tahun
cahaya di konstelasi Virgo. Gugus Galaksi Virgo ini memiliki massa sekitar 1,5
kuadriliun kali massa Matahari. Salah satu galaksi yang terbesar dan paling
terang di Gugus Galaksi Virgo adalah galaksi raksasa elips Messier 87,
yang teletak pada jarak 16,4 juta parsek (atau sekitar 53,4 tahun cahaya)
dari Bumi.
Sebuah
gugus galaksi terdiri dari puluhan grup galaksi. Grup-grup galaksi tersebut
jika digabungkan menjadi gugus galaksi bisa mencapai angka ribuan galaksi.
Seluruh galaksi pada gugus galaksi ini saling terikat oleh gaya tarik
gravitasi. Gugus galaksi biasanya bisa berisi 50-1000 galaksi, dan memiliki massa
total antara 100 triliun hingga 1 kuadriliun massa matahari, serta bisa
membentang hingga jarak 30 juta tahun cahaya lebarnya. Yang lebih besar lagi
dari gugus galaksi ternyata masih ada, yakni supergugus galaksi. Supergugus
benar-benar merupakan struktur terbesar di alam semesta. Supergugus memiliki
jutaan anggota galaksi dari berbagai gugus galaksi dan bisa membentang hingga
jarak lebih dari 100 juta tahun cahaya lebarnya.
2.11 TATA
SURYA
Tata Surya
adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang
disebut matahari, dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya.
Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata
Surya (Solar System) atau yang juga disebut keluarga matahari (The sun and its
family) adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusar Tata
Surya itu dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor),
meteor (bintang beralih), satelit, dan asteroid.
1.
Keadaan
umum matahari
Matahari merupakan sumber energi untuk kehidupan yang
berkelanjutan. Panas matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan
cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi karena banyak reaksi kimia
yang tidak dapat berlangsung. Matahari merupakan bintang terdekat dengan Bumi
dengan jarak rata-rata sekitar 150 juta kilometer (93.026.724 mil) yang
berbentuk seperti bola raksasa dengan diameter 1.392.000 kilometer atau 865.000
mil, sama dengan 109 kali diameter bumi. Matahari terbentuk dari gas hidrogen
(74%) dan helium (25%). Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besi, nikel,
silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Cahaya matahari
berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium. Matahari termasuk
bintang berwarna kuning (Bintang golongan G) yang berperan sebagai pusat tata
surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing,
planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi
matahari.
Nicolas Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan
teori bahwa matahari adalah pusat peredaran tata surya di abad 16. Teori ini
kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori
yang kemudian dikenal dengan nama ini mematahkan teori geosentris (bumi sebagai
pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemy dan telah bertahan sejak abad
ke dua sebelum masehi. Matahari tergolong bintang tipe G, dengan ciri memiliki
suhu permukaan sekitar 6.000 oC dan umumnya bertahan
selama 10 juta tahun. Matahari diperkirakan berusia sekitar 7 juta tahun lagi,
sebelum hidrogen di intinya habis. Bila hal tersebut terjadi, matahari akan
berekspansi menjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan'
planet-planet kecil di sekitarnya termasuk sebelum akhirnya kembali menjadi
bintang kerdil berwarna putih kembali.
Matahari memiliki gaya gravitasi sebanding dengan 28 kali
gravitasi di Bumi. Secara teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki
berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan matahari beratnya akan terasa
seperti 2.800 kg. Gravitasi matahari memungkinkannya menarik semua
komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu bentuk bola sempurna. Gravitasi
matahari jugalah yang menahan planet-planet yang mengelilinginya tetap berada
pada orbit masing- masing. Pengaruh dari gravitasi matahari masih dapat terasa
hingga jarak 2 tahun cahaya. Radiasi matahari, lebih dikenal sebagai cahaya
matahari, adalah campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang
inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet. Semua gelombang elektromagnetik
ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s.. Oleh
karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai ke
bumi. Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun frekuensinya semakin kecil
seiring dengan jaraknya meninggalkan inti. Sama halnya dengan Bumi, Matahari
juga berotasi pada sumbunya selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali
putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap
perubahan posisi bintik matahari. Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25°
dari sumbu orbit bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di
bulan September sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan Maret
Matahari
sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena:
1) Merupakan sumber energi (sinar
panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga
berasal dari matahari.
2) Mengontrol stabilitas peredaran bumi
yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun, serta
peredaran planet lain.
3) Dengan mempelajari matahari yang
merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu.
Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari
yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai
1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya
merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk. dari
ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya
alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun
lalu.
2. Anggota
tata surya ( Matahari )
a. Besarnya matahari
Matahari merupakan bola gas mahabesar yang
menyala dan panas luar biasa. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih
dari 100 kali diameter bumi. Kita akan mengira bahwa sebuah bola sebesar
matahari luar biasa berat. Kenyataannya, massa matahari itu sama dengan 333.420
kali massa bumi. Oleh karena berat jumlah gas yang mahabesar ini, maka tekanan
pada pusat matahari lebih dari 1 juta metrik ton setiap cm2.
b. Kepadatan matahari
b. Kepadatan matahari
Meskipun
massa matahari itu besar, kepadatan rata-ratanya, berat suatu volume standart
zatnya hanya 1.4 kali berat satu volume air yang sama. Sebaliknya, bumi 5.5
kali lebih padat dari air. Kepadatan matahari yang rendah ini dapat diterangkan
dengan mudah. Pusat matahari, karena tekanan yang mahabesar, adalah lebih dari
100 kali dari kepadatan air. Namun, sebagian besar matahari diluar pusatnya tersusun
dari gas, yang seringkali lebih tipis dari atmosfer bumi. Bila berbagai
kepadatan ini di ambil rata-rata secara bersama, maka kepadatan umum matahari
sangat rendah.
c. Gravitasi matahari
c. Gravitasi matahari
Oleh karena massanya
yang besar itu, maka matahari mempunyai suatu tarikan gravitasi 28 kali lebih
kuat daripada tarikan bumi. Hal ini berarti bahwa seorang yang beratnya 90 kg
di bumi, jika berada di permukaan matahari beratnya akan menjadi 28x90 kg, sama
dengan 2.520 kg.
d. Suhu
Matahari
seperti sebuah tungku mahabesar yang pada pusatnya dikobarkan oleh energi
nuklir atau atom Di pusat suhunya mungkin mencapai 14.000.000° C atau lebih.
Namun suhu pada permukaan matahari menjadi jauh lebih dingin yaitu diantara
5.000° dan 6.000° C. Suhu ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua
zat yang ada di bumi. Struktur. Matahari itu tersusun dari beberapa daerah yang
berbeda. Matahari mempunyai atmosfer yang yerdiri dari dua lapisan. Dibawah
atmosfer terletak di permukaan yang disebut fotosfer. Berbagai noda matahari
merupakan suatu ciri penting dari permukaab matahari. Bagian dalam dan pusat
seperti yang telah kita ketahui adalah panas yang hampir tak terbayangkan.
Meskipun para ilmuwan tidak dapat dengan mudah meneliti bagian dalam matahari
secara langsung, mereka telag mengembangkan teori tentang bagian itu dari apa
yang telah mereka ketahui.
7.
Struktur
Matahari
a. Inti Matahari
Inti adalah sumber
utama energi Matahari dan tersusun atas dua sifat yang menciptakan kondisi
reaksi nuklir terjadi. Inti Matahari tersusun atas atom proton, elektron dan
neutron. Proton merupakan atom bermuatan positif, Elektron bermuatan negatif
dan neutron atom netral. Bahan-bahan tersebut sering disebut inti plasma
Matahari. Kombinasi gerak atom-atom tadi menghasilkan reaksi fusi nuklir yang
menyediakan energi untuk Matahari. Reaksi fusi nuklir (termonuklir) ini
diperoleh dari energi panas di dalam inti sehingga menyebabkan pergerakan
elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain. Energi
hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga
sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang
diterima di bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari matahari melalui radiasi.
Inti matahari memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat
Fahrenheit). Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya
pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak
bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih luar.
b. Zona
Radiasi
Zona
radiasi merupakan wilayah diluar inti
matahari yang berfungsi mentransformasikan energi dari inti matahari ke segala
penjuru permukaan matahari. Pada zona radiasi ini suhu turun sedikit dibanding
inti. Di zona ini energi matahari disebarkan secara acak ke segala arah dari
atom ke atom. Dibutuhkan 170 ribu tahun agar energi yang dilepaskan dalam inti
matahari dapat mencapai zona radiasi. Kepadatan zona
radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke
luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona
radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi
nuklir.
c. Zona
konvektif
Zona konveksi adalah
lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif adalah
sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar
dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak menuju
lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan
terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi
kurang efisien lagi. Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu 170.000
tahun untuk mencapai zona konvektif. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal
juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan
mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.
d.
Fotosfer
Fotosfer atau disebut
juga lapisan cahaya adalah bagian matahari yang dapat dilihat manusia. Batas
sebelah luar dari fotosfer merupakan pinggiran (tepi) cakram matahari yang
tampak seperti cahaya putih. Karena itu fotosfer disebut juga cakram matahari.
Lapisan fotosfer tidak terlalu tebal, kedalamnya hanya sekitar 320 km
atau kurang dari 1/2000 jari – jari matahari. Suhu fotosfer bagian kedalamnya
mencapai 6000 K, sedangkan dibagian luarnya hanya sekitar 4300 K. Gas – gas
panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas yang sangat kuat,
sehingga cahaya fotosfer tampak berwarna kuning jika dilihat dari bumi. Unsur
utama penyusun fotosfer adalah hidrigen (94%), helium (5,9%), dan elemen –
elemen yang lebih berat seperti karbon, oksigen, nitrogen dan neon (0,1%). Lapisan ini merupakan permukaan Matahari yang dapat kita
lihat dengan bantuan teleskop atau filter matahari. Suhu fotosfer sekitar 5.800
derajat Kelvin. Sebagian besar cahaya matahari yang diterima Bumi adalah energi
yang dihasilkan dari Fotosfer. Cahaya matahari dari fotosfer hanya membutuhkan
waktu 8 menit untuk mencapai Bumi.
e. Lapisan Kromosfer
Lapisan kromosfer
adalah lapisan yang terdapat di atas lapisan fotosfer, yang disebut juga
atmosfer matahari. Unsur penyusun atmosfer ini sebagian besar adalah hidrogen.
Atmosfer matahari terdiri dari dua lapisan , yaitu lapisan bawah yang dekat
dengan fotosfer yang disebut kromosfer atau bola warna dan lapisan atas atau
sebelah luar yang disebut korona atau mahkota.
Lapisan kromosfer
menjulang 12000 km diatas fotosfer, dan memiliki tebal kira – kira 2500 km.
Suhu pada bagian atas lapisan ini dapat mencapai diatas 10000 K. Kromosfer dan
korona biasanya tidak dapat dilihat oleh manusia di bumi, karena intensitas
sinar yang dipancarkan oleh keduanya tidak sekuat yang dipancarkan oleh
fotosfer, sehingga cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi manusia
untuk melihat keduanya. Hal ini juga merintangi manusia untuk melihat kromosfer
dan korona adalah efek dari atmosfer bumi. Namun demikian, pada saat tertentu
atmosfer matahari (kromosfer dan korona) dapat juga dilihat manusia, yaitu
ketika terjadi gerhana matahari total (bulan menutupi fotosfer). Dalam kejadian
ini kromosfer dapat dilihat manusia, bentuknya seperti cincin kecil dengan
nyala merah kuat.
f. Zona Konvektif
Zona ini adalah lapisan di mana suhu
mulai menurun. Suhunya sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat
Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti
matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih
rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom
sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi.. Oleh sebab
itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling
zone). Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu
beberapa minggu.
g. Sunspot/Bintik Matahari
Bintik
matahari seringkali terlihat dari teleskop sebagai titik putih hitam yang
kadang menghilang. Bintik matahari merupakan daerah yang suhunya lebih rendah
dari fotosfer yaitu sekitar 2800 derajat Kelvin. Bintik hitam hanya terjadi
dalam beberapa saat bisa satu hari, dua hari atau maksimal 11 bulan.
h. Korona
Korona adalah lapisan terluar
matahari dan dapat terlihat seperti mahkota dalam gerhana matahari. Partikel
korona dapat mencapai orbit bumi dan mengganggu kehidupan di bumi. Korona
sangat tipis dan terlihat samar dalam gerhana matahari.
Lapisan korona adalah lapisan
atmosfer matahari yang terletak disebelah kromosfer. Meskipun letaknya jauh
dari inti matahari sebagai penghasil energi, korona memiliki suhu yang jauh
lebih tinggi dibandingakn lapisan kromosfer, para ahli astronomi memperkirakan
suhu korona mencapai 2.000.000 kelvin pada bagian luarnya. Hal yang menyebabkan
suhu korona demikian tinggi adalah akibat adanya pemaksaan pemindahan kalor
(energi) secara konveksi pada fotosfer dan kromosfer, memanaskan secara
intensif gas yang sangat tipis pada laipsan korona Akibat suhu yang sangat
tinggi ini, korona mengembang sangat cepat pada ruang hampa. Selama gerhana
matahari total berlangsung, fotosfer tertutup oleh bulan dan akan tampak oleh
mata telanjang suatu bentuk mahkota disebelah luar cincin berwarna merah
(kromosfer). Oleh karena itu korona disebut juga mahkota matahari. Sebetulnya
untuk mengamati korona tidak perlu menunggu terjadinya gerhana matahari total.
Korona dapat diamati dengan menggunakan bantuan alat teleskop khusus yang
disebut koronagraf (coronagraph), yang dapat menciptakan gerhana matahari total
buatan karena alat ini dilengkapi dengan suatu cakram hitam yang diletakkan
sedemikain rupa sehingga dapat menutupi cahaya dari fotosfer.
8. Pergerakan Matahari
- Matahari berotasi pada sumbunya
dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. Gerakan
rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan
posisi bintik matahari. Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari
sumbu orbit bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di
bulan September sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan
Maret. Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga matahari
tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi mengemukakan
bahwa rotasi bagian interior matahari tidak sama dengan bagian
permukaannya
- Matahari dan keseluruhan isi
tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti. Matahari
terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti.
Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000 km/jam sehingga
diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu
putaran sempurna mengelilingi galaksi.
9. Planet-planet
1. Planet
Dalam
Planet Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak
rata-ratanya ke Matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke
Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah
Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius dan Venus mempunyai kecepatan
beredar mengelilingi Matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan
planet tersebut bila dilihat dari Bumi akan berubah-ubah pula.
2. Planet Luar
Planet Luar yaitu
Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang daripada jarak
rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok Planet Luar
adalah Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
3.
planet dalam tata surya
a.
Planet
Merkurius
Merkurius
merupakan Planet paling dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar
57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai
4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu
harian yang sangat besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer.
Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama
dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km).
b. Planet Venus
b. Planet Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar
42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil
yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari.
Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada
posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida
(CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah
rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu,
jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam
mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan
suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca.
c. Planet
Bumi (The Earth)
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak
rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar
365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah
barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar
mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km
hampir sama dengan diameter Planet Venus.
d. Planet Mars
d. Planet Mars
Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi.
Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu
pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari
bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat
diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu
sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya
yang terlalu jauh. Di planet
Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. e. Planet
Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600
km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen
dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada
sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode
revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang
jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat
beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan
Europa.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu.
f. Planet Saturnus
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu.
f. Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar
ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya
sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini
mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya,
yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km),
dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan
Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet
Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana,
dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11
satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
g. Planet Uranus
g. Planet Uranus
Uranus
mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode
revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit.
Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah
datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah
matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas
atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu
Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari
sekitar 2.870 juta km.
h. Planet Neptunu
h. Planet Neptunu
Neptunus merupakan planet superior
dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata
ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun,
sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi
oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan
Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua,
yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua
cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi
penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus
memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
3. Hukum
gerakan planet-planet
a. Hukum Kepler
Hukum Kepler ditemukan oleh seorang
matematikawan yang juga merupakan seorang astronom Jerman yang bernama Johannes
Kepler(1571-1630). Penemuannya didasari oleh data yang diamati oleh Tycho
Brahe(1546-1601), seorang astronom terkenal dari Denmark. Bunyi hukum Kepler
1 yaitu Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari, berbentuk elips,
di mana matahari terletak pada salah satu fokusnya.
b. Hukum
Titius-Bode
Titius merupakan orang pertama yang
mengemukakan hukum yang memudahkan mengingat jarak antara planet ke matahari,
kemudian dipopulerkan oleh Bode, sehingga hukum ini dikenal dengan nama hukum
Titius-Bode. Hukum Titius-Bode Jarak antara planet ke matahari dapat dihitung
dengan menggunakan deret ukur sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48, …. Dengan
menambahkan bilangan 4 pada setiap suku deret itu selanjutnya membaginya dengan
10.
c. Hukum Newton
Bunyi hukum Newton yaitu semua benda
yang memiliki massa mampu menarik benda lain, baik padat, cair, maupun gas
dengan gaya yang sebanding dengan perkalian massanya dan berbanding terbalik
dengan jarak memisahkanny.
2.12 BUMI
SEBAGAI BENDA LANGIT
Bumi
adalah planet
ketiga dari Matahari
yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya.
Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet
kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar
tahun yang lalu, dan kehidupan
muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer
Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer
dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan
terjadinya perkembangbiakan organisme
serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet
Bumi menghalangi radiasi surya
berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak
dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi
memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Litosfer
Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng
tektonik, yang mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama
jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi
ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki
banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer.
Kutub
Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es Antartika dan es laut
di paket es
kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam
terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar
berupa fluida
yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel..
Bumi berinteraksi
secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama
Matahari dan Bulan.
Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya
sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari
atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring
23,4° dari serenjang
bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan
musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis
(365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami
Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi
gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut,
menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.
Bumi adalah tempat tinggal
bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.[28]
Sumber daya mineral
Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya
untuk mendukung populasi manusia global.[29]
Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara
berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui
diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer
2.13
BENTUK DAN GEOMETRI BUMI
·
Bentuk
Bumi
Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan pipih di
sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa.[35] Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari diameter kutub ke kutub. Karena hal ini, titik terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi
adalah gunung api Chimborazo di Ekuador, yang berjarak 6.384 kilometer dari pusat Bumi, atau
sekitar 2 kilometer lebih jauh jika dibandingkan dengan Gunung Everest.[37] Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah 12.742 km,
atau kira-kira setara dengan 40.000 km /π, karena satuan meter
pada awalnya dihitung sebagai 1/10.000.000 jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara melewati Paris, Perancis.[38
·
Geometri
Bumi
Geometri
Bumi adalah penggambaran bentuk dan
ukuran Bumi. Bentuk Bumi yang sebenarnya adalah tidak beraturan, namun dapat
digambarkan berdasarkan perhitungan secara prediktif. Pada zaman dahulu,
manusia belum mengetahui bentuk Bumi yang sebenarnya. Mereka hanya meyakini
bentuk Bumi berdasarkan mitos dan metode penggambaran Bumi berdasarkan
penglihatan pandangnya dan ilmu pengetahuan yang ada.
Penggambaran Bumi :
1.
Penggambaran
Bumi menurut bentuknya :
2. Penggambaran Bumi menurut
sifatnya :
·
Analag,
Digital
3. Penggambaran Bumi menurut
sejarahnya : Manusia memiliki persepsi yang terus berkembang tentang
penggambaran Bumi. Penggambarannya antara lain :
- Topografi
Bumi
- Batok
kura-kura (mitos sebelum 1000 SM)
- Cakram
datar (setelah 1000 SM)
- Bola
Bumi (580 SM)
- Ellipsoid
Bumi
- Bidang nivo
(contoh : geoid)
4.
Penggambaran
Bumi menurut penggunaannya :
- Datar
(flat earth) : Digunakan pada ilmu ukur tanah (plane surveying).
Untuk cakupan wilayah yang relatif kecil, bentuk Bumi masih dapat
dimodelkan sebagai bidang datar.
- Bola
(spherical earth) : Sering dipakai pada pembuatan peta Bumi skala
kecil (atlas). Dapat pula digunakan pada hitungan penentuan posisi untuk
cakupan wilayah yang relatif kecil tetapi efek kelengkungan Bumi sudah
tidak dapat diabaikan lagi (bumi sebagai bola).
- Elips
(spheroid earth) : Dipakai untuk pemetaan skala besar yang bersifat
nasional.
- Bidang
nivo : Contohnya geoid, MSL, chart datum, dan lain-lain.
- Topografi.
Akibat
– Akibat Bentuk Bumi
Mengapa bentuk permukaan bumi tidak
merata. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi
itu sendiri. Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar
sehingga dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam.Tenaga yang berasal dari
dalam bumi disebut endogen.Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga
eksogen.Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang
dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme,vulkanisme
danseisme,sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan. Magma
adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang
berada dalam perut bumi.Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma
dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi
retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas
padat dan cair.
Proses
terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke
lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi
bagian dalam dinamakan intrusi magma.Sedangkan penyusupan magma sampai
keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.Sampai disini apakah anda dapat
memahami.kalau anda sudah memahami mari ikuti penjelasan berikutnya!
1. Intrusi magma
Intrusi
magma adalah
peristiwa menyusupnya magma diantara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai
permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
- Intrusi
datar(sill atau lempeng intrusi),yaitu magma menyusup diantara dua lapisan
batuan,mendata r dan pararel dengan lapisan
- Lakolit,yaitu
magma yang menerobos diantara lapisan bumi paling Bentuknya seperti lensa
cembung atau kue serabi.
- Gang(korok),yaitu
batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan
(korok).
- Diatroma
adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan ke pundan gunung berapi
bentuknya seperti silinder memanjang.
2. Ekstrusi magma
Ekstrusi
magma adalah
peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung
api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit
bumi.Ekstrusi magma dapat dibedakan Menjadi:
- Erupsi
linier,yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentuk
Kerucut gunung api.
- Erupsi
sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan
membentuk gunung yang letaknya
- Erupsi
areal,yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang
sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi
yang sangat luas.
2.14 SIFAT FISIK BUMI ( MASSA BUMI, KEPADATAN, GRAVITASI)
Berat
Bumi yang kita tinggali kurang lebih 6.580.798.520.700.000.000.000 ton.
Seandainya kita bisa memecah Bumi menjadi beberapa bagian, kita akan mendapatkan zat besi 32%, oksigen 30%, silikon 15%, magnesium 14%, dan sisanya berupa elemen lain seperti sulfur, nikel, kalsium, dan aluminium.
Kepadatan (density) bumi adalah 5,5 g/cm3. Berdasarkan ukurannya, Bumi adalah planet terpadat di tata surya. Planet paling padat berikutnya adalah Merkurius. Bila ukurannya tidak lebih kecil, dapat dikatakan bahwa Merkurius lebih padat dari Bumi.
Bagaimana para ilmuwan mengetahui massa Bumi? Secara singkat, para ilmuan memperjari bagaimana benda-benda bisa jatuh ke bawah (selalu mengarah ke Bumi) untuk mengetahui massa Bumi. Gravitasi diciptakan dari massa. Semakin besar massa sebuah benda saat ini, semakin kuat gravitasi akan menariknya. Jika Anda dapat menghitung berapa percepatan suatu obyek karena tarikan gravitasi dari suatu objek (dalam hal inii Bumi), Anda dapat menentukan massanya.
Newton menunjukkan bahwa, untuk benda berbentuk bola, kita dapat membuat asumsi penyederhanaan bahwa semua massa benda terkonsentrasi di pusat bola. Persamaan berikut mengungkapkan daya tarik gravitasi bahwa dua benda bulat terhadap satu sama lain:
Seandainya kita bisa memecah Bumi menjadi beberapa bagian, kita akan mendapatkan zat besi 32%, oksigen 30%, silikon 15%, magnesium 14%, dan sisanya berupa elemen lain seperti sulfur, nikel, kalsium, dan aluminium.
Kepadatan (density) bumi adalah 5,5 g/cm3. Berdasarkan ukurannya, Bumi adalah planet terpadat di tata surya. Planet paling padat berikutnya adalah Merkurius. Bila ukurannya tidak lebih kecil, dapat dikatakan bahwa Merkurius lebih padat dari Bumi.
Bagaimana para ilmuwan mengetahui massa Bumi? Secara singkat, para ilmuan memperjari bagaimana benda-benda bisa jatuh ke bawah (selalu mengarah ke Bumi) untuk mengetahui massa Bumi. Gravitasi diciptakan dari massa. Semakin besar massa sebuah benda saat ini, semakin kuat gravitasi akan menariknya. Jika Anda dapat menghitung berapa percepatan suatu obyek karena tarikan gravitasi dari suatu objek (dalam hal inii Bumi), Anda dapat menentukan massanya.
Newton menunjukkan bahwa, untuk benda berbentuk bola, kita dapat membuat asumsi penyederhanaan bahwa semua massa benda terkonsentrasi di pusat bola. Persamaan berikut mengungkapkan daya tarik gravitasi bahwa dua benda bulat terhadap satu sama lain:
F = G (M1*M2/R2)
- F adalah gaya tarik-menarik
antara dua benda.
- G adalah konstanta yang
merupakan 6.67259 x 10-11 m3/kg s2
- M1 dan M2 adalah dua massa
yang menarik satu sama lain.
- R adalah jarak yang memisahkan
dua benda.
Asumsikan
bahwa Bumi adalah salah satu massa (M1) dan bola 1 kg adalah benda lain (M2).
Kekuatan antara keduanya adalah 9,8 kg*m/s2 - kita dapat menghitung
gaya ini dengan menjatuhkan bola 1 kg dan mengukur percepatan bahwa medan
gravitasi bumi berlaku untuk itu (9,8 m/s2).
Jari-jari bumi adalah 6.400.000 meter. Jika dihitung dengan rumus di atas, kita akan menemukan bahwa massa Bumi adalah 6.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram (6 x 1024 kilogram, pembulatan ke bawah dari 6.580.798.520.700.000.000.000.000 kilogram).
Jari-jari bumi adalah 6.400.000 meter. Jika dihitung dengan rumus di atas, kita akan menemukan bahwa massa Bumi adalah 6.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram (6 x 1024 kilogram, pembulatan ke bawah dari 6.580.798.520.700.000.000.000.000 kilogram).
Bumi memiliki sifat
seperti magnet,
menciptakan sebuah medan magnet besar yang keluar dari lapisan
bumi menuju luar angkasa. Medan magnet yang sangat besar mengitari bumi,
seakan-akan di dalam planet ini terkubur sebatang magnet raksasa.
Medan magnet
bumi berasal dari materi cair inti luar bumi. Yang diyakini karena adanya
pergerakan arus listrik yang terus menerus berubah sehingga menghasilkan medan
magnet yang berubah. Kutub utara dan kutub selatan magnet bergeser menjauh dari
kutub utara dan kutub selatan geografi. Pada masa arus ini, kutub utara magnet
akan berada pada posisi sekitar 966 km dari kutub utara geografi, sedangkan
kutub selatan magnet berada sekitar 1500 km dari kutub selatan geografi. Sudut
antara kutub geografi dengan kutub magnet disebut deklinasi magnetik.
Magnetoster
merupakan suatu kejadian dimana magnetisme bumi membangkitkan sebuah medan
magnet raksasa dengan jangkauannya yang mampu melewati atmosfer bumi hingga
mencapai luar angkasa. Bentuk magnetoster ini dipengaruhi oleh angin surya.
Angin surya memampatkan bagian magnetosfer yang menghadap ke arah matahari dan
menyapu magnetosfer sehingga membentuk seperti ekor panjang. Keberadaan
magnetosfer sangat penting bagi kehidupan, sebab jika magnetosfer ini tidak
lagi ada, maka angin surya akan menyelubungi udara bumi yang akibatnya fatal
bagi kehidupan.
2.15 ATMOSFER, HIDROSFER, LITOSFER
1.
Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata “atmo” yang berarti udara dan “sfera” yang berarti lapisan. Jadi,
atmosfer adalah lapisan udara atau gas berlapis-lapis yang menyelubungi bumi,
sedangkan yang dimaksud dengan udara adalah semua gas yang tersusun dari
berbagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak dapat dilihat. Atmosfer adalah lapisan kulit luar
bumi dibawah litosfer (Sardiman, dkk. 2004: 20).
Atmosfer bumi tersusun atas 20 macam gas yang berbeda.
Dua gas yang utama adalah oksigen dan nitrogen. Atmosfer juga mengandung
partikel-partikel air dan debu, karena atmosfer bumi adalah hamparan udara yang
sangat luas, maka tentu saja memiliki berat. Jika atmosfer tersebut dapat
dimanfaatkan dengan disatukan menjadi sebuah skala, maka beratnya kira-kira
5.700.000.000.000.000 (5.700 triliyun) ton.
1. Udara tersusun dari
berbagai zat pembentuk, sebagai berikut:
a.
Nitrogen berjumlah 78%,
b.
Oksigen berjumlah 21%,
c.
Argon berjumlah 0,9%,
d.
Karbondioksida berjumlah 0,03%, dan
e.
Karbon, neon, xenon, hydrogen, helium, dan ozon berjumlah 0,07%.
2.
Sifat-sifat fisik atmosfer, atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
a.
Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
b.
Elastis dan dinamis sehinga dapat
mengembang dan mengerut.
c.
Tidak bewarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan.
d.
Memilki berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
e.
Tediri atas beberapa gas.
f.
Terdiri atas beberapa lapisan.
3. Lapisan atmosfer
Atmosfer terbentuk dari beberapa lapisan udara antara lain:
a. Lapisan troposfer
(9-12 km)
Lapisan troposfer adalah lapisan
udara yang paling dekat dengan permukaaan bumi dengan ketebalan yang berlainan,
yaitu sekitar 9 km di daerah kutub dan 12 km di daerah ekuator (Katino, 2006:
31).
Sifat-sifat
khas lapisan ini adalah setiap kita naik 100 meter suhu udara akan turun
0,5˚-0,64˚C. Lapisan udara yang tebal pada troposfer dapat melindungi bumi dari
sinar matahari sehingga suhu bumi tidak terlalu tinggi pada siang hari dan
tidak terlalu rendah pada malam hari. Pada lapisan inilah terjadi proses gerakan udara (angin), terbentuknya
awan, dan terjadinya hujan yang merupakan cirri unsure cuaca. Cuaca sangat
berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi.
b. Lapisan Stratosfer (12-50
km)
Lapisan stratosfer adalah lapisan
udara yang tingginya sekitar 18-60 km di atas permukaan bumi (Katino,2006:
31). Pada lapisan ini terdapat
konsentrasi ozon pada ketinggian sekitar 22 km yang berfungsi melindungi
lapisan troposfer dari radiasi sinar ultraviolet matahari. Pada lapisan
stratosfer terdapat proses persenyawaan dan pengeluaran panas sehingga lapisan
stratosfer memiliki lapisan mesosfer. Batas antara traposfer dengan lapisan
stratosfer disebut tropopause yang bersuhu mnimum, sedangkan batas antara
stratosfer dengan mesosfer disebut stratopause yang berimpit dengan bagaian
atas ozon bersuhu maksimum.
c. Lapisan Mesosfer
(50-80 km
Lapisan mesosfer adalah lapisan yang
berada di atas lapisan stratosfer (Katino, 2006: 31). Lapisan ini berfungsi
memantulkan gelombang radio dan televise (VHF dan UHF). Lapisan ini berfungsi
ntuk melindungi bumi dari hujan meteor. Semakin ke atas, suhu udara di lapisan
mesosfer semakin dingin. Pada lapisan mesopause (lapisan peralihan antara
mesosfer dan termosfer) suhu dapat mencapai 140˚C di bawah nol (-140˚C).
d. Lapisan Termosfer (50-80
km)
Lapisan termosfer adalah lapisan atmosfer yang paling panas dengan lapisan atmosfer
yang lain (Katino, 2006: 31). Lapisan ini terletak di ketinggian antara 80 km sampai
batas antara atmosfer dengan angkasa luar. Pada lapisan termosfer ini suhu
udara dapat mencapai 1.500˚C. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer
(ketinggian 80-450 km). Partikel-partikel ion yang dihasilkan pada lapisan ini
berfungsi untuk memantulkan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun
gelombang pendek.
e.
Lapisan Eksosfer
Dinamakan eksosfer karena merupakan
lapisan terluar dari atmosfer, di mana pengaruh gaya berat sangat kecil
sehingga benturan-benturan udara jarang terjadi. Ketinggian lapisan ini di
antara 500 km sampai dengan 1.000 km. Butiran-butiran gas pada lapisan ini
berangsur-angsur meloloskan diri ke angkasa luar. Lapisan ini juga dinamakan
dissipasisfer.
4.
Manfaat Lapisan Atmosfer (udara)
a.
Untuk bernapas makhluk hidup di bumi.
b.
Pelindung makhluk hidup dari radiasi matahari.
c.
Pelindung bumi dari kemungkinan adanya benturan-benturan benda-benda angkasa
karena daya tarik bumi.
d.
Pemantul gelombang bunyi untuk aktivitas telekomunikasi dan radio.
B. Hidrosfer
Hidrogen
merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud.
Air bisa berwujud padat, cair, maupun gas. Dalam kehidupan, air mempunyai
fungsi yang sangat penting. Air dibutuhkan untuk mandi, memasak, menyirami, dan
mencuci. Hidrosfer berasal dari kata
hidro (air) daan sphere (lapisan). Hidrosfer berarti lapisan air. Lapisan air
permukaan bumi meliputi lautan, laut, sungai, salju/gletset, air tanah, dan uap
air yang terdapat dalam atmosfer. Ilmu yang mengkaji perairan disebut
hidrologi. Hidrologi adalah cabang geografi
fisik yang mempelajari sumber air dengan penekanan pada terhadapnya,
sifat-sifatnya, kualitas dan kuantitasnya menurut ruang dan waktu (Sardiman, dkk.
2004: 31).
Hidrosfer
mencakup air tawar di daratan dan air garam di lautan. Sebagian besar hidrosfer
adalah lautan (97,2%) dan sisanya (2,8%) adalah air tawar. Air merembes ke
dalam bumi melalui pori-pori lapisan-lapisan batuan dan tanah dengan proses
infiltrasi. Faktor yang mempengaruhi infiltrasi adalah porositas dan
permeabilitas lapisan batuan.
1.
Siklus
hidrologi
Jumlah air dibumi relative tetap.
Air senantiasa bergerak dalam suatu peredaran yang disebut siklus air atau
siklus hidrologi. Siklus hidrologi, yaitu proses perubahan bentuk air yang
terjadi di alam secara terus-menerus yang disebabkan oleh adanya pemanasan
sinar matahari.
Siklus hidrologi dipengaruhi oleh
pemanasan sinar matahari. Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air
di permukaan bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi
uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk
awan. Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar
hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini
akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi
air permukaan (run off), baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan
keduannya menuju ke tubuh air di permukaan bumi (laut, danau, dan waduk).
Berikut ini istilah-istilah yang terjadi pada siklus
hidrologi.
a.
Evaporasi, yaitu penguapan air laut menjadi uap air.
b.
Kondensasi, yaitu perubahan wujud uap air menjadi air.
c. Aveksi,
yaitu gerakan udara secara horizontal yang membawa titik air atau awan dari
suatu tempat ke tempat lain.
d.
Presipitasi, yaitu turunnya titik-titik air dari udara ke permukaan bumi.
e.
Run off, yaitu aliran air di permukaan tanah.
f.
Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan.
g.
Infiltrasi, yaitu perembasan air ke dalam tanah melalui tanah.
h.
Sublimasi, yaitu berubahnya uap air menjadi kristal-kristal es.
2. Jenis-jenis siklus
hidrologi
Ada tiga jenis siklus hidrologi, yaitu siklus pendek, siklus
sedang, dan siklus panjang.
a.
Siklus
pendek, yaitu terjadinya penguapan di permukaan
laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya hujan di kawasn laut.
b.
Siklus
sedang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan-awan
terbawa angin di daratan dan mengalir lagi melalui sungai di permukaan.
c. Siklus panjang, yaitu penguapan
terjadi dipermukaan laut, kemudian terbentuk awan-awan terbawa angin, terjadi
hujan di daratan dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan dan
aliran bawah tanah.
3.
Manfaat air
a.
Pengairan
sawah dengan membuat saluran air di waduk.
b.
Keperluan
air minum dan keperluan sehari-hari.
c. Usaha perikanan yang dilakukan pada
kolam, sungai, empang, waduk, rawa dan laut.
d. Sarana transportasi dan sarana olah
raga.
e. Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA).sebagai objek wisata.
2.16 LITOSFER
Litosfer berasal dari bahasa yunani,
yaitu dari kata lithos dan spaira. Litos artinya bebatuan dan spaira artinya
lapisan. Jadi litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar terdiri dari
batuan. Litosfer
adalah lapisan kulit luar bumi, tersusun oleh berbagai jenis batuan dengan
struktur geografi yang bervariasi, yang mempunyai ketebalan antara 70-125 km
atau lebih (Sardiman, dkk. 2004: 19).
Ketebalan
kerak bumi tidak sama disetiap tempat. Tebal kerak bumi dibawah benua adalah
20-50 km dan tebal kerak bumi dibawah samudera adalah 10-12 km. Lapisan
litosfer terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan sial (silsium aluminium) dan
lapisan sima (silsium magnesium) (Kurniawati12.blogspot.com, 22 April
2012).
Konsep litosfer
sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914,
yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang
berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak
benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut
litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia
sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan
telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori
tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan
pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan
lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Harry hess, pada tahun
1960, dengan teori tektonik lempengnya membagi kerak bumi menjadi dua
bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua terdiri dari batuan
yang ringan dan banyak mengandung SiO₂ (silika), sedangkan kerak samudera
sebagai dasar samudera terdiri dari batuan-batuan yang sangat padat berwarna
gelap dan miskin akan SiO₂ (Cut Meurah, dkk. 2006: 74).
1.
Batuan Pembentuk Litosfer
Berdasarkan proses terjadinya,
batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :
a. Batuan beku,
dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar berangsur-angsur
menjadi dingin dan beku:
1) Batuan beku dalam
(plutonik). Hasil
pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses pendinginannya sangat lambat. Menghasilkan: batuan beku dengan
kristal penuh yang besar-besar (holokristalin).
2) Batuan beku korok
(porfirik). Pembekuannya
berlangsung lebih cepat karena magma telah meresap diantara lapisan-lapisan
litosfer.
3) Batuan beku luar (episif). Magma berubah menjadi larva yang
meleleh, dan proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat. Menghasilkan: lelehan batuan beku
dengan kristal yang halus bahkan ada yang tidak berkristal.
b.
Batuan Sedimen (Endapan)
Berasal dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga
dari luar akan diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu
diendapkan.
1)
Batuan sedimen klitik, yaitu pasir
2)
Batuan sedimen kimiawi, yaitu stalaktit dan stalakmit
3)
Batuan sedimen organik,
yaitu lapisan humus dari hutan
c. Batuan Malihan
Terjadi karena adanya tekanan dan
suhu yang tinggi sehingga menempatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada
sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku atau batuan endapan. Dengan adanya berbagai proses
pembentukan jenis-jenis batuan di atas, akan menghasilkan material-material
yang bernilai ekonomis tinggi.
2. Bentuk
muka bumi
a.
Tenaga endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi
dan bersifat membangun permukaan bumi. Tenaga endogen terdiri dari tenaga tektonis, vulkanis dan
gempa bumi (Bahpari dan Mulia, 2010: 57).
2.17
SIFAT KIMIA BUMI
1. Kerak Bumi (Crust)
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu :
a. Kerak samudra, mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
b. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Titicaca, dan laut terbesar adalah Laut Kaspia.
2. Selubung Bumi (Mantle)
Secara fisik, lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu: mantel bagian atas (upper mantle) yang bersifat padat, mantel bagian tengah yang bersifat gel/semi-solid (sebenarnya lapisan tengah ini juga masih bagian dari upper mantle), dan mantel bagian bawah (lower mantle) yang bersifat padat. Lapisan mantel ini berkomposisi Ferro-Magnesian (Fe-Mg). Ketebalan mantel bumi sekitar 2900 km. Mantel ini juga merupakan sumber dari magma gunungapi hot spot, seperti di Kepulauan Hawaii.
Kerak bumi ditambah mantel bagian atas (semuanya bersifat padat dan getas) dikenal sebagai Litosfer (lithos, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘batu’). Ketebalannya sekitar 100 km. Litosfer inilah yang menjadi definisi dari Lempeng Tektonik (Plate Tectonic). Sedangkan mantel yang bersifat gel/semi-solid disebut Astenosfer (asthenes, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘lemah’). Ketebalannya sekitar 250 km. Pada Teori Tektonik Lempeng, litosfer ini mengapung, bergeser dan bertumbukan satu sama lain di atas lapisan astenosfer. Mantel bagian bawah dan paling tebal disebut Mesosfer dengan ketebalan sekitar 2550 km. Mesosfer ini bersifat padat.
3. Inti Bumi (Earth’s Core)
Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu: inti bumi bagian luar (outer core) dan inti bumi bagian dalam (inner core). Secara kimiawi keduanya berbeda. Inti bumi bagian luar bersifat liquid. Ketebalannya sekitar 2200 km. Sedangkan Inti bumi bagian dalam bersifat padat dengan ketebalan sekitar 1200 km. Inti bumi ini berkomposisi Fe-Ni (Ferro-Nickel). Karena bumi berotasi pada porosnya, inti bumi bagian luar juga berputar dan menghasilkan medan magnetik bumi. Bayangkan air yang ikut terputar di dalam gelas yang berputar pada sumbunya.
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu :
a. Kerak samudra, mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
b. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Titicaca, dan laut terbesar adalah Laut Kaspia.
2. Selubung Bumi (Mantle)
Secara fisik, lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu: mantel bagian atas (upper mantle) yang bersifat padat, mantel bagian tengah yang bersifat gel/semi-solid (sebenarnya lapisan tengah ini juga masih bagian dari upper mantle), dan mantel bagian bawah (lower mantle) yang bersifat padat. Lapisan mantel ini berkomposisi Ferro-Magnesian (Fe-Mg). Ketebalan mantel bumi sekitar 2900 km. Mantel ini juga merupakan sumber dari magma gunungapi hot spot, seperti di Kepulauan Hawaii.
Kerak bumi ditambah mantel bagian atas (semuanya bersifat padat dan getas) dikenal sebagai Litosfer (lithos, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘batu’). Ketebalannya sekitar 100 km. Litosfer inilah yang menjadi definisi dari Lempeng Tektonik (Plate Tectonic). Sedangkan mantel yang bersifat gel/semi-solid disebut Astenosfer (asthenes, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘lemah’). Ketebalannya sekitar 250 km. Pada Teori Tektonik Lempeng, litosfer ini mengapung, bergeser dan bertumbukan satu sama lain di atas lapisan astenosfer. Mantel bagian bawah dan paling tebal disebut Mesosfer dengan ketebalan sekitar 2550 km. Mesosfer ini bersifat padat.
3. Inti Bumi (Earth’s Core)
Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu: inti bumi bagian luar (outer core) dan inti bumi bagian dalam (inner core). Secara kimiawi keduanya berbeda. Inti bumi bagian luar bersifat liquid. Ketebalannya sekitar 2200 km. Sedangkan Inti bumi bagian dalam bersifat padat dengan ketebalan sekitar 1200 km. Inti bumi ini berkomposisi Fe-Ni (Ferro-Nickel). Karena bumi berotasi pada porosnya, inti bumi bagian luar juga berputar dan menghasilkan medan magnetik bumi. Bayangkan air yang ikut terputar di dalam gelas yang berputar pada sumbunya.
2.18 UMUR
BUMI
Sebuah lansiran dari National Geographic menceritakan tentang
riset terbaru yang berhasil menghitung hingga tingkat presisi tinggi tentang
berapa umur bumi yang sebenarnya.
Riset terbaru
ini dikeluarkan oleh ahi Geokimia dari University of California, Los Angeles.
Riset tersebut mengungkapkan bukti terbaru bahwa kehidupan di planet Bumi ini
setidaknya telah berlangsung sejak 4,1 miliar tahun lalu. Atau sama dengan 4100
juta tahun lalu. Bukti ini telah memajukan lebih awal prediksi usia bumi yang
sebelumnya diperkirakan. Jika kehidupan awal di Bumi telah muncul 4,1 miliar tahun
lalu, maka prediksi terbentuknya Bumi adalah sekitar 4,54 miliar tahun lalu. Melalui
riset ini pula dibuktikan bahwa sesungguhnya di masa awal terbentuknya Bumi tak
ditemukan sama sekali tanda-tanda bahwa Bumi ketika masih muda adalah bumi yang
kering dan tandus seperti komposisi planet-planet tetangga Bumi: Mars ataupun
Merkurius. Menurut Patrick Boehnke, seorang peneliti di laboratorium Harrison
seperti yang dikutip dari laman National Geographic mengemukakan bahwa tak ada
bukti sama sekali yang menunjukkan Bumi pernah gersang dan kering selama
beberapa periode pasca terbentuknya. Padahal selama beberapa dekade terakhir,
banyak ilmuwan telah mempercayai bahwa Bumi milyaran tahun lalu pernah memiliki
permukaan yang kering, gersang, tanpa air, tanpa tumbuhan sama sekali.
2.19 TATA KOORDINAT PADA GLOBE BUMI
·
Lintang
Posisi
lintang merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke
900 di kutub utara dan 900 di kutub selatan, jadi seluruh lintang bumi
berjumlah 1800.
Menurut penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan (LS atau southing). Sedangkan kelompok garis yang berada di sebelah utara equator disebut Lintang Utara (LU atau northing). Di belahan bumi utara (lintang utara), lintang bernilai positif, sebaliknya di sebelah bumi selatan (lintang selatan), lintang bernilai negatif.
Menurut penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan (LS atau southing). Sedangkan kelompok garis yang berada di sebelah utara equator disebut Lintang Utara (LU atau northing). Di belahan bumi utara (lintang utara), lintang bernilai positif, sebaliknya di sebelah bumi selatan (lintang selatan), lintang bernilai negatif.
·
Bujur
Bujur
bumi menggambarkan lokasi dari sebuah tempat pada timur atau barat bumi yang
dihitung dari titik 0° (nol derajat) bujur bumi (prime meridian = greenwich).
Garis Bujur merupakan garis khayal yang ditarik dari kutub utara hingga ke
kutub selatan atau sebaliknya.
Jika pada garis Lintang daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator) dianggap sebagai nol derajat, maka untuk garis Bujur tempat yang dianggap sebagai nol derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang tepat melintasi kota Greenwich di Inggris dan dijadikan sebagai Meridian Utama (prime meridian). Jadi, garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada disebelah timur disebut Bujur Timur.
Jarak kedua garis bujur timur dan barat dari Greenwich hingga pada batas 1800. Seluruh garis bujur permukaan bumi berjumlah 3600, yaitu 1800 ke arah barat dan 1800 ke arah timur. Pada jarak itu, bujur barat dan bujur timur kembali bertemu, tempat pertemuan tersebut terletak di Samudera Pasifik.
Titik pertemuan dua garis bujur 1800 ini selanjutnya dijadikan sebagai garis batas tanggal internasional dalam menentukan hari/tanggal di berbagai belahan dunia. Jika seandainya di sebelah kiri (barat) garis tersebut hari rabu siang, maka di sebelah kanannya (timur) masih hari selasa siang dan sebaliknya.
Kombinasi garis lintang dan garis bujur ini berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan bumi.
Jika pada garis Lintang daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator) dianggap sebagai nol derajat, maka untuk garis Bujur tempat yang dianggap sebagai nol derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang tepat melintasi kota Greenwich di Inggris dan dijadikan sebagai Meridian Utama (prime meridian). Jadi, garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada disebelah timur disebut Bujur Timur.
Jarak kedua garis bujur timur dan barat dari Greenwich hingga pada batas 1800. Seluruh garis bujur permukaan bumi berjumlah 3600, yaitu 1800 ke arah barat dan 1800 ke arah timur. Pada jarak itu, bujur barat dan bujur timur kembali bertemu, tempat pertemuan tersebut terletak di Samudera Pasifik.
Titik pertemuan dua garis bujur 1800 ini selanjutnya dijadikan sebagai garis batas tanggal internasional dalam menentukan hari/tanggal di berbagai belahan dunia. Jika seandainya di sebelah kiri (barat) garis tersebut hari rabu siang, maka di sebelah kanannya (timur) masih hari selasa siang dan sebaliknya.
Kombinasi garis lintang dan garis bujur ini berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan bumi.
1.
ROTASI
BUMI
Rotasi
bumi adalah perputaran bumi pada poros ( sumbunya). Dalam sekali putaran bumi
memerlukan waktu 24 jam, dan arah perputarannya dari barat ke timur.
2.
BUKTI
– BUKTI BAHWA BUMI BEROTASI
1.
Percobaan
Berzenberg dan Reich (1802)
Percobaan yang dilakukan oleh Berzenberg dan Reich adalah
menjatuhkan peluru-peluru logam dari ketinggian tertentu, yaitu dari menara
setinggi 110 m. Ternyata peluru-peluru tersebut tidak pernah bisa jatuh tepat
di titik yang tegak lurus, tetapi arah jatuhnya selalu melenceng ke arah timur.
Hal ini membuktikan bahwa bumi selalu berputar, karena kalau bumi itu diam,
maka peluru-peluru tersebut pasti jatuhnya tepat di bawah titik jatuhnya.
2)
Percobaan Ayunan Foucault (1852)
Pada tahun 1852 Seorang ilmuwan dari Prancis bernama
Foucault melakukan percobaan di kota Paris. Percobaan tersebut dengan
menggunakan sebuah bandul besi yang sangat berat, digantungkan pada tali yang
panjangnya lebih dari 60 m, dan dikaitkan pada langit-langit kupel di sebuah
gedung Pantheon di kota Paris (49 °LU).
Mula-mula bandul besar ditarik ke samping, kemudian
dilepaskan dan dibiarkan berayun. Gerak ayunan dari bandul dapat diteliti dan
dicatat, karena ada sebuah pin yang diletakkan di bagian bawah bandul. Pin
tersebut akan membuat goresan-goresan kecil pada pasir halus yang diletakkan di
dalam bak di bawah bandul tersebut sewaktu bandul berayun. Setelah beberapa
saat dapat terlihat dengan jelas, bahwa bidang ayunan bandul tersebut bergeser
membuat putaran dengan arah yang sama dengan arah gerak jarum jam. Hal ini
menandakan bahwa bumi yang berada di bawah bandul berputar dengan arah yang
berlawanan dengan arah gerak jarum jam.
3.
AKIBAT
ROTASI BUMI
Beberapa
kejadian penting sebagai akibat dari rotasi bumi adalah sebagai berikut.
- Peredaran
semu harian benda-benda langit, yaitu pergerakan dari timur ke barat yang
tampak pada benda-benda langit dan matahari.
- Peristiwa
siang dan malam.
- Perbedaan
waktu, terdapat perbedaan daerah waktu di dunia berdasarkan letak garis
lintang dan garis bujurnya. Tiap 1° jarak dua garis meredian yang
berurutan, waktunya berbeda 4 menit, atau tiap 15° berbeda 1 jam.
- Perbedaan
arah angin pasat.
- Bentuk
bumi yang pepat.
- Perbedaan
besarnya gaya gravitasi bumi.
4.
REVOLUSI
BUMI
Revolusi
Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan
akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi,
selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.
Kala revolusi
bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Sepanjang Bumi
berevolusi, rotasi bumi tidak selalu tegak lurus terhadap bidang ekliptika
melainkan berosilasi dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50
derajat terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang membelah kutub
utara dan kutub selatan yang disebut dengan garis khatulistiwa
5.
BUKTI
– BUKTI BUMI BEREVOLUSI
Bumi berevolusi dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan
yang dilakukan oleh para ahli, sebagai berikut.
1)
Aberasi (Sesatan Cahaya)
Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah teropong O,
jika teropong diam maka bintang S akan tampak gambarnya di titik B, tetapi
kenyatanya tidak
demikian.
Orang yang melihat dengan arah OS, bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan
arah SOB), melainkan melenceng ke sampingnya yaitu di titik B'. Hal ini
menunjukkan bahwa teropong tersebut tidak diam, tetapi bergerak mengikuti bumi.
Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari titik O sampai B,
teropong berpindah tempat atau berubah arahnya, berakibat cahaya tidak lagi
jatuh di titik B, melainkan di samping titik B'. Dapat dilihat bintang tidak
lagi dalam arah OS, tetapi dalam arah OS'. Bintang seolah-olah bergeser dengan
arah yang sama dengan gerakan itu. Gejala ini disebut sesatan cahaya, atau
aberasi cahaya.
2)
Parallaxis (Beda Lihat)
Parallaxis adalah sudut dengan seluruh jari-jari lintasan
bumi dilihat dari sebuah bintang. Sudut akan semakin kecil jika jarak bintang
semakin jauh dari matahari. Bintang-bintang di langit mempunyai jarak yang
sangat jauh dari bumi, menyebabkan sudut parallaxis bintang-bintang pun sangat
kecil.
6.
AKIBAT
BUMI BEREVOLUSI
Beberapa
kejadian penting sebagai akibat dari revolusi bumi adalah sebagai berikut.
- Pergeseran
matahari antara garis balik utara dengan garis balik selatan.
- Perubahan
lamanya siang dan malam.
- Adanya
pergantian musim.
- Peredaran
semu tahunan matahari.
- Adanya
zodiak dan rasi-rasi bintang.
- Adanya
perhitungan tarikh matahari.
7.
MUSIM
– MUSIM DI BUMI
- Musim
Semi
Musim semi adalah satu dari empat musim di daerah nontropis, peralihan
dari musim dingin ke musim panas. Di belahan utara bumi, musim semi
dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni , sementara di belahan
selatan bumi musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember
musim semi terjadi setelah musim dingin, dimana tumbuh-tumbuhan mekar kembali,
karna itulah musim semi juga disebut “musim bunga”. musim semi membuat siang
hari menjadi lebih panjang daripada malam hari. hawa di musim semi biasanya
terasa hangat karna menjelang musim panas. berbeda dengan musim gugur yang
udaranya terasa dingin karna menjelang musim dingin.
·
Musim
Panas
Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang.
Tergantung letak sebuah negara, musim panas dapat terjadi pada waktu yang
berbeda-beda. Di belahan utara bumi, musim panas dmulai sekitar tanggal 21
Juni hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi musim panas
dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Di banyak negara, musim
panas adalah musim liburan Sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke
Pantai untuk Berjemur. Selain itu, pada musim panas buah-buahan
dan tumbuh-tumbuhan umumnya sedang pada masa pertumbuhan penuhnya
·
Musim
Gugur
Musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim
sedang, masa peralihan dari musim panas ke musim dingin. Dalam zona
beriklim sedang, musim gugur adalah musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen
atau ditunai, dan pohon deciduous melepas daun-daun mereka. Dia juga
merupakan musim di mana hari-hari bertambah pendek dan dingin (terutama di
latituda utara), dan peningkatan presipitasi di beberapa bagian dunia. Di
belahan utara bumi, musim gugur dimulai sekitar tanggal 23 Septembar hingga 21
Desember, sementara di belahan selatan bumi musim gugur dimulai sekitar
tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.
Secara Astronomi,Bumi mulai dengan equinox
autumnal dan
berakhir pada titk balik matahari. Namun, meteorologis menghitung bulan-bulan
September, Oktober, dan November di belahan Utara dan Maret, April, dan Mei di
belahan Selatan sebagai musim gugur. Suatu pengecualian definisi ini ditemukan
di Kalender Irlandia di mana mereka masih mengikuti putaran Keltik, di mana
musim gugur dihitung dari bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.
·
Musim
Dingin
Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi.
Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim tropis dan
sedang. Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember
hingga21 Maret, sementara di belahan selatan bumi musim dingin dimulai sekitar
tanggal 21 Juni hingga 23 Septemberr.
·
Musim
Kemarau
Musim kemarau atau musim kering adalahmusim di daerah tropis
yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah
hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama
tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia
Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan
mengalami musim ini. Musim kemarau adalah pasangan dari musim
penghujan dalam wilayah dwimusim. Gejala ENSO dikenal dapat
memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekerngan berkepanjangan.
·
Musim
Hujan
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri
meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka
waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah
dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai
terjadi apabila curah hujan dalam tigadasarianberturut-turut telah melebihi 100
mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum
terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan
musim (pancaroba).Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau
(musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu matahari tahunan.
Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera.
Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya
musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith
peredaran semu matahari.
Antariksa adalah sebuah
kumpulan dari segala Galaksi,dan semua itu berkumpul dalam satu kesatuan
contohnya yaitu antariksa,luas antariksa tidak bisa di perkirakan karena
sangatlah luas, kita tidak tahu,tapi teknologi semakin lama semakin canggih,dan
mungkin suatu saat nanti kita akan bisa menemukan planet yang memiliki
kehidupan juga. Seperti yang sudah di temukan oleh para ilmuan zaman sekarang
yang mengatakan bahwa ada planet yang mirip dengan bumi dan planet itu
mempunyai kadar air yang pas juga untuk manusia, siapa tahu kita akan
dipindahkan kesana ? Kesimpulannya adalah : antariksa adalah tempat yang sangat
asing bagi manusia,tapi manusia terkadang heran mengapa banyak terjadi moment
yang tidak bisa diduga oleh manusia itu terjadi di antariksa,dan mengapa semua
itu bisa terjadi ? apa yang menyebabkannya ? itu semua masih menjadi Tanda
Tanya Besar.
Definisi
Antariksa adalah angkasa luar atau dalam bahasa Inggrisnya Outer space yang
merupakan ruangan jauh dari bumi (di luar lapisan atmosfer bumi) bebas dari
pengaruh gravitasi. Bagian dari alam semesta yang digambarkan sebagai ruang
hampa udara. Terdapat benda-benda langit lainnya seperti meteor, meteoroid, dan
asteroid, serta banyak kejadian alam berlangsung dalam ruangan ini.
2.2 SEJARAH TERBENTUKNYA ALAM
SEMESTA
Banyak
teori-teori yang mengemukakan asal usul tentang terbentuknya alam semesta,
diantaranya:
a. Teori
Tidal
Teori Tidal Teori tidal atau teori
pasang surut dikemukakan oleh James dan Harold Jeffers pada tahun 1919, menurut
teori ini pada ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati
Matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian Matahari tertarik dan
lepas. Dari bagian Matahari yang terlepas inilah kemudian terbentuk
planet-planet.
b. Teori
Bintang Kembar
Menurut teori ini kemungkinan dahulu
kala matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab salah satu
bintang meledak dan oleh gaya tari gravitasi bintang satunya, pecahan tersebut
tetap berada di sekelilingnya.
c. Teori
Nebular
Menurut teori ini mula-mula ada
kabut gas dan debu atau nabule, nabule ini mengisi seluruh ruang alam semesta
karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berpusing.
Proses ini mula-mula lambat, kemudian makin cepat dan bentuknya berubah dari
bulat bola menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi akan mengumpul di
pusat cakram, dan kemudian menjadi matahari. Sedang sisinya yang tertinggal
akan tetap berpusing, dan terbentuklah planet beserta satelitnya. Menurut para
ahli, dalam setiap seribu bintang dialam semesta ini terdapat satu system tata
surya. Jika dugaan ini benar, didalam galaksi atau bima sakti saja yang
mempunyai 1011 bintang , akan terdapat 100 juta tata surya. Dan diantara tata
surya itu kemungkinan ada beberapa yang mirip dengan tata surya kita.
d. Teori
Big Bang
Teori Big
Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu
wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi
diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan
membentuk alam yang kini dengan cara pemisahahan satu dengan yang lain Big Bang
merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah 'diciptakan dari ketiadaan',
dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah. Segala bukti meyakinkan ini
menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang
adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam
semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha
Perkasa.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang”. (QS. Al-Mulk, 67:3) Sebenarnya teori tentang luar angkasa sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad saw dengan diturunkannya ayat tersebut.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang”. (QS. Al-Mulk, 67:3) Sebenarnya teori tentang luar angkasa sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad saw dengan diturunkannya ayat tersebut.
2.3
SISTEM TATA SURYA
Dalam Tata
Surya, terdapat delapan planet besar, semuanya berevolusi mengelilingi satu
bintang yang bernama matahari. Matahari terletak di pusat Tata Surya. Delapan
planet ini, yang merupakan bagian dari Solar system (Tata Surya), saling
berevolusi mengelilingi matahari dalam sebuah keteraturan. Nama-nama planet
dari yang terdekat dengan matahari: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus,. Jadi, bumi kita adalah planet ke-tiga dari
matahari. Setiap planet di Tata Surya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Suhu
pada beberapa planet cukup tinggi untuk meleburkan sesuatu. Sedangkan ada
diantaranya yang permukaannya tertutup oleh es. Beberapa planet hampir
seluruhnya terdiri atas gas. Bahkan beberapa planet berukuran kecil seperti
bulan. Terdapat hubungan yang sangat harmonis antara satelit dengan induknya.
(Dalam astronomi, induk adalah sesuatu yang benda lain berkeliling terhadapnya.
Matahari adalah induk dari bumi, bumi adalah induk dari bulan). Planet menarik
satelit-satelitnya. Satelit juga mengimbangi tarikan tersebut. Tanpa
kesetimbangan tersebut, satelit akan menumbuk planet atau pecah dan menghilang
angkasa. Singkatnya, jika bulan berotasi lebih lambat, ia akan tersedot bumi
dengan kecepatan sangat tinggi. Ini akan menjadi akhir kehidupan bumi.
1.
Matahari
Matahari adalah benda langit
terbesar di Tata Surya. Ia terdiri atas gas yang sangat panas dan berpijar.
Setiap detik, terjadi ledakan diseluruh permukaannya, matahari sendiri
merupakan bom nuklir yang sangat besar. Ledakan di permukaannya sama dengan
energi yang dipancarkan oleh jutaan bom atom. Mereka menghasilkan
kobaran-kobaran api yang besarnya 40 hingga 50 kali besar bumi. Matahari
bagaikan bola api yang memancarkan panas dan cahaya yang sangat kuat dari
permukaannya. Jika tidak ada matahari, sepanjang hari akan gelap, dan permukaan
bumi akan tertutup es. Yang pasti, tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Ruang
angkasa adalah tempat yang gelap, sangat luas, dan kosong. Bumi kita adalah
salah satu benda langit di dalamnya, dan tak tidak ada satupun yang cukup dekat
untuk menerangi dan memanaskan bumi kita.
Planet
Planet adalah
benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak
dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya.
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang.
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang.
Planet-planet
yang ada di tata surya, antara lain sebagai berikut:
Gambar
planet
1)
Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil di
dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88
hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo
tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil
(dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa
terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui
tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu
Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan
sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius). garis tengah : 4850 KM volume : 0,054 isi bumi kepadatan :5,4 ( Air = 1) massa :0,055 massa bumi
daya tarik :0,37 daya tarik bumi jarak ke matahari : 58,000.000 km kecepatan edar : 4,2 km/detik periode rotasi : 59 hari mengitari matahari : 87,97 hari kecepatan pada orbit : 42,9 km/detik satelit : tidak ada
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius). garis tengah : 4850 KM volume : 0,054 isi bumi kepadatan :5,4 ( Air = 1) massa :0,055 massa bumi
daya tarik :0,37 daya tarik bumi jarak ke matahari : 58,000.000 km kecepatan edar : 4,2 km/detik periode rotasi : 59 hari mengitari matahari : 87,97 hari kecepatan pada orbit : 42,9 km/detik satelit : tidak ada
2)
Venus
Venus atau Bintang Kejora adalah
planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki
radius 6.052 km dan mengelilingi Matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus
mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak
mungkin terdapat kehidupan.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi
planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada
jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari. garis tengah : 13.140 KM
volume : 0,88 isi bumi kepadatan :5,2 ( Air = 1) massa :0,82 massa bumi daya
tarik :0,88 daya tarik bumi jarak ke
matahari : 108.000.000 km kecepatan edar
: 10,3 km/detik periode rotasi : 244 hari mengitari matahari : 224,7 hari kecepatan pada orbit :35,0 km/detik satelit : tidak ada
3)
Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari
delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar
tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU
(ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan
magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin
matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini
dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.garis
tengah : 1.756 KM volume : 1,08106 cu KM kepadatan :5,52 ( Air = 1) massa :5,98
x 102 ton jarak ke matahari : 149.000.000 km kecepatan edar : 0,5 km/detik
perioderotasi : 365 hari satelit : 1 yaitu bulan
4)
Mars
Mars adalah planet terdekat keempat
dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering
dijuluki sebagai “planet merah” karena tampak dari jauh berwarna
kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan
planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di
permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es.
Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus
Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di
Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang
meliputi 40% permukaan Mars. garis tengah : 6790 KM volume : 0,15 isi bumi
kepadatan :3,9 ( Air = 1) massa :0,11 massa bumi daya tarik :0,38 daya tarik
bumi jarak ke matahari : 228.000.000 km kecepatan edar : 5,0 km/detik periode
rotasi : 24 jam, 37 detik mengitari matahari : 687 hari kecepatan pada orbit :
24,1 km/detik satelit : 2.
5)
Jupiter
Yupiter atau Jupiter adalah planet
terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak
rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah
planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki
massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan
periode revolusi adalah 11,86 tahun. Volume Jupiter 1.319 kai volume Bumi garis
tengah : 142,600 KM volume : 1,316 isi bumi kepadatan :1,34 ( Air = 1) massa
:317,8 massa bumi daya tarik :2,64 daya tarik bumi jarak ke matahari
:778.000.000 km kecepatan edar : 61 km/detik periode rotasi : 9 jam, 55 menit
mengitari matahari : 11,9 tahun kecepatan pada orbit :13,1 km/detik
satelit : 16
6)
Saturnus
Saturnus adalah planet keenam dari
Matahari dan planet kedua terbesar di tata surya, setelah Jupiter. Saturnus,
bersama-sama dengan Jupiter, Uranus dan Neptunus, diklasifikasikan
7)
Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari
Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya.
Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos
(Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata
telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet
oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William
Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang
diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus
juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop. garis
tengah : 49.000 KM volume : 52 isi bumi
kepadatan :1,58 liter ( Air = 1) daya tarik :1,1 daya tarik bumi jarak ke matahari :2.870.000.000 km kecepatan edar : 22 km/detik periode rotasi : 16-28 jam mengitari matahari : 84,0 tahun
kepadatan :1,58 liter ( Air = 1) daya tarik :1,1 daya tarik bumi jarak ke matahari :2.870.000.000 km kecepatan edar : 22 km/detik periode rotasi : 16-28 jam mengitari matahari : 84,0 tahun
Kecepatan pada orbit :6,8 km/detik satelit : 5
8)
Neftunus
Neptunus
merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet ini
dinamai dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet terbesar keempat
berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa
Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada
Uranus. Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta
km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya
adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah ♆, yang merupakan trident dewa Neptunus. garis tengah :
50.200KM volume : 44 isi bumi kepadatan :2,30 ( Air = 1) massa :17,2 massa bumi
daya tarik :1,4 daya tarik bumi jarak ke matahari :4.497.000.000 km kecepatan
edar : 25 km/detik periode rotasi : 18-20 jam mengitari matahari :
164,8 tahun kecepatan pada orbit :5,4 km/detik satelit : 2
2.4 BENDA LAIN DALAM TATA SURYA
A. Asteroid
Asteroid
adalah benda-benda langit kecil yang mengelilingi matahari. Lintasan pergerakan
asteroid dalam mengelilingi matahari berbentuk lingkaran, tetapi kadang juga
beberapa asteroid mempunyai lintasan pergerakan yang lonjong. Letak
lintasan/orbit asteroid dekat dengan ekliptika. Pada dasarnya asteroid tidak
mempunyai angkasa. Asteroid terbesar adalah Ceres dengan diameter 750
kilometer. Asteroid bergerak mengelilingi matahari mempunyai kala revolusi
rata-rata 4 sampai 6 bulan. Ada sebuah asteroid yang berorbit lonjong dan
pernah mendekat ke laut bumi, yaitu asteroid Icarus. Sebagian besar asteroid
terkumpul atau berkerumun di orbit Mars dan Jupiter. Sekumpulan asteroid ini disebut
sabuk asteroid. Sebanyak 23 asteroid mempunyai orbit yang memotong bumi yang
disebut asteroid Apollo, 75 asteroid memotong orbit Mars dan 16 asteroid
dinamakan Trojan karena mengikuti Jupiter dalam orbitnya.
B. Komet
Komet
merupakan rangkaian cahaya yang bergerak dari satu konstelasi ke konstelasi
lain di antara bintang-bintang. Rangkaian cahaya komet memperlihatkan seperti
untaian rambut panjang, oleh karena itu komet sering disebut bintang berekor.
Ketika mendekati matahari, ekor komet selalu berada di depan, menjauhi
matahari. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan sorot pada cahaya matahari
yang mendorong partikel-partikel terkecil selalu ke arah yang berlawanan dengan
matahari. Komet terdiri atas berbagai gas termasuk didalamnya adalah Sianogen (S/CN),
karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), nitrogen (N2), hidroksil (OH), dan
nitrogen hidrid (NH). Pergerakan komet tampak dalam pemandangan sebagai
lambaian yang indah yang kemudian lenyap begitu saja selama bertahun-tahun.
Komet bergerak menjelajahi wilayah langit pada berbagai sudut pada bidang tata
surya.Pada tahun 1705 ahli atmosfer Edmund Halley menerapkan hukum gravitasi
pada pengamatan pengamatan mengenai sejumlah komet. Ia mengetahui bahwa komet
beredar menjelajahi wilayah sesuai hukum gravitasi. Sebagai contoh komet Halley
yang muncul setiap 76 tahun sekali.
C. Meteor
Meteor
adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut
sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang
dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum
sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang,
lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan
mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang
menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.
D. Bintang
Bintang
merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya
sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang
nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan
bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang
nyata).
Menurut
ilmu astronomi, definisi bintang adalah: Semua benda masif (bermassa antara
0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan
pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Oleh sebab itu bintang katai
putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap
disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada
jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi
bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.
E. Galaksi
Galaksi
adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang
(dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang
hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi
hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa
Yunani galaxias [γαλαξίας], yang berarti "susu," yang merujuk pada
galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari
galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan
satu triliun (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari
adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan
semua benda yang mengorbit matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar (1011) galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar (1011) galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik.
2.5 PENGERTIAN ANTARIKSA
Antariksa
adalah sebuah kumpulan dari segala Galaksi,dan semua itu berkumpul dalam satu
kesatuan contohnya yaitu antariksa, luas antariksa tidak bisa di perkirakan
karena sangatlah luas, kita tidak tahu,tapi teknologi semakin lama semakin
canggih,dan mungkin suatu saat nanti kita akan bisa menemukan planet yang
memiliki kehidupan juga. Seperti yang sudah di temukan oleh para ilmuan zaman
sekarang yang mengatakan bahwa ada planet yang mirip dengan bumi dan planet itu
mempunyai kadar air yang pas juga untuk manusia, siapa tahu kita akan
dipindahkan kesana ?
a.
Bintang
Bintang adalah merupakan benda langit yang memancarkan
cahayanya sendiri. Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah semua benda
massif (bermassa antara 0,08 hingga 200 kali massa matahari) yang sedang atau
pernah melakukan pembangkitan energi melalui fusi nuklir. Oleh sebab itu
bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya
atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah
Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima
Centauri dalam rasi bintang
Karakteristik bintang
Dengan mengetahui karakteristik bintang maka dapat dibedakan
bintang dengan benda langit lainnya yang tampak seperti bintang.
- Diameter Cakram sebagian besar bintang
terlalu kecil diameter sudutnya untuk dapat diamati dengan teleskop optis
bumi yang ada saat ini, sehingga dibutuhkan teleskop interferometer untuk
menghasilkan citra sebuah bintang. Ukuran bintang sangat beragam, mulai
dari bintang neutron, yang hanya berdiameter antara 20 sampai 40 km,
hingga bintang maharaksasa seperti Betelgeuse di rasi bintang Orion, yang
berdiameter sekitar 650 kali diameter matahari atau sekitar 900 juta km.
Namun Betelgeuse memiliki kepadatan yang jauh lebih rendah dari matahari.
- Massa
Salah
satu bintang paling masif yang diketahui adalah Eta Carinae.[46] Dengan
massa hingga 100–150 kali massa matahari, bintang ini pun memiliki jangka
hidup yang hanya beberapa juta tahun. Penelitian terhadap gugus Arches
menunjukkan bahwa batas tertinggi massa bintang dalam era sekarang alam
semesta adalah 150 kali massa matahari. Alasan untuk batas ini belum
diketahui secara pasti, tapi sebagiannya disebabkan oleh luminositas
Eddington, yaitu jumlah maksimal luminositas yang dapat melewati atmosfer
bintang tanpa harus melontarkan gas ke ruang angkasa. Besar gravitasi
permukaan sebuah bintang ditentukan oleh diameter dan massanya.
Bintang-bintang raksasa memiliki gravitasi permukaan yang jauh lebih
rendah dari bintang-bintang deret utama, sementara kebalikannya untuk
bintang-bintang kompak seperti katai putih. Gravitasi permukaan
mempengaruhi tampilan spektrum sebuah bintang, dengan gravitasi yang lebih
tinggi menyebabkan pelebaran garis serapan.
- Medan
magnet sebuah
bintang dihasilkan di bagian dalam bintang tempat sirkulasi konveksi
terjadi. Gerakan plasma konduktif ini berfungsi seperti dinamo,
menghasilkan medan magnet yang meliputi seluruh bintang. Kuatnya medan
magnet sebuah bintang bergantung pada massa dan kandungan bintang
tersebut, dan jumlah aktivitas magnet permukaan bintang bergantung pada
kecepatan rotasi bintang.
- Kinematika, Gerak relatif sebuah bintang
terhadap matahari dapat memberikan informasi penting mengenai asal mula
dan umur bintang tersebut, bahkan juga mengenai struktur dan evolusi
galaksi di sekitarnya. Komponen gerak sebuah bintang terdiri atas
kecepatan radialnya menuju atau menjauhi matahari, dan pergeseran
melintangnya yang disebut gerak diri.
- Komposisi
Kimia,
Saat terbentuk, bintang-bintang di galaksi Bima Sakti massanya terdiri
dari sekitar 71% hidrogen dan 27% helium, dan sisanya sedikit unsur-unsur
yang lebih berat. Bintang dengan kandungan besi terendah yang pernah
diukur adalah bintang katai HE1327-2326, dengan kandungan besi hanya
1/200.000 dari kandungan besi matahari. Sebaliknya, bintang kaya logam
μLeonis, memiliki kandungan yang hampir dua kali lipat milik matahari,
sedang bintang berplanet 14 Herculis, memiliki kandungan yang hampir tiga
kali lipat milik matahari. Ada juga bintang yang komposisi kimianya
ganjil, yang menunjukkan kelimpahan luar biasa unsur-unsur tertentu dalam
spektrumnya; khususnya krom dan logam tanah jarang.
- Rotasi
Laju
rotasi bintang dapat ditentukan lewat spektroskopi, atau dapat diukur
dengan lebih tepat lagi dengan mengamati laju rotasi bintik bintang.
Bintang-bintang muda dapat memiliki laju rotasi yang tinggi, hingga di
atas 100 km/s diukur pada ekuatornya. Bintang degenerat adalah bintang
yang telah menyusut menjadi massa yang kompak dan mengakibatkan laju
rotasi tinggi. Namun laju rotasi ini masih lebih rendah dari yang
diperkirakan oleh hukum kekekalan momentum sudut. Sebagian besar momentum
sudut bintang tersebut menghilang akibat hilangnya massa bintang oleh
angin bintang. Meskipun demikian, laju rotasi bintang pulsar bisa sangat
tinggi. Bintang pulsar di pusat Nebula kepiting misalnya, berputar 30 kali
dalam sedetik. Laju rotasi bintang pulsar akan perlahan melambat akibat
emisi radiasi.
- Suhu permukaan bintang deret utama
ditentukan oleh laju penghasilan energi di intinya yang umumnya
diperkirakan dari indeks warna bintang. Suhu di daerah inti sebuah bintang
mencapai hingga beberapa juta derajat celsius.Suhu sebuah bintang
menentukan laju ionisasi berbagai unsur di dalamnya, juga menentukan sifat
garis serapan spektrumnya. Suhu permukaan, magnitudo absolut dan sifat
serapan spektrografi bintang digunakan sebagai dasar untuk
pengklasifikasian bintang
- Umur Semakin tinggi massa sebuah
bintang maka semakin pendek pula umurnya. Hal ini terutama disebabkan
karena bintang dengan massa yang tinggi akan memiliki tekanan yang tinggi
pula pada intinya yang menyebabkannya membakar hidrogen dengan lebih
cepat. Bintang-bintang paling masif bertahan rata-rata hanya beberapa juta
tahun, sementara bintang dengan massa minimum (katai merah) membakar bahan
bakarnya dengan perlahan dan bertahan hingga puluhan sampai ratusan miliar
tahun.
b.
Rasi
Bintang
Rasi
bintang atau Konstelasi adalah
sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi
khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak
memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti
berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat
tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan
bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang.
Fungsi Rasi Bintang:
- Sebagai Penunjuk Arah
Di saat kompas belum ditemukan atau
pun di saat manusia pergi tanpa membawa alat penunjuk arah, langit telah
memberikan arahan yang jelas, rasi bintang pun kerap kali disebut sebagai
penunjuk jalan yang akurat. ada 4 rasi bintang sebagai penunjuk 4 arah mata
angin:
- Ursa Major (Arah Utara)
- Crux
(Arah Selatan)
- Orion
(Arah Barat)
- Scorpio
(Arah Tenggara)
- Sebagai Penentu Musim
Di zaman dulu, nenek moyang bangsa Indonesia telah memakai
sistem rasi bintang untuk menentukan kapan waktunya menanam, menentukan musim,
sehingga tanaman yang mereka tanam menjadi tepat, menentukan waktunya panen,
dsb. Ketika rasi bintang berbaris, mereka tahu bahwa sudah waktunya untuk musim
semi atau musim dingin. Hampir setiap kebudayaan maju di seluruh dunia
menggunakan rasi bintang untuk beberapa bentuk prediksi.
c.
Planet
Planet adalah benda langit yang gelap,
tidak mempunyai cahaya sendiri, dan selalu beredar mengelilingi sebuah bintang
sejati yaitu matahari. Dalam urutan menurut jaraknya dari matahari,
planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
Hal-hal penting dari planet adalah sebagai berikut.
- Planet tidak mempunyai cahaya
sendiri, hanya memantulkan cahaya dari matahari.
- Planet
beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama. Waktu beredarnya
semakin lama jika jaraknya dari matahari semakin jauh.
- Lintasan
planet-planet merupakan bidang-bidang yang berbentuk lonjong (ellips), dan
hanya membentuk sudut-sudut yang kecil (sudut inklinasi) dengan bidang
ekliptika.
- Kebanyakan
planet-planet itu mempunyai satelit (pengiring) atau bulan.
d.
Satelit

Satelit adalah benda yang mengorbit benda
lain dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu. Sedangkan dalam kamus besar
Bahasa Indonesia, satelit adalah bintang siarah yang mengedari bintang siarah
yang lebih besar, misalnya bulan yang mengedari bumi. Satelit dapat
mengelilingi planet karena adanya gaya gravitasi planet.
Jenis Dan
Fungsi Satelit
1. Satelit Alami
Satelit alami adalah salah satu benda luar angkasa yang
telah ada (bukan buatan manusia) yang mengorbit suatu planet. Satelit alami
bumi adalah bulan. Selama mengelilingi bumi, bulan mengalami tiga
gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi bulan mengelilingi bumi dan revolusi
bulan mengelilingi matahari
Adapun fungsi satelit alami (bulan) diataranya adalah
- Secara tidak lansung melindungi
bagi planet yang diorbitnya dari hantaman benda langit lain seperti komet
dan asteroid
- Dapat
mengontrl kecepatan rotasi suatu planet karena efek gravitasional tidal
wave
- Menyeimbangkan
perputaran siklus air laut yang mengakhibatkan pasang surut air laut
- Mengurangi
efek yang ditimbulkan akibat radiasi sinar ultraviolet
- Memberi
penerangan pada malam hari
- Contoh
satelit alami lainnya diantaranya adalah Callisto, Ganymede, dan Io yang
mengorbit planer Jupiter, serta Titan yang mengorbit planet Saturnus.
2.
Satelit Buatan
Satelit buatan adalah salah satu benda luar angkasa buatan
manusia yang mengorbit suatu planet yang dalam pembuatannya memiliki jenis dan
fungsi tertentu dengan tujuan untuk kepentingan manusia. Berikut merupakan
jenis-jenis satelit berdasarkan fungsinya,
e.
Meteor
Meteor adalah benda
langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya
gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya
gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan
kita melihatnya seperti bintang jatuh. namun, karena gesekan itu juga
menyebabkan meteor terbakar sebelum masuk ke permukaan bumi.Meteor dapat ke
bumi karena tertarik oleh gravitasi bumi dimana disaat memasuki atmosfer bumi,
meteor akan bergesekan dengan udara sehingga meteor akan berpiar, yang disebut
dengan bintang jatuh.
Hal ini merupakan
mengapa meteor dapat dikatakan bintang jatuh dan dapat berpiar, terbakar, atau
bercahaya. Meteor akan jatuh di permukaan bumi dan menyebabkan lubang besar
atau kawah disaat meteor tidak habis terbakar pada saat di atmosfer. Meteor
yang jatuh dibumi disebut dengan Meteorit. Meteor yang jatuh dengan
jumlah yang banyak disebut dengan hujan meteor, seperti yang pernah terjadi di
Prancis pada tahun 1803.
f.
Komet
Komet
adalah benda angkasa kecil yang mengorbit Matahari. Mereka memiliki pusat inti
dan mungkin atau mungkin tidak memiliki ekor. Mereka mengorbit Matahari pada
interval yang sangat panjang di orbit yang sangat elips. Mereka melewati bumi
pada jadwal siklus. Komet memiliki inti pusat yang disebut koma. koma ini
terdiri dari batuan, debu dan es. Ketika komet mendekat ke Matahari, es mencair
dan hal ini menciptakan banyak debu dan puing-puing. Sebagai tekanan meningkat
matahari, angin surya mendorong debu dan puing-puing menjadi ekor komet yang
indah. Matahari menerangi ekor dan kita dapat melihat komet dari Bumi. Sebelum
penemuan teleskop, komet akan muncul dari mana saja. Sekarang para ilmuwan
dapat melihat dan menemukan komet yang akan tidak terlihat di Bumi. Karena
siklus alami komet, beberapa komet hanya dapat muncul setiap beberapa ratus
tahun. Selalu ada kesempatan untuk amatir dengan teleskop untuk menemukan
sebuah komet yang belum pernah dilihat, seperti banyak penemuan Komet Hale-Bopp
pada tahun 1996
g.
Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat
dalam sistem tata surya kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil
(atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet.
Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter yang disebut sabuk
asteroid.
Ciri
Fisik Asteroid
1)
Asteroid bisa mencapai besar seperti Ceres, yaitu 940
km (sekitar 583 mil
2)
Hampir semua asteroid bentuknya tidak teratur, meskipun
ada beberapa yang hampir bulat, seperti Ceres
3)
Asteroid berputar mengelilingi matahari dalam orbit
elips, mereka memutar, kadang-kadang jatuh tak menentu.
4)
Suhu rata-rata permukaan asteroid minus 100 derajat F
(minus 73 derajat C).
5)
Asteroid memiliki berbagai bentuk dan ukuran.
h.
Kabut
Kabut ialah kumpulan tetes-tetesan air yang memiliki ukuran
yang sangat kecil dan melayang-layang di udara. Kabut ini memliki kemiripan
dengan awan, namun hanya saja awan tidak menyentuh permukaan tanah, sedangkan
kabut sendiri menyentuh permukaan tanah atau bumi.Secara umum kabut ini dapat
terbentuk saat udara yang jenuh akan uap air didinginkan dibawah titik bekunya,
apabila udara berada diatas daerah perindustrian, udara itu mungkin juga
mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap, campuran tersebut
menjadikan pedas dimata dan dapat menyebabkan batuk.
Khususnya dikota besar, asap pembuangan dari kendaraan dan
polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen yang diubah
menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon dapat terbentuk
didalam kabut berasap ini menambah racun lainnya didalam udara. Kabut berasap
ini mengiritasi mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap
bisa dicegah dengan menghentikan pencemaran atmosfer. Kabut juga bisa terbentuk
dari uap air yang berasal dari tanah yang lembab, tanaman-tanaman, sungai,
danau dan lautan. Uap air ini berkembang dan menajdi dingin ketika naik ke
udara. Udara ini bisa menahan uapa air hanya dalam jumlah yang tertentu pada
suhu tertentu juga. Udara pada suhu 30 derajat celcius dapat mengandung uap air
sebanyak 30 gr uap air per m3 maka udara itu mengandung jumlah maksimum uap air
yang dapat ditahannya.
Jenis-Jenis Kabut
1.
Kabut Advection
Kabut advection
ialah kabut yang terbentuk dari aliran udara yang melalui suatu permukaan yang
memiliki suhu yang berbeda. Salah satu contoh kabut jenis ini ialah kabut laut
yang terjadi ketika udara yang basah dan hangat mengalir diatas suatu permukaan
yang dingin, kabut laut sering muncul sepanjang pesisir pantai dan tepi-tepi
danau.
2.
Kabut Frontal
Jenis kabut
terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua massa udara yang berbeda
temperaturnya. Kabut terbentuk ketika hujan turun dari massa udara yang hangat
ke dalam massa udara yang dingin tempat uap air menguap, dengan demikian akan
menyebabkan uap air pada udara dingin melampaui titik jenuh.
3.
Kabut Radiasi
Jenis kabut ini
terbentuk pada saat malam yang tenang dan bersih, saat tanah memancarkan
kembali panas ke dalam udara. Satu lapis kabut terbentuk diseluruh permukaan
tanah dan secara bertahap bertambah menjadi tebal. Kabut radiasi sering muncul
dilembah-lembah yang dalam.
4.
Kabut Gunung
Jenis
kabut ini terbentuk ketika upa air bergerak menuju ke atas melewati
lereng-lereng gunung, udara dingin bergerak ke atas lereng hingga tidak sanggup
menahan uap air, titik-titik kabut kemudian terbentuk disepanjang lereng
gunung.
i.
Jumlah
Bintang
Langit malam yang dipenuhi sinar berkelap-kelip, menjadi
bukti bahwa kita hanyalah satu planet kecil yang mengelilingi satu bintang
kecil di alam semesta yang sangat luas. Meskipun manusia telah menamai sejumlah
rasi bintang--dari Orion hingga Bajak (di Amerika Serikat dikenal dengan Big
Dipper)--kenyataannya, ada lebih banyak bintang di alam semesta ketimbang yang
pernah diberi nama.
Berapa jumlah bintang itu belum diketahui secara pasti, tapi
yang jelas sangat banyak. "Salah satu cara untuk mengetahui jumlah bintang
adalah dengan mencari rata-rata jumlah bintang di galaksi yang khas dan kalikan
dengan perkiraan jumlah galaksi di alam semesta," demikian penulis senior
Tia Ghose dalam tulisannya yang diterbitkan laman Live Science,
Selasa, 25 Oktober 2016. Pencitraan yang direkam teleskop luar angkasa Hubble
menunjukkan jumlah galaksi di alam semesta lebih banyak sepuluh kali dari perkiraan
ilmuwan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science pada
Oktober 2016 oleh Christopher Conselice, profesor astrofisika di Universitas
Nottingham, Inggris, dan rekan-rekannya, menyebutkan ada sepuluh triliun
galaksi di jagat raya.
j.
Benda Langit
Lainnya
Benda-benda
Langit yang Ada Dalam Sistem Tata Surya
1.
Bintang
Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahayanya
sendiri. Dalam sistem tata surya kita, matahari yang menjadi bintang utamanya.
Ukuran matahari sebagai bintang utama di tata surya sangatlah besar. Hampir 98%
massa tata surya berada di matahari.
2.
Planet
Planet adalah benda langit yang
beredar mengelilingi bintang utama yakni matahari. Planet tidak bisa
memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya merefleksikannya saja. Dalam tata
surya kita terdapat 8 planet yang mengorbit pada matahari.
3.
Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi sebuah planet
sambil mengelilingi matahari. Satelit dibedakan menjadi dua, yakni satelit alam
dan satelit buatan. Satelit alam merupakan benda langit mirip planet yang
mengitari sebuah planet. Sedangkan satelit buatan adalah satelit yang dirancang
manusia untuk keperluan tertentu.
4.
Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang merupakan sisa pecahan dari
ledakan besar/big bang. Nah, pecahan yang tida dapat menjadi planet tersebut
dinamakan asteroid. Asteroid yang ada di tata surya berbentuk seperti sabuk.
Letaknya diantara planet mars dan jupiter. Asteroid ini sekaligus dijadikan
sebagai batas antara planet luar dan planet dalam.
5.
Meteoroid
Meteoroid adalah benda langit yang mengambang tanpa memiliki
lintasan orbit. Biasanya meteoroid berasal dari tabrakan antar asteroid.
Meteoroid sendiri berjumlah jutaan dan sebagian besar banyak yang menabrak
planet-planet lain termasuk bumi.
6.
Komet
Komet adalah benda langit yang berbentuk bola pijar berekor.
Sebagian besar menyebut komet sebagai bintang berekor. Orang jawa sering
menyebut komet sebagai lintang kemukus. Karena ekor komet sekilas mirip buah
kemukus yang sudah kering.
2.7
PENGERTIAN DAN CIRI GALAKSI
Galaksiadalah
kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem dan terdiri dari banyak
benda-benda angkasa berukuran besar yang dikelilingi oleh benda-benda angkasa
secara teratur. Menurut para ahli Astronomi, pengertian galaksi adalah sistem
yang terdiri atas bintang, debu dan gas yang sangat luas, dengan gaya gravitasi
yang dimiliki anggotanya. Umumnya suatu galaksi terdiri dari milliaran bintang
dengan warna, ukuran, dan karekteristik yang beragam.
Secara etimologi,
galaksi berasal dari bahaya yunani yaitu Galaxias yang berarti sesuatu
yang menyerupai susu, karena waktu itu tampak pita putih samar pada
penampakannya di angkasa. Dalam perkembangannya kemudian berubah menjadi
"nebula spiral" untuk objek tertentu, lalu istilah tersebut berganti
menjadi "island universe" yang berarti alam semesta
pulau, namun kata tersebut berubah menjadi "universe" (alam
semesta) berarti keseluruhan jagad raya, kemudian kata tersebut.
Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan
bukan merupakan cahaya pantulan;
2.
Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak
jutaan tahun cahaya;
3.
Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar
Galaksi Bimasakti;
4.
Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk
spiral, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.
2.8
KLASIFIKASI GALAKSI
Pada tahun 1925, astronom Edwin Hubble menyusun
pengklasifikasian galaksi yang masih terpakai hingga sekarang. Berdasarkan
bentuknya, galaksi dikelompokkan menjadi tiga - elips, spiral, dan tidak
beraturan - kemudian ditambahkan yang keempat, lentikular. Sekitar 60% galaksi
yang teramati berbentuk spiral, 20% lentikular, 15% elips, dan 3%-5% tidak
beraturan.
a.
Galaksi
Elips
Galaksi Elips (E) memiliki bentuk spheroidal yang memipih ke
arah tepi. Galaksi elips dari 0-7 menurut kelonjongan elipsnya.
b.
Galaksi
Lentikular
Galaksi lentikular (SO) memiliki kemiripan dengan galaksi
elips, namun memiliki pusat yang menonjol seperti galaksi spiral.
c.
Galaksi
Spiral
Galaksi spiral memiliki lengan-lengan spiral yang berada di
intinya. Galaksi spiral dikelompokkan lagi menjadi Sa, Sb, dan Sc menurut
ukuran inti dan bentuk lengan spiralnya. Bimasakti merupakan galaksi spiral
Sb.Galaksi spiral normal (S) memiliki dua lengan spiral yang bersebarangan satu
sama lain. Galaksi spiral batang (Sb) ditandai dengan adanya pita
bintang-bintang dan materi antarbintang yang berasal dari penggabungan lengan
spiral.
d.
Galaksi
Tidak Beraturan
Galaksi tidak beraturan tidak memiliki inti, lengan, atau
pun bentuk khusus. Galaksi tidak beraturan tipe I (Irr I) tidak memiliki
struktur apa pun, adapun tipe II (Irr II) masih menunjukkan struktur yang
berubah akibat gangguan.
2.9
JARAK GALAKSI
Galaksi
baru itu berada pada jarak 13
miliar tahun cahaya, 150 juta tahun cahaya lebih jauh daripada jarak galaksi terjauh yang ditemukan
sebelumnya. Cahaya dari galaksi
ini telah menempuh ruang angkasa sejak alam semesta masih berusia 400 juta
tahun, tak lama sesudah bintang-bintang pertama mulai terbentuk.
2.10 GUGUS
GALAKSI
Alam
semesta dipenuhi oleh berbagai struktur besar. Bintang dikumpulkan bersama
menjadi galaksi, galaksi dikumpulkan menjadi grup galaksi, dan grup-grup
galaksi dikumpulkan bersama menjadi gugus galaksi. Apa itu gugus galaksi? Mari
pelajari lebih jauh. Galaksi Bimasakti kita sendiri adalah bagian dari grup
galaksi yang disebut Grup Lokal. Grup Lokal memiliki anggota sekitar 50
galaksi; yang sebagian besar galaksi kerdil. Galaksi Bimasakti, Andromeda dan
Triangulum adalah tiga galaksi spiral besar di Grup Lokal.
Pada
skala yang lebih besar, Grup Lokal merupakan bagian dari sebuah gugus galaksi
yang disebut Gugus Galaksi Virgo yang berisi hingga 2000 galaksi dari berbagai
macam grup galaksi. Pusat Gugus Galaksi Virgo terletak sekitar 59 juta tahun
cahaya di konstelasi Virgo. Gugus Galaksi Virgo ini memiliki massa sekitar 1,5
kuadriliun kali massa Matahari. Salah satu galaksi yang terbesar dan paling
terang di Gugus Galaksi Virgo adalah galaksi raksasa elips Messier 87,
yang teletak pada jarak 16,4 juta parsek (atau sekitar 53,4 tahun cahaya)
dari Bumi.
Sebuah
gugus galaksi terdiri dari puluhan grup galaksi. Grup-grup galaksi tersebut
jika digabungkan menjadi gugus galaksi bisa mencapai angka ribuan galaksi.
Seluruh galaksi pada gugus galaksi ini saling terikat oleh gaya tarik
gravitasi. Gugus galaksi biasanya bisa berisi 50-1000 galaksi, dan memiliki massa
total antara 100 triliun hingga 1 kuadriliun massa matahari, serta bisa
membentang hingga jarak 30 juta tahun cahaya lebarnya. Yang lebih besar lagi
dari gugus galaksi ternyata masih ada, yakni supergugus galaksi. Supergugus
benar-benar merupakan struktur terbesar di alam semesta. Supergugus memiliki
jutaan anggota galaksi dari berbagai gugus galaksi dan bisa membentang hingga
jarak lebih dari 100 juta tahun cahaya lebarnya.
2.11 TATA
SURYA
Tata Surya
adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang
disebut matahari, dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya.
Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata
Surya (Solar System) atau yang juga disebut keluarga matahari (The sun and its
family) adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusar Tata
Surya itu dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor),
meteor (bintang beralih), satelit, dan asteroid.
1.
Keadaan
umum matahari
Matahari merupakan sumber energi untuk kehidupan yang
berkelanjutan. Panas matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan
cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi karena banyak reaksi kimia
yang tidak dapat berlangsung. Matahari merupakan bintang terdekat dengan Bumi
dengan jarak rata-rata sekitar 150 juta kilometer (93.026.724 mil) yang
berbentuk seperti bola raksasa dengan diameter 1.392.000 kilometer atau 865.000
mil, sama dengan 109 kali diameter bumi. Matahari terbentuk dari gas hidrogen
(74%) dan helium (25%). Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besi, nikel,
silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Cahaya matahari
berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium. Matahari termasuk
bintang berwarna kuning (Bintang golongan G) yang berperan sebagai pusat tata
surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing,
planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi
matahari.
Nicolas Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan
teori bahwa matahari adalah pusat peredaran tata surya di abad 16. Teori ini
kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori
yang kemudian dikenal dengan nama ini mematahkan teori geosentris (bumi sebagai
pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemy dan telah bertahan sejak abad
ke dua sebelum masehi. Matahari tergolong bintang tipe G, dengan ciri memiliki
suhu permukaan sekitar 6.000 oC dan umumnya bertahan
selama 10 juta tahun. Matahari diperkirakan berusia sekitar 7 juta tahun lagi,
sebelum hidrogen di intinya habis. Bila hal tersebut terjadi, matahari akan
berekspansi menjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan'
planet-planet kecil di sekitarnya termasuk sebelum akhirnya kembali menjadi
bintang kerdil berwarna putih kembali.
Matahari memiliki gaya gravitasi sebanding dengan 28 kali
gravitasi di Bumi. Secara teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki
berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan matahari beratnya akan terasa
seperti 2.800 kg. Gravitasi matahari memungkinkannya menarik semua
komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu bentuk bola sempurna. Gravitasi
matahari jugalah yang menahan planet-planet yang mengelilinginya tetap berada
pada orbit masing- masing. Pengaruh dari gravitasi matahari masih dapat terasa
hingga jarak 2 tahun cahaya. Radiasi matahari, lebih dikenal sebagai cahaya
matahari, adalah campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang
inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet. Semua gelombang elektromagnetik
ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s.. Oleh
karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai ke
bumi. Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun frekuensinya semakin kecil
seiring dengan jaraknya meninggalkan inti. Sama halnya dengan Bumi, Matahari
juga berotasi pada sumbunya selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali
putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap
perubahan posisi bintik matahari. Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25°
dari sumbu orbit bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di
bulan September sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan Maret
Matahari
sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena:
1) Merupakan sumber energi (sinar
panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga
berasal dari matahari.
2) Mengontrol stabilitas peredaran bumi
yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun, serta
peredaran planet lain.
3) Dengan mempelajari matahari yang
merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu.
Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari
yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai
1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya
merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk. dari
ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya
alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun
lalu.
2. Anggota
tata surya ( Matahari )
a. Besarnya matahari
Matahari merupakan bola gas mahabesar yang
menyala dan panas luar biasa. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih
dari 100 kali diameter bumi. Kita akan mengira bahwa sebuah bola sebesar
matahari luar biasa berat. Kenyataannya, massa matahari itu sama dengan 333.420
kali massa bumi. Oleh karena berat jumlah gas yang mahabesar ini, maka tekanan
pada pusat matahari lebih dari 1 juta metrik ton setiap cm2.
b. Kepadatan matahari
b. Kepadatan matahari
Meskipun
massa matahari itu besar, kepadatan rata-ratanya, berat suatu volume standart
zatnya hanya 1.4 kali berat satu volume air yang sama. Sebaliknya, bumi 5.5
kali lebih padat dari air. Kepadatan matahari yang rendah ini dapat diterangkan
dengan mudah. Pusat matahari, karena tekanan yang mahabesar, adalah lebih dari
100 kali dari kepadatan air. Namun, sebagian besar matahari diluar pusatnya tersusun
dari gas, yang seringkali lebih tipis dari atmosfer bumi. Bila berbagai
kepadatan ini di ambil rata-rata secara bersama, maka kepadatan umum matahari
sangat rendah.
c. Gravitasi matahari
c. Gravitasi matahari
Oleh karena massanya
yang besar itu, maka matahari mempunyai suatu tarikan gravitasi 28 kali lebih
kuat daripada tarikan bumi. Hal ini berarti bahwa seorang yang beratnya 90 kg
di bumi, jika berada di permukaan matahari beratnya akan menjadi 28x90 kg, sama
dengan 2.520 kg.
d. Suhu
Matahari
seperti sebuah tungku mahabesar yang pada pusatnya dikobarkan oleh energi
nuklir atau atom Di pusat suhunya mungkin mencapai 14.000.000° C atau lebih.
Namun suhu pada permukaan matahari menjadi jauh lebih dingin yaitu diantara
5.000° dan 6.000° C. Suhu ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua
zat yang ada di bumi. Struktur. Matahari itu tersusun dari beberapa daerah yang
berbeda. Matahari mempunyai atmosfer yang yerdiri dari dua lapisan. Dibawah
atmosfer terletak di permukaan yang disebut fotosfer. Berbagai noda matahari
merupakan suatu ciri penting dari permukaab matahari. Bagian dalam dan pusat
seperti yang telah kita ketahui adalah panas yang hampir tak terbayangkan.
Meskipun para ilmuwan tidak dapat dengan mudah meneliti bagian dalam matahari
secara langsung, mereka telag mengembangkan teori tentang bagian itu dari apa
yang telah mereka ketahui.
7.
Struktur
Matahari
a. Inti Matahari
Inti adalah sumber
utama energi Matahari dan tersusun atas dua sifat yang menciptakan kondisi
reaksi nuklir terjadi. Inti Matahari tersusun atas atom proton, elektron dan
neutron. Proton merupakan atom bermuatan positif, Elektron bermuatan negatif
dan neutron atom netral. Bahan-bahan tersebut sering disebut inti plasma
Matahari. Kombinasi gerak atom-atom tadi menghasilkan reaksi fusi nuklir yang
menyediakan energi untuk Matahari. Reaksi fusi nuklir (termonuklir) ini
diperoleh dari energi panas di dalam inti sehingga menyebabkan pergerakan
elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain. Energi
hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga
sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang
diterima di bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari matahari melalui radiasi.
Inti matahari memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat
Fahrenheit). Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya
pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak
bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih luar.
b. Zona
Radiasi
Zona
radiasi merupakan wilayah diluar inti
matahari yang berfungsi mentransformasikan energi dari inti matahari ke segala
penjuru permukaan matahari. Pada zona radiasi ini suhu turun sedikit dibanding
inti. Di zona ini energi matahari disebarkan secara acak ke segala arah dari
atom ke atom. Dibutuhkan 170 ribu tahun agar energi yang dilepaskan dalam inti
matahari dapat mencapai zona radiasi. Kepadatan zona
radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke
luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona
radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi
nuklir.
c. Zona
konvektif
Zona konveksi adalah
lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif adalah
sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar
dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak menuju
lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan
terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi
kurang efisien lagi. Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu 170.000
tahun untuk mencapai zona konvektif. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal
juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan
mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.
d.
Fotosfer
Fotosfer atau disebut
juga lapisan cahaya adalah bagian matahari yang dapat dilihat manusia. Batas
sebelah luar dari fotosfer merupakan pinggiran (tepi) cakram matahari yang
tampak seperti cahaya putih. Karena itu fotosfer disebut juga cakram matahari.
Lapisan fotosfer tidak terlalu tebal, kedalamnya hanya sekitar 320 km
atau kurang dari 1/2000 jari – jari matahari. Suhu fotosfer bagian kedalamnya
mencapai 6000 K, sedangkan dibagian luarnya hanya sekitar 4300 K. Gas – gas
panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas yang sangat kuat,
sehingga cahaya fotosfer tampak berwarna kuning jika dilihat dari bumi. Unsur
utama penyusun fotosfer adalah hidrigen (94%), helium (5,9%), dan elemen –
elemen yang lebih berat seperti karbon, oksigen, nitrogen dan neon (0,1%). Lapisan ini merupakan permukaan Matahari yang dapat kita
lihat dengan bantuan teleskop atau filter matahari. Suhu fotosfer sekitar 5.800
derajat Kelvin. Sebagian besar cahaya matahari yang diterima Bumi adalah energi
yang dihasilkan dari Fotosfer. Cahaya matahari dari fotosfer hanya membutuhkan
waktu 8 menit untuk mencapai Bumi.
e. Lapisan Kromosfer
Lapisan kromosfer
adalah lapisan yang terdapat di atas lapisan fotosfer, yang disebut juga
atmosfer matahari. Unsur penyusun atmosfer ini sebagian besar adalah hidrogen.
Atmosfer matahari terdiri dari dua lapisan , yaitu lapisan bawah yang dekat
dengan fotosfer yang disebut kromosfer atau bola warna dan lapisan atas atau
sebelah luar yang disebut korona atau mahkota.
Lapisan kromosfer
menjulang 12000 km diatas fotosfer, dan memiliki tebal kira – kira 2500 km.
Suhu pada bagian atas lapisan ini dapat mencapai diatas 10000 K. Kromosfer dan
korona biasanya tidak dapat dilihat oleh manusia di bumi, karena intensitas
sinar yang dipancarkan oleh keduanya tidak sekuat yang dipancarkan oleh
fotosfer, sehingga cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi manusia
untuk melihat keduanya. Hal ini juga merintangi manusia untuk melihat kromosfer
dan korona adalah efek dari atmosfer bumi. Namun demikian, pada saat tertentu
atmosfer matahari (kromosfer dan korona) dapat juga dilihat manusia, yaitu
ketika terjadi gerhana matahari total (bulan menutupi fotosfer). Dalam kejadian
ini kromosfer dapat dilihat manusia, bentuknya seperti cincin kecil dengan
nyala merah kuat.
f. Zona Konvektif
Zona ini adalah lapisan di mana suhu
mulai menurun. Suhunya sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat
Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti
matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih
rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom
sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi.. Oleh sebab
itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling
zone). Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu
beberapa minggu.
g. Sunspot/Bintik Matahari
Bintik
matahari seringkali terlihat dari teleskop sebagai titik putih hitam yang
kadang menghilang. Bintik matahari merupakan daerah yang suhunya lebih rendah
dari fotosfer yaitu sekitar 2800 derajat Kelvin. Bintik hitam hanya terjadi
dalam beberapa saat bisa satu hari, dua hari atau maksimal 11 bulan.
h. Korona
Korona adalah lapisan terluar
matahari dan dapat terlihat seperti mahkota dalam gerhana matahari. Partikel
korona dapat mencapai orbit bumi dan mengganggu kehidupan di bumi. Korona
sangat tipis dan terlihat samar dalam gerhana matahari.
Lapisan korona adalah lapisan
atmosfer matahari yang terletak disebelah kromosfer. Meskipun letaknya jauh
dari inti matahari sebagai penghasil energi, korona memiliki suhu yang jauh
lebih tinggi dibandingakn lapisan kromosfer, para ahli astronomi memperkirakan
suhu korona mencapai 2.000.000 kelvin pada bagian luarnya. Hal yang menyebabkan
suhu korona demikian tinggi adalah akibat adanya pemaksaan pemindahan kalor
(energi) secara konveksi pada fotosfer dan kromosfer, memanaskan secara
intensif gas yang sangat tipis pada laipsan korona Akibat suhu yang sangat
tinggi ini, korona mengembang sangat cepat pada ruang hampa. Selama gerhana
matahari total berlangsung, fotosfer tertutup oleh bulan dan akan tampak oleh
mata telanjang suatu bentuk mahkota disebelah luar cincin berwarna merah
(kromosfer). Oleh karena itu korona disebut juga mahkota matahari. Sebetulnya
untuk mengamati korona tidak perlu menunggu terjadinya gerhana matahari total.
Korona dapat diamati dengan menggunakan bantuan alat teleskop khusus yang
disebut koronagraf (coronagraph), yang dapat menciptakan gerhana matahari total
buatan karena alat ini dilengkapi dengan suatu cakram hitam yang diletakkan
sedemikain rupa sehingga dapat menutupi cahaya dari fotosfer.
8. Pergerakan Matahari
- Matahari berotasi pada sumbunya
dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. Gerakan
rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan
posisi bintik matahari. Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari
sumbu orbit bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di
bulan September sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan
Maret. Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga matahari
tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi mengemukakan
bahwa rotasi bagian interior matahari tidak sama dengan bagian
permukaannya
- Matahari dan keseluruhan isi
tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti. Matahari
terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti.
Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000 km/jam sehingga
diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu
putaran sempurna mengelilingi galaksi.
9. Planet-planet
1. Planet
Dalam
Planet Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak
rata-ratanya ke Matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke
Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah
Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius dan Venus mempunyai kecepatan
beredar mengelilingi Matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan
planet tersebut bila dilihat dari Bumi akan berubah-ubah pula.
2. Planet Luar
Planet Luar yaitu
Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang daripada jarak
rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok Planet Luar
adalah Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
3.
planet dalam tata surya
a.
Planet
Merkurius
Merkurius
merupakan Planet paling dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar
57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai
4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu
harian yang sangat besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer.
Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama
dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km).
b. Planet Venus
b. Planet Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar
42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil
yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari.
Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada
posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida
(CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah
rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu,
jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam
mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan
suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca.
c. Planet
Bumi (The Earth)
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak
rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar
365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah
barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar
mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km
hampir sama dengan diameter Planet Venus.
d. Planet Mars
d. Planet Mars
Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi.
Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu
pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari
bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat
diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu
sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya
yang terlalu jauh. Di planet
Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. e. Planet
Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600
km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen
dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada
sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode
revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang
jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat
beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan
Europa.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu.
f. Planet Saturnus
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu.
f. Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar
ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya
sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini
mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya,
yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km),
dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan
Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet
Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana,
dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11
satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
g. Planet Uranus
g. Planet Uranus
Uranus
mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode
revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit.
Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah
datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah
matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas
atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu
Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari
sekitar 2.870 juta km.
h. Planet Neptunu
h. Planet Neptunu
Neptunus merupakan planet superior
dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata
ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun,
sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi
oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan
Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua,
yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua
cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi
penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus
memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
3. Hukum
gerakan planet-planet
a. Hukum Kepler
Hukum Kepler ditemukan oleh seorang
matematikawan yang juga merupakan seorang astronom Jerman yang bernama Johannes
Kepler(1571-1630). Penemuannya didasari oleh data yang diamati oleh Tycho
Brahe(1546-1601), seorang astronom terkenal dari Denmark. Bunyi hukum Kepler
1 yaitu Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari, berbentuk elips,
di mana matahari terletak pada salah satu fokusnya.
b. Hukum
Titius-Bode
Titius merupakan orang pertama yang
mengemukakan hukum yang memudahkan mengingat jarak antara planet ke matahari,
kemudian dipopulerkan oleh Bode, sehingga hukum ini dikenal dengan nama hukum
Titius-Bode. Hukum Titius-Bode Jarak antara planet ke matahari dapat dihitung
dengan menggunakan deret ukur sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48, …. Dengan
menambahkan bilangan 4 pada setiap suku deret itu selanjutnya membaginya dengan
10.
c. Hukum Newton
Bunyi hukum Newton yaitu semua benda
yang memiliki massa mampu menarik benda lain, baik padat, cair, maupun gas
dengan gaya yang sebanding dengan perkalian massanya dan berbanding terbalik
dengan jarak memisahkanny.
2.12 BUMI
SEBAGAI BENDA LANGIT
Bumi
adalah planet
ketiga dari Matahari
yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya.
Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet
kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar
tahun yang lalu, dan kehidupan
muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer
Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer
dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan
terjadinya perkembangbiakan organisme
serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet
Bumi menghalangi radiasi surya
berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak
dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi
memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Litosfer
Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng
tektonik, yang mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama
jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi
ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki
banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer.
Kutub
Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es Antartika dan es laut
di paket es
kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam
terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar
berupa fluida
yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel..
Bumi berinteraksi
secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama
Matahari dan Bulan.
Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya
sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari
atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring
23,4° dari serenjang
bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan
musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis
(365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami
Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi
gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut,
menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.
Bumi adalah tempat tinggal
bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.[28]
Sumber daya mineral
Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya
untuk mendukung populasi manusia global.[29]
Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara
berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui
diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer
2.13
BENTUK DAN GEOMETRI BUMI
·
Bentuk
Bumi
Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan pipih di
sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa.[35] Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari diameter kutub ke kutub. Karena hal ini, titik terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi
adalah gunung api Chimborazo di Ekuador, yang berjarak 6.384 kilometer dari pusat Bumi, atau
sekitar 2 kilometer lebih jauh jika dibandingkan dengan Gunung Everest.[37] Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah 12.742 km,
atau kira-kira setara dengan 40.000 km /π, karena satuan meter
pada awalnya dihitung sebagai 1/10.000.000 jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara melewati Paris, Perancis.[38
·
Geometri
Bumi
Geometri
Bumi adalah penggambaran bentuk dan
ukuran Bumi. Bentuk Bumi yang sebenarnya adalah tidak beraturan, namun dapat
digambarkan berdasarkan perhitungan secara prediktif. Pada zaman dahulu,
manusia belum mengetahui bentuk Bumi yang sebenarnya. Mereka hanya meyakini
bentuk Bumi berdasarkan mitos dan metode penggambaran Bumi berdasarkan
penglihatan pandangnya dan ilmu pengetahuan yang ada.
Penggambaran Bumi :
1.
Penggambaran
Bumi menurut bentuknya :
2. Penggambaran Bumi menurut
sifatnya :
·
Analag,
Digital
3. Penggambaran Bumi menurut
sejarahnya : Manusia memiliki persepsi yang terus berkembang tentang
penggambaran Bumi. Penggambarannya antara lain :
- Topografi
Bumi
- Batok
kura-kura (mitos sebelum 1000 SM)
- Cakram
datar (setelah 1000 SM)
- Bola
Bumi (580 SM)
- Ellipsoid
Bumi
- Bidang nivo
(contoh : geoid)
4.
Penggambaran
Bumi menurut penggunaannya :
- Datar
(flat earth) : Digunakan pada ilmu ukur tanah (plane surveying).
Untuk cakupan wilayah yang relatif kecil, bentuk Bumi masih dapat
dimodelkan sebagai bidang datar.
- Bola
(spherical earth) : Sering dipakai pada pembuatan peta Bumi skala
kecil (atlas). Dapat pula digunakan pada hitungan penentuan posisi untuk
cakupan wilayah yang relatif kecil tetapi efek kelengkungan Bumi sudah
tidak dapat diabaikan lagi (bumi sebagai bola).
- Elips
(spheroid earth) : Dipakai untuk pemetaan skala besar yang bersifat
nasional.
- Bidang
nivo : Contohnya geoid, MSL, chart datum, dan lain-lain.
- Topografi.
Akibat
– Akibat Bentuk Bumi
Mengapa bentuk permukaan bumi tidak
merata. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi
itu sendiri. Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar
sehingga dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam.Tenaga yang berasal dari
dalam bumi disebut endogen.Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga
eksogen.Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang
dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme,vulkanisme
danseisme,sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan. Magma
adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang
berada dalam perut bumi.Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma
dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi
retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas
padat dan cair.
Proses
terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke
lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi
bagian dalam dinamakan intrusi magma.Sedangkan penyusupan magma sampai
keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.Sampai disini apakah anda dapat
memahami.kalau anda sudah memahami mari ikuti penjelasan berikutnya!
1. Intrusi magma
Intrusi
magma adalah
peristiwa menyusupnya magma diantara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai
permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
- Intrusi
datar(sill atau lempeng intrusi),yaitu magma menyusup diantara dua lapisan
batuan,mendata r dan pararel dengan lapisan
- Lakolit,yaitu
magma yang menerobos diantara lapisan bumi paling Bentuknya seperti lensa
cembung atau kue serabi.
- Gang(korok),yaitu
batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan
(korok).
- Diatroma
adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan ke pundan gunung berapi
bentuknya seperti silinder memanjang.
2. Ekstrusi magma
Ekstrusi
magma adalah
peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung
api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit
bumi.Ekstrusi magma dapat dibedakan Menjadi:
- Erupsi
linier,yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentuk
Kerucut gunung api.
- Erupsi
sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan
membentuk gunung yang letaknya
- Erupsi
areal,yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang
sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi
yang sangat luas.
2.14 SIFAT FISIK BUMI ( MASSA BUMI, KEPADATAN, GRAVITASI)
Berat
Bumi yang kita tinggali kurang lebih 6.580.798.520.700.000.000.000 ton.
Seandainya kita bisa memecah Bumi menjadi beberapa bagian, kita akan mendapatkan zat besi 32%, oksigen 30%, silikon 15%, magnesium 14%, dan sisanya berupa elemen lain seperti sulfur, nikel, kalsium, dan aluminium.
Kepadatan (density) bumi adalah 5,5 g/cm3. Berdasarkan ukurannya, Bumi adalah planet terpadat di tata surya. Planet paling padat berikutnya adalah Merkurius. Bila ukurannya tidak lebih kecil, dapat dikatakan bahwa Merkurius lebih padat dari Bumi.
Bagaimana para ilmuwan mengetahui massa Bumi? Secara singkat, para ilmuan memperjari bagaimana benda-benda bisa jatuh ke bawah (selalu mengarah ke Bumi) untuk mengetahui massa Bumi. Gravitasi diciptakan dari massa. Semakin besar massa sebuah benda saat ini, semakin kuat gravitasi akan menariknya. Jika Anda dapat menghitung berapa percepatan suatu obyek karena tarikan gravitasi dari suatu objek (dalam hal inii Bumi), Anda dapat menentukan massanya.
Newton menunjukkan bahwa, untuk benda berbentuk bola, kita dapat membuat asumsi penyederhanaan bahwa semua massa benda terkonsentrasi di pusat bola. Persamaan berikut mengungkapkan daya tarik gravitasi bahwa dua benda bulat terhadap satu sama lain:
Seandainya kita bisa memecah Bumi menjadi beberapa bagian, kita akan mendapatkan zat besi 32%, oksigen 30%, silikon 15%, magnesium 14%, dan sisanya berupa elemen lain seperti sulfur, nikel, kalsium, dan aluminium.
Kepadatan (density) bumi adalah 5,5 g/cm3. Berdasarkan ukurannya, Bumi adalah planet terpadat di tata surya. Planet paling padat berikutnya adalah Merkurius. Bila ukurannya tidak lebih kecil, dapat dikatakan bahwa Merkurius lebih padat dari Bumi.
Bagaimana para ilmuwan mengetahui massa Bumi? Secara singkat, para ilmuan memperjari bagaimana benda-benda bisa jatuh ke bawah (selalu mengarah ke Bumi) untuk mengetahui massa Bumi. Gravitasi diciptakan dari massa. Semakin besar massa sebuah benda saat ini, semakin kuat gravitasi akan menariknya. Jika Anda dapat menghitung berapa percepatan suatu obyek karena tarikan gravitasi dari suatu objek (dalam hal inii Bumi), Anda dapat menentukan massanya.
Newton menunjukkan bahwa, untuk benda berbentuk bola, kita dapat membuat asumsi penyederhanaan bahwa semua massa benda terkonsentrasi di pusat bola. Persamaan berikut mengungkapkan daya tarik gravitasi bahwa dua benda bulat terhadap satu sama lain:
F = G (M1*M2/R2)
- F adalah gaya tarik-menarik
antara dua benda.
- G adalah konstanta yang
merupakan 6.67259 x 10-11 m3/kg s2
- M1 dan M2 adalah dua massa
yang menarik satu sama lain.
- R adalah jarak yang memisahkan
dua benda.
Asumsikan
bahwa Bumi adalah salah satu massa (M1) dan bola 1 kg adalah benda lain (M2).
Kekuatan antara keduanya adalah 9,8 kg*m/s2 - kita dapat menghitung
gaya ini dengan menjatuhkan bola 1 kg dan mengukur percepatan bahwa medan
gravitasi bumi berlaku untuk itu (9,8 m/s2).
Jari-jari bumi adalah 6.400.000 meter. Jika dihitung dengan rumus di atas, kita akan menemukan bahwa massa Bumi adalah 6.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram (6 x 1024 kilogram, pembulatan ke bawah dari 6.580.798.520.700.000.000.000.000 kilogram).
Jari-jari bumi adalah 6.400.000 meter. Jika dihitung dengan rumus di atas, kita akan menemukan bahwa massa Bumi adalah 6.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram (6 x 1024 kilogram, pembulatan ke bawah dari 6.580.798.520.700.000.000.000.000 kilogram).
Bumi memiliki sifat
seperti magnet,
menciptakan sebuah medan magnet besar yang keluar dari lapisan
bumi menuju luar angkasa. Medan magnet yang sangat besar mengitari bumi,
seakan-akan di dalam planet ini terkubur sebatang magnet raksasa.
Medan magnet
bumi berasal dari materi cair inti luar bumi. Yang diyakini karena adanya
pergerakan arus listrik yang terus menerus berubah sehingga menghasilkan medan
magnet yang berubah. Kutub utara dan kutub selatan magnet bergeser menjauh dari
kutub utara dan kutub selatan geografi. Pada masa arus ini, kutub utara magnet
akan berada pada posisi sekitar 966 km dari kutub utara geografi, sedangkan
kutub selatan magnet berada sekitar 1500 km dari kutub selatan geografi. Sudut
antara kutub geografi dengan kutub magnet disebut deklinasi magnetik.
Magnetoster
merupakan suatu kejadian dimana magnetisme bumi membangkitkan sebuah medan
magnet raksasa dengan jangkauannya yang mampu melewati atmosfer bumi hingga
mencapai luar angkasa. Bentuk magnetoster ini dipengaruhi oleh angin surya.
Angin surya memampatkan bagian magnetosfer yang menghadap ke arah matahari dan
menyapu magnetosfer sehingga membentuk seperti ekor panjang. Keberadaan
magnetosfer sangat penting bagi kehidupan, sebab jika magnetosfer ini tidak
lagi ada, maka angin surya akan menyelubungi udara bumi yang akibatnya fatal
bagi kehidupan.
2.15 ATMOSFER, HIDROSFER, LITOSFER
1.
Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata “atmo” yang berarti udara dan “sfera” yang berarti lapisan. Jadi,
atmosfer adalah lapisan udara atau gas berlapis-lapis yang menyelubungi bumi,
sedangkan yang dimaksud dengan udara adalah semua gas yang tersusun dari
berbagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak dapat dilihat. Atmosfer adalah lapisan kulit luar
bumi dibawah litosfer (Sardiman, dkk. 2004: 20).
Atmosfer bumi tersusun atas 20 macam gas yang berbeda.
Dua gas yang utama adalah oksigen dan nitrogen. Atmosfer juga mengandung
partikel-partikel air dan debu, karena atmosfer bumi adalah hamparan udara yang
sangat luas, maka tentu saja memiliki berat. Jika atmosfer tersebut dapat
dimanfaatkan dengan disatukan menjadi sebuah skala, maka beratnya kira-kira
5.700.000.000.000.000 (5.700 triliyun) ton.
1. Udara tersusun dari
berbagai zat pembentuk, sebagai berikut:
a.
Nitrogen berjumlah 78%,
b.
Oksigen berjumlah 21%,
c.
Argon berjumlah 0,9%,
d.
Karbondioksida berjumlah 0,03%, dan
e.
Karbon, neon, xenon, hydrogen, helium, dan ozon berjumlah 0,07%.
2.
Sifat-sifat fisik atmosfer, atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
a.
Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
b.
Elastis dan dinamis sehinga dapat
mengembang dan mengerut.
c.
Tidak bewarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan.
d.
Memilki berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
e.
Tediri atas beberapa gas.
f.
Terdiri atas beberapa lapisan.
3. Lapisan atmosfer
Atmosfer terbentuk dari beberapa lapisan udara antara lain:
a. Lapisan troposfer
(9-12 km)
Lapisan troposfer adalah lapisan
udara yang paling dekat dengan permukaaan bumi dengan ketebalan yang berlainan,
yaitu sekitar 9 km di daerah kutub dan 12 km di daerah ekuator (Katino, 2006:
31).
Sifat-sifat
khas lapisan ini adalah setiap kita naik 100 meter suhu udara akan turun
0,5˚-0,64˚C. Lapisan udara yang tebal pada troposfer dapat melindungi bumi dari
sinar matahari sehingga suhu bumi tidak terlalu tinggi pada siang hari dan
tidak terlalu rendah pada malam hari. Pada lapisan inilah terjadi proses gerakan udara (angin), terbentuknya
awan, dan terjadinya hujan yang merupakan cirri unsure cuaca. Cuaca sangat
berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi.
b. Lapisan Stratosfer (12-50
km)
Lapisan stratosfer adalah lapisan
udara yang tingginya sekitar 18-60 km di atas permukaan bumi (Katino,2006:
31). Pada lapisan ini terdapat
konsentrasi ozon pada ketinggian sekitar 22 km yang berfungsi melindungi
lapisan troposfer dari radiasi sinar ultraviolet matahari. Pada lapisan
stratosfer terdapat proses persenyawaan dan pengeluaran panas sehingga lapisan
stratosfer memiliki lapisan mesosfer. Batas antara traposfer dengan lapisan
stratosfer disebut tropopause yang bersuhu mnimum, sedangkan batas antara
stratosfer dengan mesosfer disebut stratopause yang berimpit dengan bagaian
atas ozon bersuhu maksimum.
c. Lapisan Mesosfer
(50-80 km
Lapisan mesosfer adalah lapisan yang
berada di atas lapisan stratosfer (Katino, 2006: 31). Lapisan ini berfungsi
memantulkan gelombang radio dan televise (VHF dan UHF). Lapisan ini berfungsi
ntuk melindungi bumi dari hujan meteor. Semakin ke atas, suhu udara di lapisan
mesosfer semakin dingin. Pada lapisan mesopause (lapisan peralihan antara
mesosfer dan termosfer) suhu dapat mencapai 140˚C di bawah nol (-140˚C).
d. Lapisan Termosfer (50-80
km)
Lapisan termosfer adalah lapisan atmosfer yang paling panas dengan lapisan atmosfer
yang lain (Katino, 2006: 31). Lapisan ini terletak di ketinggian antara 80 km sampai
batas antara atmosfer dengan angkasa luar. Pada lapisan termosfer ini suhu
udara dapat mencapai 1.500˚C. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer
(ketinggian 80-450 km). Partikel-partikel ion yang dihasilkan pada lapisan ini
berfungsi untuk memantulkan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun
gelombang pendek.
e.
Lapisan Eksosfer
Dinamakan eksosfer karena merupakan
lapisan terluar dari atmosfer, di mana pengaruh gaya berat sangat kecil
sehingga benturan-benturan udara jarang terjadi. Ketinggian lapisan ini di
antara 500 km sampai dengan 1.000 km. Butiran-butiran gas pada lapisan ini
berangsur-angsur meloloskan diri ke angkasa luar. Lapisan ini juga dinamakan
dissipasisfer.
4.
Manfaat Lapisan Atmosfer (udara)
a.
Untuk bernapas makhluk hidup di bumi.
b.
Pelindung makhluk hidup dari radiasi matahari.
c.
Pelindung bumi dari kemungkinan adanya benturan-benturan benda-benda angkasa
karena daya tarik bumi.
d.
Pemantul gelombang bunyi untuk aktivitas telekomunikasi dan radio.
B. Hidrosfer
Hidrogen
merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud.
Air bisa berwujud padat, cair, maupun gas. Dalam kehidupan, air mempunyai
fungsi yang sangat penting. Air dibutuhkan untuk mandi, memasak, menyirami, dan
mencuci. Hidrosfer berasal dari kata
hidro (air) daan sphere (lapisan). Hidrosfer berarti lapisan air. Lapisan air
permukaan bumi meliputi lautan, laut, sungai, salju/gletset, air tanah, dan uap
air yang terdapat dalam atmosfer. Ilmu yang mengkaji perairan disebut
hidrologi. Hidrologi adalah cabang geografi
fisik yang mempelajari sumber air dengan penekanan pada terhadapnya,
sifat-sifatnya, kualitas dan kuantitasnya menurut ruang dan waktu (Sardiman, dkk.
2004: 31).
Hidrosfer
mencakup air tawar di daratan dan air garam di lautan. Sebagian besar hidrosfer
adalah lautan (97,2%) dan sisanya (2,8%) adalah air tawar. Air merembes ke
dalam bumi melalui pori-pori lapisan-lapisan batuan dan tanah dengan proses
infiltrasi. Faktor yang mempengaruhi infiltrasi adalah porositas dan
permeabilitas lapisan batuan.
1.
Siklus
hidrologi
Jumlah air dibumi relative tetap.
Air senantiasa bergerak dalam suatu peredaran yang disebut siklus air atau
siklus hidrologi. Siklus hidrologi, yaitu proses perubahan bentuk air yang
terjadi di alam secara terus-menerus yang disebabkan oleh adanya pemanasan
sinar matahari.
Siklus hidrologi dipengaruhi oleh
pemanasan sinar matahari. Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air
di permukaan bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi
uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk
awan. Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar
hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini
akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi
air permukaan (run off), baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan
keduannya menuju ke tubuh air di permukaan bumi (laut, danau, dan waduk).
Berikut ini istilah-istilah yang terjadi pada siklus
hidrologi.
a.
Evaporasi, yaitu penguapan air laut menjadi uap air.
b.
Kondensasi, yaitu perubahan wujud uap air menjadi air.
c. Aveksi,
yaitu gerakan udara secara horizontal yang membawa titik air atau awan dari
suatu tempat ke tempat lain.
d.
Presipitasi, yaitu turunnya titik-titik air dari udara ke permukaan bumi.
e.
Run off, yaitu aliran air di permukaan tanah.
f.
Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan.
g.
Infiltrasi, yaitu perembasan air ke dalam tanah melalui tanah.
h.
Sublimasi, yaitu berubahnya uap air menjadi kristal-kristal es.
2. Jenis-jenis siklus
hidrologi
Ada tiga jenis siklus hidrologi, yaitu siklus pendek, siklus
sedang, dan siklus panjang.
a.
Siklus
pendek, yaitu terjadinya penguapan di permukaan
laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya hujan di kawasn laut.
b.
Siklus
sedang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan-awan
terbawa angin di daratan dan mengalir lagi melalui sungai di permukaan.
c. Siklus panjang, yaitu penguapan
terjadi dipermukaan laut, kemudian terbentuk awan-awan terbawa angin, terjadi
hujan di daratan dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan dan
aliran bawah tanah.
3.
Manfaat air
a.
Pengairan
sawah dengan membuat saluran air di waduk.
b.
Keperluan
air minum dan keperluan sehari-hari.
c. Usaha perikanan yang dilakukan pada
kolam, sungai, empang, waduk, rawa dan laut.
d. Sarana transportasi dan sarana olah
raga.
e. Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA).sebagai objek wisata.
2.16 LITOSFER
Litosfer berasal dari bahasa yunani,
yaitu dari kata lithos dan spaira. Litos artinya bebatuan dan spaira artinya
lapisan. Jadi litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar terdiri dari
batuan. Litosfer
adalah lapisan kulit luar bumi, tersusun oleh berbagai jenis batuan dengan
struktur geografi yang bervariasi, yang mempunyai ketebalan antara 70-125 km
atau lebih (Sardiman, dkk. 2004: 19).
Ketebalan
kerak bumi tidak sama disetiap tempat. Tebal kerak bumi dibawah benua adalah
20-50 km dan tebal kerak bumi dibawah samudera adalah 10-12 km. Lapisan
litosfer terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan sial (silsium aluminium) dan
lapisan sima (silsium magnesium) (Kurniawati12.blogspot.com, 22 April
2012).
Konsep litosfer
sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914,
yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang
berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak
benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut
litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia
sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan
telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori
tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan
pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan
lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Harry hess, pada tahun
1960, dengan teori tektonik lempengnya membagi kerak bumi menjadi dua
bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua terdiri dari batuan
yang ringan dan banyak mengandung SiO₂ (silika), sedangkan kerak samudera
sebagai dasar samudera terdiri dari batuan-batuan yang sangat padat berwarna
gelap dan miskin akan SiO₂ (Cut Meurah, dkk. 2006: 74).
1.
Batuan Pembentuk Litosfer
Berdasarkan proses terjadinya,
batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :
a. Batuan beku,
dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar berangsur-angsur
menjadi dingin dan beku:
1) Batuan beku dalam
(plutonik). Hasil
pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses pendinginannya sangat lambat. Menghasilkan: batuan beku dengan
kristal penuh yang besar-besar (holokristalin).
2) Batuan beku korok
(porfirik). Pembekuannya
berlangsung lebih cepat karena magma telah meresap diantara lapisan-lapisan
litosfer.
3) Batuan beku luar (episif). Magma berubah menjadi larva yang
meleleh, dan proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat. Menghasilkan: lelehan batuan beku
dengan kristal yang halus bahkan ada yang tidak berkristal.
b.
Batuan Sedimen (Endapan)
Berasal dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga
dari luar akan diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu
diendapkan.
1)
Batuan sedimen klitik, yaitu pasir
2)
Batuan sedimen kimiawi, yaitu stalaktit dan stalakmit
3)
Batuan sedimen organik,
yaitu lapisan humus dari hutan
c. Batuan Malihan
Terjadi karena adanya tekanan dan
suhu yang tinggi sehingga menempatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada
sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku atau batuan endapan. Dengan adanya berbagai proses
pembentukan jenis-jenis batuan di atas, akan menghasilkan material-material
yang bernilai ekonomis tinggi.
2. Bentuk
muka bumi
a.
Tenaga endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi
dan bersifat membangun permukaan bumi. Tenaga endogen terdiri dari tenaga tektonis, vulkanis dan
gempa bumi (Bahpari dan Mulia, 2010: 57).
2.17
SIFAT KIMIA BUMI
1. Kerak Bumi (Crust)
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu :
a. Kerak samudra, mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
b. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Titicaca, dan laut terbesar adalah Laut Kaspia.
2. Selubung Bumi (Mantle)
Secara fisik, lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu: mantel bagian atas (upper mantle) yang bersifat padat, mantel bagian tengah yang bersifat gel/semi-solid (sebenarnya lapisan tengah ini juga masih bagian dari upper mantle), dan mantel bagian bawah (lower mantle) yang bersifat padat. Lapisan mantel ini berkomposisi Ferro-Magnesian (Fe-Mg). Ketebalan mantel bumi sekitar 2900 km. Mantel ini juga merupakan sumber dari magma gunungapi hot spot, seperti di Kepulauan Hawaii.
Kerak bumi ditambah mantel bagian atas (semuanya bersifat padat dan getas) dikenal sebagai Litosfer (lithos, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘batu’). Ketebalannya sekitar 100 km. Litosfer inilah yang menjadi definisi dari Lempeng Tektonik (Plate Tectonic). Sedangkan mantel yang bersifat gel/semi-solid disebut Astenosfer (asthenes, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘lemah’). Ketebalannya sekitar 250 km. Pada Teori Tektonik Lempeng, litosfer ini mengapung, bergeser dan bertumbukan satu sama lain di atas lapisan astenosfer. Mantel bagian bawah dan paling tebal disebut Mesosfer dengan ketebalan sekitar 2550 km. Mesosfer ini bersifat padat.
3. Inti Bumi (Earth’s Core)
Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu: inti bumi bagian luar (outer core) dan inti bumi bagian dalam (inner core). Secara kimiawi keduanya berbeda. Inti bumi bagian luar bersifat liquid. Ketebalannya sekitar 2200 km. Sedangkan Inti bumi bagian dalam bersifat padat dengan ketebalan sekitar 1200 km. Inti bumi ini berkomposisi Fe-Ni (Ferro-Nickel). Karena bumi berotasi pada porosnya, inti bumi bagian luar juga berputar dan menghasilkan medan magnetik bumi. Bayangkan air yang ikut terputar di dalam gelas yang berputar pada sumbunya.
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu :
a. Kerak samudra, mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
b. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Titicaca, dan laut terbesar adalah Laut Kaspia.
2. Selubung Bumi (Mantle)
Secara fisik, lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu: mantel bagian atas (upper mantle) yang bersifat padat, mantel bagian tengah yang bersifat gel/semi-solid (sebenarnya lapisan tengah ini juga masih bagian dari upper mantle), dan mantel bagian bawah (lower mantle) yang bersifat padat. Lapisan mantel ini berkomposisi Ferro-Magnesian (Fe-Mg). Ketebalan mantel bumi sekitar 2900 km. Mantel ini juga merupakan sumber dari magma gunungapi hot spot, seperti di Kepulauan Hawaii.
Kerak bumi ditambah mantel bagian atas (semuanya bersifat padat dan getas) dikenal sebagai Litosfer (lithos, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘batu’). Ketebalannya sekitar 100 km. Litosfer inilah yang menjadi definisi dari Lempeng Tektonik (Plate Tectonic). Sedangkan mantel yang bersifat gel/semi-solid disebut Astenosfer (asthenes, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘lemah’). Ketebalannya sekitar 250 km. Pada Teori Tektonik Lempeng, litosfer ini mengapung, bergeser dan bertumbukan satu sama lain di atas lapisan astenosfer. Mantel bagian bawah dan paling tebal disebut Mesosfer dengan ketebalan sekitar 2550 km. Mesosfer ini bersifat padat.
3. Inti Bumi (Earth’s Core)
Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu: inti bumi bagian luar (outer core) dan inti bumi bagian dalam (inner core). Secara kimiawi keduanya berbeda. Inti bumi bagian luar bersifat liquid. Ketebalannya sekitar 2200 km. Sedangkan Inti bumi bagian dalam bersifat padat dengan ketebalan sekitar 1200 km. Inti bumi ini berkomposisi Fe-Ni (Ferro-Nickel). Karena bumi berotasi pada porosnya, inti bumi bagian luar juga berputar dan menghasilkan medan magnetik bumi. Bayangkan air yang ikut terputar di dalam gelas yang berputar pada sumbunya.
2.18 UMUR
BUMI
Sebuah lansiran dari National Geographic menceritakan tentang
riset terbaru yang berhasil menghitung hingga tingkat presisi tinggi tentang
berapa umur bumi yang sebenarnya.
Riset terbaru
ini dikeluarkan oleh ahi Geokimia dari University of California, Los Angeles.
Riset tersebut mengungkapkan bukti terbaru bahwa kehidupan di planet Bumi ini
setidaknya telah berlangsung sejak 4,1 miliar tahun lalu. Atau sama dengan 4100
juta tahun lalu. Bukti ini telah memajukan lebih awal prediksi usia bumi yang
sebelumnya diperkirakan. Jika kehidupan awal di Bumi telah muncul 4,1 miliar tahun
lalu, maka prediksi terbentuknya Bumi adalah sekitar 4,54 miliar tahun lalu. Melalui
riset ini pula dibuktikan bahwa sesungguhnya di masa awal terbentuknya Bumi tak
ditemukan sama sekali tanda-tanda bahwa Bumi ketika masih muda adalah bumi yang
kering dan tandus seperti komposisi planet-planet tetangga Bumi: Mars ataupun
Merkurius. Menurut Patrick Boehnke, seorang peneliti di laboratorium Harrison
seperti yang dikutip dari laman National Geographic mengemukakan bahwa tak ada
bukti sama sekali yang menunjukkan Bumi pernah gersang dan kering selama
beberapa periode pasca terbentuknya. Padahal selama beberapa dekade terakhir,
banyak ilmuwan telah mempercayai bahwa Bumi milyaran tahun lalu pernah memiliki
permukaan yang kering, gersang, tanpa air, tanpa tumbuhan sama sekali.
2.19 TATA KOORDINAT PADA GLOBE BUMI
·
Lintang
Posisi
lintang merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke
900 di kutub utara dan 900 di kutub selatan, jadi seluruh lintang bumi
berjumlah 1800.
Menurut penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan (LS atau southing). Sedangkan kelompok garis yang berada di sebelah utara equator disebut Lintang Utara (LU atau northing). Di belahan bumi utara (lintang utara), lintang bernilai positif, sebaliknya di sebelah bumi selatan (lintang selatan), lintang bernilai negatif.
Menurut penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan (LS atau southing). Sedangkan kelompok garis yang berada di sebelah utara equator disebut Lintang Utara (LU atau northing). Di belahan bumi utara (lintang utara), lintang bernilai positif, sebaliknya di sebelah bumi selatan (lintang selatan), lintang bernilai negatif.
·
Bujur
Bujur
bumi menggambarkan lokasi dari sebuah tempat pada timur atau barat bumi yang
dihitung dari titik 0° (nol derajat) bujur bumi (prime meridian = greenwich).
Garis Bujur merupakan garis khayal yang ditarik dari kutub utara hingga ke
kutub selatan atau sebaliknya.
Jika pada garis Lintang daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator) dianggap sebagai nol derajat, maka untuk garis Bujur tempat yang dianggap sebagai nol derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang tepat melintasi kota Greenwich di Inggris dan dijadikan sebagai Meridian Utama (prime meridian). Jadi, garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada disebelah timur disebut Bujur Timur.
Jarak kedua garis bujur timur dan barat dari Greenwich hingga pada batas 1800. Seluruh garis bujur permukaan bumi berjumlah 3600, yaitu 1800 ke arah barat dan 1800 ke arah timur. Pada jarak itu, bujur barat dan bujur timur kembali bertemu, tempat pertemuan tersebut terletak di Samudera Pasifik.
Titik pertemuan dua garis bujur 1800 ini selanjutnya dijadikan sebagai garis batas tanggal internasional dalam menentukan hari/tanggal di berbagai belahan dunia. Jika seandainya di sebelah kiri (barat) garis tersebut hari rabu siang, maka di sebelah kanannya (timur) masih hari selasa siang dan sebaliknya.
Kombinasi garis lintang dan garis bujur ini berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan bumi.
Jika pada garis Lintang daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator) dianggap sebagai nol derajat, maka untuk garis Bujur tempat yang dianggap sebagai nol derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang tepat melintasi kota Greenwich di Inggris dan dijadikan sebagai Meridian Utama (prime meridian). Jadi, garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada disebelah timur disebut Bujur Timur.
Jarak kedua garis bujur timur dan barat dari Greenwich hingga pada batas 1800. Seluruh garis bujur permukaan bumi berjumlah 3600, yaitu 1800 ke arah barat dan 1800 ke arah timur. Pada jarak itu, bujur barat dan bujur timur kembali bertemu, tempat pertemuan tersebut terletak di Samudera Pasifik.
Titik pertemuan dua garis bujur 1800 ini selanjutnya dijadikan sebagai garis batas tanggal internasional dalam menentukan hari/tanggal di berbagai belahan dunia. Jika seandainya di sebelah kiri (barat) garis tersebut hari rabu siang, maka di sebelah kanannya (timur) masih hari selasa siang dan sebaliknya.
Kombinasi garis lintang dan garis bujur ini berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan bumi.
1.
ROTASI
BUMI
Rotasi
bumi adalah perputaran bumi pada poros ( sumbunya). Dalam sekali putaran bumi
memerlukan waktu 24 jam, dan arah perputarannya dari barat ke timur.
2.
BUKTI
– BUKTI BAHWA BUMI BEROTASI
1.
Percobaan
Berzenberg dan Reich (1802)
Percobaan yang dilakukan oleh Berzenberg dan Reich adalah
menjatuhkan peluru-peluru logam dari ketinggian tertentu, yaitu dari menara
setinggi 110 m. Ternyata peluru-peluru tersebut tidak pernah bisa jatuh tepat
di titik yang tegak lurus, tetapi arah jatuhnya selalu melenceng ke arah timur.
Hal ini membuktikan bahwa bumi selalu berputar, karena kalau bumi itu diam,
maka peluru-peluru tersebut pasti jatuhnya tepat di bawah titik jatuhnya.
2)
Percobaan Ayunan Foucault (1852)
Pada tahun 1852 Seorang ilmuwan dari Prancis bernama
Foucault melakukan percobaan di kota Paris. Percobaan tersebut dengan
menggunakan sebuah bandul besi yang sangat berat, digantungkan pada tali yang
panjangnya lebih dari 60 m, dan dikaitkan pada langit-langit kupel di sebuah
gedung Pantheon di kota Paris (49 °LU).
Mula-mula bandul besar ditarik ke samping, kemudian
dilepaskan dan dibiarkan berayun. Gerak ayunan dari bandul dapat diteliti dan
dicatat, karena ada sebuah pin yang diletakkan di bagian bawah bandul. Pin
tersebut akan membuat goresan-goresan kecil pada pasir halus yang diletakkan di
dalam bak di bawah bandul tersebut sewaktu bandul berayun. Setelah beberapa
saat dapat terlihat dengan jelas, bahwa bidang ayunan bandul tersebut bergeser
membuat putaran dengan arah yang sama dengan arah gerak jarum jam. Hal ini
menandakan bahwa bumi yang berada di bawah bandul berputar dengan arah yang
berlawanan dengan arah gerak jarum jam.
3.
AKIBAT
ROTASI BUMI
Beberapa
kejadian penting sebagai akibat dari rotasi bumi adalah sebagai berikut.
- Peredaran
semu harian benda-benda langit, yaitu pergerakan dari timur ke barat yang
tampak pada benda-benda langit dan matahari.
- Peristiwa
siang dan malam.
- Perbedaan
waktu, terdapat perbedaan daerah waktu di dunia berdasarkan letak garis
lintang dan garis bujurnya. Tiap 1° jarak dua garis meredian yang
berurutan, waktunya berbeda 4 menit, atau tiap 15° berbeda 1 jam.
- Perbedaan
arah angin pasat.
- Bentuk
bumi yang pepat.
- Perbedaan
besarnya gaya gravitasi bumi.
4.
REVOLUSI
BUMI
Revolusi
Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan
akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi,
selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.
Kala revolusi
bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Sepanjang Bumi
berevolusi, rotasi bumi tidak selalu tegak lurus terhadap bidang ekliptika
melainkan berosilasi dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50
derajat terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang membelah kutub
utara dan kutub selatan yang disebut dengan garis khatulistiwa
5.
BUKTI
– BUKTI BUMI BEREVOLUSI
Bumi berevolusi dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan
yang dilakukan oleh para ahli, sebagai berikut.
1)
Aberasi (Sesatan Cahaya)
Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah teropong O,
jika teropong diam maka bintang S akan tampak gambarnya di titik B, tetapi
kenyatanya tidak
demikian.
Orang yang melihat dengan arah OS, bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan
arah SOB), melainkan melenceng ke sampingnya yaitu di titik B'. Hal ini
menunjukkan bahwa teropong tersebut tidak diam, tetapi bergerak mengikuti bumi.
Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari titik O sampai B,
teropong berpindah tempat atau berubah arahnya, berakibat cahaya tidak lagi
jatuh di titik B, melainkan di samping titik B'. Dapat dilihat bintang tidak
lagi dalam arah OS, tetapi dalam arah OS'. Bintang seolah-olah bergeser dengan
arah yang sama dengan gerakan itu. Gejala ini disebut sesatan cahaya, atau
aberasi cahaya.
2)
Parallaxis (Beda Lihat)
Parallaxis adalah sudut dengan seluruh jari-jari lintasan
bumi dilihat dari sebuah bintang. Sudut akan semakin kecil jika jarak bintang
semakin jauh dari matahari. Bintang-bintang di langit mempunyai jarak yang
sangat jauh dari bumi, menyebabkan sudut parallaxis bintang-bintang pun sangat
kecil.
6.
AKIBAT
BUMI BEREVOLUSI
Beberapa
kejadian penting sebagai akibat dari revolusi bumi adalah sebagai berikut.
- Pergeseran
matahari antara garis balik utara dengan garis balik selatan.
- Perubahan
lamanya siang dan malam.
- Adanya
pergantian musim.
- Peredaran
semu tahunan matahari.
- Adanya
zodiak dan rasi-rasi bintang.
- Adanya
perhitungan tarikh matahari.
7.
MUSIM
– MUSIM DI BUMI
- Musim
Semi
Musim semi adalah satu dari empat musim di daerah nontropis, peralihan
dari musim dingin ke musim panas. Di belahan utara bumi, musim semi
dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni , sementara di belahan
selatan bumi musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember
musim semi terjadi setelah musim dingin, dimana tumbuh-tumbuhan mekar kembali,
karna itulah musim semi juga disebut “musim bunga”. musim semi membuat siang
hari menjadi lebih panjang daripada malam hari. hawa di musim semi biasanya
terasa hangat karna menjelang musim panas. berbeda dengan musim gugur yang
udaranya terasa dingin karna menjelang musim dingin.
·
Musim
Panas
Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang.
Tergantung letak sebuah negara, musim panas dapat terjadi pada waktu yang
berbeda-beda. Di belahan utara bumi, musim panas dmulai sekitar tanggal 21
Juni hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi musim panas
dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Di banyak negara, musim
panas adalah musim liburan Sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke
Pantai untuk Berjemur. Selain itu, pada musim panas buah-buahan
dan tumbuh-tumbuhan umumnya sedang pada masa pertumbuhan penuhnya
·
Musim
Gugur
Musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim
sedang, masa peralihan dari musim panas ke musim dingin. Dalam zona
beriklim sedang, musim gugur adalah musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen
atau ditunai, dan pohon deciduous melepas daun-daun mereka. Dia juga
merupakan musim di mana hari-hari bertambah pendek dan dingin (terutama di
latituda utara), dan peningkatan presipitasi di beberapa bagian dunia. Di
belahan utara bumi, musim gugur dimulai sekitar tanggal 23 Septembar hingga 21
Desember, sementara di belahan selatan bumi musim gugur dimulai sekitar
tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.
Secara Astronomi,Bumi mulai dengan equinox
autumnal dan
berakhir pada titk balik matahari. Namun, meteorologis menghitung bulan-bulan
September, Oktober, dan November di belahan Utara dan Maret, April, dan Mei di
belahan Selatan sebagai musim gugur. Suatu pengecualian definisi ini ditemukan
di Kalender Irlandia di mana mereka masih mengikuti putaran Keltik, di mana
musim gugur dihitung dari bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.
·
Musim
Dingin
Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi.
Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim tropis dan
sedang. Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember
hingga21 Maret, sementara di belahan selatan bumi musim dingin dimulai sekitar
tanggal 21 Juni hingga 23 Septemberr.
·
Musim
Kemarau
Musim kemarau atau musim kering adalahmusim di daerah tropis
yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah
hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama
tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia
Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan
mengalami musim ini. Musim kemarau adalah pasangan dari musim
penghujan dalam wilayah dwimusim. Gejala ENSO dikenal dapat
memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekerngan berkepanjangan.
·
Musim
Hujan
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri
meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka
waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah
dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai
terjadi apabila curah hujan dalam tigadasarianberturut-turut telah melebihi 100
mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum
terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan
musim (pancaroba).Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau
(musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu matahari tahunan.
Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera.
Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya
musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith
peredaran semu matahari.