Kamis, 25 Mei 2017

MATERI TATA SURYA DAN BENDA BENDA LANGIT LAINNYA

2.1    PENGERTIAN  ANTARIKSA
            Antariksa adalah sebuah kumpulan dari segala Galaksi,dan semua itu berkumpul dalam satu kesatuan contohnya yaitu antariksa,luas antariksa tidak bisa di perkirakan karena sangatlah luas, kita tidak tahu,tapi teknologi semakin lama semakin canggih,dan mungkin suatu saat nanti kita akan bisa menemukan planet yang memiliki kehidupan juga. Seperti yang sudah di temukan oleh para ilmuan zaman sekarang yang mengatakan bahwa ada planet yang mirip dengan bumi dan planet itu mempunyai kadar air yang pas juga untuk manusia, siapa tahu kita akan dipindahkan kesana ? Kesimpulannya adalah : antariksa adalah tempat yang sangat asing bagi manusia,tapi manusia terkadang heran mengapa banyak terjadi moment yang tidak bisa diduga oleh manusia itu terjadi di antariksa,dan mengapa semua itu bisa terjadi ? apa yang menyebabkannya ? itu semua masih menjadi Tanda Tanya Besar.
            Definisi Antariksa adalah angkasa luar atau dalam bahasa Inggrisnya Outer space yang merupakan ruangan jauh dari bumi (di luar lapisan atmosfer bumi) bebas dari pengaruh gravitasi. Bagian dari alam semesta yang digambarkan sebagai ruang hampa udara. Terdapat benda-benda langit lainnya seperti meteor, meteoroid, dan asteroid, serta banyak kejadian alam berlangsung dalam ruangan ini.
2.2 SEJARAH TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
            Banyak teori-teori yang mengemukakan asal usul tentang terbentuknya alam semesta, diantaranya:
a.      Teori Tidal
            Teori Tidal Teori tidal atau teori pasang surut dikemukakan oleh James dan Harold Jeffers pada tahun 1919, menurut teori ini pada ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati Matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian Matahari tertarik dan lepas. Dari bagian Matahari yang terlepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
b.      Teori Bintang Kembar
            Menurut teori ini kemungkinan dahulu kala matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab salah satu bintang meledak dan oleh gaya tari gravitasi bintang satunya, pecahan tersebut tetap berada di sekelilingnya.
c.       Teori Nebular
            Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu atau nabule, nabule ini mengisi seluruh ruang alam semesta karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berpusing. Proses ini mula-mula lambat, kemudian makin cepat dan bentuknya berubah dari bulat bola menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi akan mengumpul di pusat cakram, dan kemudian menjadi matahari. Sedang sisinya yang tertinggal akan tetap berpusing, dan terbentuklah planet beserta satelitnya. Menurut para ahli, dalam setiap seribu bintang dialam semesta ini terdapat satu system tata surya. Jika dugaan ini benar, didalam galaksi atau bima sakti saja yang mempunyai 1011 bintang , akan terdapat 100 juta tata surya. Dan diantara tata surya itu kemungkinan ada beberapa yang mirip dengan tata surya kita.
d.      Teori Creatio Continua
            Menurut teori ini saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada, atau dengan kata lain alam semesta ini tidak penah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabur spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar dari pada yang lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritik pasa 10 miliar tahun lagi. Tetapi dalam waktu 10 miliar tahun ini akan dihasilkan kabut-kabut baru.menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah hydrogen. Dari hidrogen ini akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
e.       Teori G.P. Kuiper
            Kuiper Teori ini mengajukan teori berdasarkan keadaan yang di temui di luar tata surya dan teori ini adalah penyempurnaan dari teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandaikan bahwa matahari serta semua planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini terdapat banyak kabut gas dan diantara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang.
Kabut gas yang Nampak tipis diruang angkasa itu karena gaya tarik gravitasi antara molekul dalam kabut itu lambat laun merapatkan diri menjadi masa yang semakin lama semakin padat. Pemadatan ini di mungkinkan oleh sifat gas semacam itu selalu terjadi gerakan. Selanjutnya gerakan itu makin lama menjadi gerakan berputar yang memipihkan dan memadatkan gas kabut itu. Satu atau dua gumpalan materi memadat di tengah,sedang gumpalan yang kecil akan melesat di lingkungan sekitarnya. Gumpal yang terkumpul ditengah menjadi matahari sebagai pusat, sedang gumpalan-gumpalan yang kecil menjadi bakal planet.
f.       Teori Big Bang
            Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam yang kini dengan cara pemisahahan satu dengan yang lain Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah 'diciptakan dari ketiadaan', dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah. Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang”. (QS. Al-Mulk, 67:3) Sebenarnya teori tentang luar angkasa sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad saw dengan diturunkannya ayat tersebut.
2.3   SISTEM TATA SURYA
            Dalam Tata Surya, terdapat delapan planet besar, semuanya berevolusi mengelilingi satu bintang yang bernama matahari. Matahari terletak di pusat Tata Surya. Delapan planet ini, yang merupakan bagian dari Solar system (Tata Surya), saling berevolusi mengelilingi matahari dalam sebuah keteraturan. Nama-nama planet dari yang terdekat dengan matahari: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus,. Jadi, bumi kita adalah planet ke-tiga dari matahari. Setiap planet di Tata Surya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Suhu pada beberapa planet cukup tinggi untuk meleburkan sesuatu. Sedangkan ada diantaranya yang permukaannya tertutup oleh es. Beberapa planet hampir seluruhnya terdiri atas gas. Bahkan beberapa planet berukuran kecil seperti bulan. Terdapat hubungan yang sangat harmonis antara satelit dengan induknya. (Dalam astronomi, induk adalah sesuatu yang benda lain berkeliling terhadapnya. Matahari adalah induk dari bumi, bumi adalah induk dari bulan). Planet menarik satelit-satelitnya. Satelit juga mengimbangi tarikan tersebut. Tanpa kesetimbangan tersebut, satelit akan menumbuk planet atau pecah dan menghilang angkasa. Singkatnya, jika bulan berotasi lebih lambat, ia akan tersedot bumi dengan kecepatan sangat tinggi. Ini akan menjadi akhir kehidupan bumi.
1.      Matahari
            Matahari adalah benda langit terbesar di Tata Surya. Ia terdiri atas gas yang sangat panas dan berpijar. Setiap detik, terjadi ledakan diseluruh permukaannya, matahari sendiri merupakan bom nuklir yang sangat besar. Ledakan di permukaannya sama dengan energi yang dipancarkan oleh jutaan bom atom. Mereka menghasilkan kobaran-kobaran api yang besarnya 40 hingga 50 kali besar bumi. Matahari bagaikan bola api yang memancarkan panas dan cahaya yang sangat kuat dari permukaannya. Jika tidak ada matahari, sepanjang hari akan gelap, dan permukaan bumi akan tertutup es. Yang pasti, tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Ruang angkasa adalah tempat yang gelap, sangat luas, dan kosong. Bumi kita adalah salah satu benda langit di dalamnya, dan tak tidak ada satupun yang cukup dekat untuk menerangi dan memanaskan bumi kita.
            Para ilmuwan sudah memperkirakan besarnya. Namun, kita tidak akan mampu membayangkannya dengan mencoba membandingkannya dengan suhu benda-benda yang kita kenal di bumi. Anggap suhu permukaan matahari adalah 6,000°C (11,000°F). Di bagian tengahnya bisa mencapai 12,000,000 o C (21,600,000o F). Tak ada benda panas mana pun di bumi yang dapat dibandingkan dengannya. Tanganmu sulit menyentuh air yang panasnya 50°C (120°F). Bahkan pada cuaca yang panas, suhunya hanya sekitar 40–50°C (105-120°F).Contoh ini menunjukkan bahwa Allah mengatur dengan sangat tepat jarak antara bumi dengan matahari. Jika matahari sedikit saja lebih dekat dengan kita, segala sesuatu di bumi ini akan layu dan kering karena panasnya dan berubah menjadi abu. Sebaliknya, jika ia sedikit lebih jauh, segala sesuatu akan membeku. Tentu saja, tidak akan ada kehidupan pada keduanya.
Daerah kutub, yang sedikit menerima panas matahari, selalu tertutup oleh es. Sedangkan daerah katulistiwa, dimana sinar matahari yang diterima jauh lebih banyak, selalu panas.
Gaya Tarik Gravitasi Matahari Benda langit yang tak terhitung jumlahnya bergerak teratur secara sempurna tanpa saling bertubrukan karena Allah menempatkan mereka ke dalam orbitnya dengan tepat. Orbit adalah lintasan sebuah planet atau komet ketika berevolusi terhadap matahari. Tak satu pun planet yang berhenti mengikuti lintasan ini kecuali hilang di angkasa raya. Semua ini karena planet-planet mengalami gaya gravitasi matahari. Bumi kita bergerak dalam orbitnya dengan kecepatan 108,000 kilometer (700,000 mil ) per jam mengelilingi matahari. Penjelasan berikut mungkin dapat membantumu membayangkan kecepatannya yang dahsyat: kecepatan maksimal sebuah mobil kira-kira 200 kilometer (125 mil) per jam. Artinya kecepatan rotasi bumi mengelilingi matahari adalah 540 kali kecepatan mobil. Contoh lain adalah sebuah peluru bergerak 1,800 kilometer (1,100 mil) per jam. Kecepatan rotasi bumi mengelilingi matahari adalah 60 kali kecepatan peluru. Karena tingginya kecepatan bumi, gaya tarik gravitasi matahari menjadi sangat penting. Jika matahari mengurangi kekuatan gravitasinya, kita akan melayang-layang di angkasa bersama bumi kita. Hal ini akan mengakhiri keberadaan bumi. jika matahari menambah besar gaya gravitasinya, bumi kita akan tersedot oleh matahari dan melebur. Tentunya kita pun akan musnah. Selain itu, gaya tarik gravitasi matahari juga menjaga planet-planet dalam lintasan/orbit yang benar sehingga terhindar dari tabrakan antar sesamanya.
            Selain itu, tidak hanya matahari yang memiliki gaya tarik gravitasi. Planet-planet di Tata Surya juga memiliki gaya gravitasi sendiri-sendiri. Misalnya, gaya gravitasi bumi terhadap bulan. Karena gaya gravitasi ini, bulan terus berada pada jarak tertentu. Karenanya, bumi tidak bertabrakan dengan bulan. Tak diragukan, Allah dengan KekuasaanNya yang maha luas telah mencegah Bulan menimpa Bumi.
2.      Planet
            Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya.
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang.
            Planet-planet yang ada di tata surya, antara lain sebagai berikut:

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSazOuj1qcl326bEFvNpbf7UtwFvDakM3WhfoPbennS0E28i5IU
 










Gambar planet
1)      Merkurius
            Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius). garis tengah : 4850 KM volume : 0,054 isi bumi kepadatan :5,4 ( Air = 1) massa :0,055 massa bumi
daya tarik :0,37 daya tarik bumi jarak ke matahari : 58,000.000 km kecepatan edar : 4,2 km/detik periode rotasi : 59 hari mengitari matahari : 87,97 hari kecepatan pada orbit : 42,9 km/detik satelit : tidak ada
2)      Venus
            Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi Matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari. garis tengah : 13.140 KM volume : 0,88 isi bumi kepadatan :5,2 ( Air = 1) massa :0,82 massa bumi daya tarik :0,88 daya tarik bumi  jarak ke matahari : 108.000.000 km  kecepatan edar : 10,3 km/detik periode rotasi : 244 hari mengitari matahari : 224,7 hari kecepatan pada orbit :35,0 km/detik satelit : tidak ada
3)      Bumi
            Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.garis tengah : 1.756 KM volume : 1,08106 cu KM kepadatan :5,52 ( Air = 1) massa :5,98 x 102 ton jarak ke matahari : 149.000.000 km kecepatan edar : 0,5 km/detik perioderotasi : 365 hari satelit : 1 yaitu bulan
4)      Mars
            Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai “planet merah” karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars. garis tengah : 6790 KM volume : 0,15 isi bumi kepadatan :3,9 ( Air = 1) massa :0,11 massa bumi daya tarik :0,38 daya tarik bumi jarak ke matahari : 228.000.000 km kecepatan edar : 5,0 km/detik periode rotasi : 24 jam, 37 detik mengitari matahari : 687 hari kecepatan pada orbit : 24,1 km/detik satelit : 2.
5)      Jupiter
            Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Volume Jupiter 1.319 kai volume Bumi garis tengah : 142,600 KM volume : 1,316 isi bumi kepadatan :1,34 ( Air = 1) massa :317,8 massa bumi daya tarik :2,64 daya tarik bumi jarak ke matahari :778.000.000 km kecepatan edar : 61 km/detik periode rotasi : 9 jam, 55 menit mengitari matahari : 11,9 tahun kecepatan pada orbit :13,1 km/detik satelit : 16
6)      Saturnus
            Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dan planet kedua terbesar di tata surya, setelah Jupiter. Saturnus, bersama-sama dengan Jupiter, Uranus dan Neptunus, diklasifikasikan sebagai sebuah planet bergas. Saturnus berasal dari bahasa Arab tetapi jika dilihat dalam Bahasa Inggris, dikenal sebagai planet Saturnus, diambil dewa Romawi, Saturnus, yang menyerupai Yunani Kronos (Titan bapa Zeus) dan juga Babylon yaitu Ninurta. Simbolnya adalah sabit dewa dalam bentuk ringkas stylized). garis tengah : 120.000 KM volume : 755 isi bumi kepadatan :0,70 ( Air = 1) massa :95,2 massa bumi daya tarik :1,2 daya tarik bumi jarak ke matahari :1427.000.000 km kecepatan edar : 37 km/detik periode rotasi : 10-14 jam mengitari matahari :11,9 tahun kecepatan pada orbit :9,6 km/detik satelit : 23
7)      Uranus
            Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop. garis tengah : 49.000 KM volume : 52 isi bumi
kepadatan :1,58 liter ( Air = 1) daya tarik :1,1 daya tarik bumi jarak ke matahari :2.870.000.000 km kecepatan edar : 22 km/detik periode rotasi : 16-28 jam mengitari matahari : 84,0 tahun
Kecepatan pada orbit :6,8 km/detik satelit : 5
8)      Neftunus
            Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet ini dinamai dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet terbesar keempat berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada Uranus. Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah , yang merupakan trident dewa Neptunus. garis tengah : 50.200KM volume : 44 isi bumi kepadatan :2,30 ( Air = 1) massa :17,2 massa bumi daya tarik :1,4 daya tarik bumi jarak ke matahari :4.497.000.000 km kecepatan edar : 25 km/detik periode rotasi : 18-20 jam mengitari matahari : 164,8 tahun kecepatan pada orbit :5,4 km/detik satelit : 2



2.4  BENDA LAIN DALAM TATA SURYA
A.    Asteroid
            Asteroid adalah benda-benda langit kecil yang mengelilingi matahari. Lintasan pergerakan asteroid dalam mengelilingi matahari berbentuk lingkaran, tetapi kadang juga beberapa asteroid mempunyai lintasan pergerakan yang lonjong. Letak lintasan/orbit asteroid dekat dengan ekliptika. Pada dasarnya asteroid tidak mempunyai angkasa. Asteroid terbesar adalah Ceres dengan diameter 750 kilometer. Asteroid bergerak mengelilingi matahari mempunyai kala revolusi rata-rata 4 sampai 6 bulan. Ada sebuah asteroid yang berorbit lonjong dan pernah mendekat ke laut bumi, yaitu asteroid Icarus. Sebagian besar asteroid terkumpul atau berkerumun di orbit Mars dan Jupiter. Sekumpulan asteroid ini disebut sabuk asteroid. Sebanyak 23 asteroid mempunyai orbit yang memotong bumi yang disebut asteroid Apollo, 75 asteroid memotong orbit Mars dan 16 asteroid dinamakan Trojan karena mengikuti Jupiter dalam orbitnya.
B.     Komet
            Komet merupakan rangkaian cahaya yang bergerak dari satu konstelasi ke konstelasi lain di antara bintang-bintang. Rangkaian cahaya komet memperlihatkan seperti untaian rambut panjang, oleh karena itu komet sering disebut bintang berekor. Ketika mendekati matahari, ekor komet selalu berada di depan, menjauhi matahari. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan sorot pada cahaya matahari yang mendorong partikel-partikel terkecil selalu ke arah yang berlawanan dengan matahari. Komet terdiri atas berbagai gas termasuk didalamnya adalah Sianogen (S/CN), karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), nitrogen (N2), hidroksil (OH), dan nitrogen hidrid (NH). Pergerakan komet tampak dalam pemandangan sebagai lambaian yang indah yang kemudian lenyap begitu saja selama bertahun-tahun. Komet bergerak menjelajahi wilayah langit pada berbagai sudut pada bidang tata surya.Pada tahun 1705 ahli atmosfer Edmund Halley menerapkan hukum gravitasi pada pengamatan pengamatan mengenai sejumlah komet. Ia mengetahui bahwa komet beredar menjelajahi wilayah sesuai hukum gravitasi. Sebagai contoh komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali.
C.     Meteor
            Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide. Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.
D.    Bintang
            Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
            Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah: Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.
E.     Galaksi
            Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias [γαλαξίας], yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari.
            Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar (1011) galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik.


2.5    PENGERTIAN ANTARIKSA
Antariksa adalah sebuah kumpulan dari segala Galaksi,dan semua itu berkumpul dalam satu kesatuan contohnya yaitu antariksa, luas antariksa tidak bisa di perkirakan karena sangatlah luas, kita tidak tahu,tapi teknologi semakin lama semakin canggih,dan mungkin suatu saat nanti kita akan bisa menemukan planet yang memiliki kehidupan juga. Seperti yang sudah di temukan oleh para ilmuan zaman sekarang yang mengatakan bahwa ada planet yang mirip dengan bumi dan planet itu mempunyai kadar air yang pas juga untuk manusia, siapa tahu kita akan dipindahkan kesana ?
Kesimpulannya adalah : antariksa adalah tempat yang sangat asing bagi manusia,tapi manusia terkadang heran mengapa banyak terjadi moment yang tidak bisa diduga oleh manusia itu terjadi di antariksa,dan mengapa semua itu bisa terjadi ? apa yang menyebabkannya ? itu semua masih menjadi Tanda Tanya Besar. Definisi Antariksa adalah angkasa luar atau dalam bahasa Inggrisnya Outer space yang merupakan ruangan jauh dari bumi (di luar lapisan atmosfer bumi) bebas dari pengaruh gravitasi. Bagian dari alam semesta yang digambarkan sebagai ruang hampa udara. Terdapat benda-benda langit lainnya seperti meteor, meteoroid, dan asteroid, serta banyak kejadian alam berlangsung dalam ruangan ini.
2.6   BENDA-BENDA LANGIT
Pada tata surya kita, terdapat banyak benda langit. benda langit itu di antaranya adalah meteor, meteorit, meteorid, komet, satelit (alam dan buatan), bintang, planet, dan asteroid. kali ini, aku akan memberikan penjelasan dan definisi dari semua benda langit tersebut.
a.      Bintang
Bintang adalah merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri. Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah semua benda massif (bermassa antara 0,08 hingga 200 kali massa matahari) yang sedang atau pernah melakukan pembangkitan energi melalui fusi nuklir. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya. Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Jarak bintang terhadap matahari merupakan karakteristik yang sulit untuk ditentukan tetapi sangat penting. Semua proses kehidupan bintang ditentukan oleh rata-rata jumlah dan jenis energi yang diradiasikan. Jumlah energi bintang yang diradiasikan ke jagat raya tidak dapat diketahui sampai jaraknya dapat ditentukan.
Karakteristik bintang
Dengan mengetahui karakteristik bintang maka dapat dibedakan bintang dengan benda langit lainnya yang tampak seperti bintang.
  1. Diameter Cakram sebagian besar bintang terlalu kecil diameter sudutnya untuk dapat diamati dengan teleskop optis bumi yang ada saat ini, sehingga dibutuhkan teleskop interferometer untuk menghasilkan citra sebuah bintang. Ukuran bintang sangat beragam, mulai dari bintang neutron, yang hanya berdiameter antara 20 sampai 40 km, hingga bintang maharaksasa seperti Betelgeuse di rasi bintang Orion, yang berdiameter sekitar 650 kali diameter matahari atau sekitar 900 juta km. Namun Betelgeuse memiliki kepadatan yang jauh lebih rendah dari matahari.
  2. Massa Salah satu bintang paling masif yang diketahui adalah Eta Carinae.[46] Dengan massa hingga 100–150 kali massa matahari, bintang ini pun memiliki jangka hidup yang hanya beberapa juta tahun. Penelitian terhadap gugus Arches menunjukkan bahwa batas tertinggi massa bintang dalam era sekarang alam semesta adalah 150 kali massa matahari. Alasan untuk batas ini belum diketahui secara pasti, tapi sebagiannya disebabkan oleh luminositas Eddington, yaitu jumlah maksimal luminositas yang dapat melewati atmosfer bintang tanpa harus melontarkan gas ke ruang angkasa. Besar gravitasi permukaan sebuah bintang ditentukan oleh diameter dan massanya. Bintang-bintang raksasa memiliki gravitasi permukaan yang jauh lebih rendah dari bintang-bintang deret utama, sementara kebalikannya untuk bintang-bintang kompak seperti katai putih. Gravitasi permukaan mempengaruhi tampilan spektrum sebuah bintang, dengan gravitasi yang lebih tinggi menyebabkan pelebaran garis serapan.
  3. Medan magnet sebuah bintang dihasilkan di bagian dalam bintang tempat sirkulasi konveksi terjadi. Gerakan plasma konduktif ini berfungsi seperti dinamo, menghasilkan medan magnet yang meliputi seluruh bintang. Kuatnya medan magnet sebuah bintang bergantung pada massa dan kandungan bintang tersebut, dan jumlah aktivitas magnet permukaan bintang bergantung pada kecepatan rotasi bintang.
  4. Kinematika, Gerak relatif sebuah bintang terhadap matahari dapat memberikan informasi penting mengenai asal mula dan umur bintang tersebut, bahkan juga mengenai struktur dan evolusi galaksi di sekitarnya. Komponen gerak sebuah bintang terdiri atas kecepatan radialnya menuju atau menjauhi matahari, dan pergeseran melintangnya yang disebut gerak diri.
  5. Komposisi Kimia, Saat terbentuk, bintang-bintang di galaksi Bima Sakti massanya terdiri dari sekitar 71% hidrogen dan 27% helium, dan sisanya sedikit unsur-unsur yang lebih berat. Bintang dengan kandungan besi terendah yang pernah diukur adalah bintang katai HE1327-2326, dengan kandungan besi hanya 1/200.000 dari kandungan besi matahari. Sebaliknya, bintang kaya logam μLeonis, memiliki kandungan yang hampir dua kali lipat milik matahari, sedang bintang berplanet 14 Herculis, memiliki kandungan yang hampir tiga kali lipat milik matahari. Ada juga bintang yang komposisi kimianya ganjil, yang menunjukkan kelimpahan luar biasa unsur-unsur tertentu dalam spektrumnya; khususnya krom dan logam tanah jarang.
  6. Rotasi Laju rotasi bintang dapat ditentukan lewat spektroskopi, atau dapat diukur dengan lebih tepat lagi dengan mengamati laju rotasi bintik bintang. Bintang-bintang muda dapat memiliki laju rotasi yang tinggi, hingga di atas 100 km/s diukur pada ekuatornya. Bintang degenerat adalah bintang yang telah menyusut menjadi massa yang kompak dan mengakibatkan laju rotasi tinggi. Namun laju rotasi ini masih lebih rendah dari yang diperkirakan oleh hukum kekekalan momentum sudut. Sebagian besar momentum sudut bintang tersebut menghilang akibat hilangnya massa bintang oleh angin bintang. Meskipun demikian, laju rotasi bintang pulsar bisa sangat tinggi. Bintang pulsar di pusat Nebula kepiting misalnya, berputar 30 kali dalam sedetik. Laju rotasi bintang pulsar akan perlahan melambat akibat emisi radiasi.
  7. Suhu permukaan bintang deret utama ditentukan oleh laju penghasilan energi di intinya yang umumnya diperkirakan dari indeks warna bintang. Suhu di daerah inti sebuah bintang mencapai hingga beberapa juta derajat celsius.Suhu sebuah bintang menentukan laju ionisasi berbagai unsur di dalamnya, juga menentukan sifat garis serapan spektrumnya. Suhu permukaan, magnitudo absolut dan sifat serapan spektrografi bintang digunakan sebagai dasar untuk pengklasifikasian bintang
  8. Umur Semakin tinggi massa sebuah bintang maka semakin pendek pula umurnya. Hal ini terutama disebabkan karena bintang dengan massa yang tinggi akan memiliki tekanan yang tinggi pula pada intinya yang menyebabkannya membakar hidrogen dengan lebih cepat. Bintang-bintang paling masif bertahan rata-rata hanya beberapa juta tahun, sementara bintang dengan massa minimum (katai merah) membakar bahan bakarnya dengan perlahan dan bertahan hingga puluhan sampai ratusan miliar tahun.
b.      Rasi Bintang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhkJXG364esSC5rpqtQKeUbxRAfaAfPsK3_Hw1OgpAL757Vo5xclJMXryg57Qm98C1mFEIgXjaugv2MYjFx4VRfxCA28inKZ4FuIW8Njbbpq2PsmQhva2ymPD8DdASK1NcmIROY7hKuGk/s1600/zodiak.jpg
Rasi bintang atau Konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang.
Fungsi Rasi Bintang:
  1. Sebagai Penunjuk Arah
            Di saat kompas belum ditemukan atau pun di saat manusia pergi tanpa membawa alat penunjuk arah, langit telah memberikan arahan yang jelas, rasi bintang pun kerap kali disebut sebagai penunjuk jalan yang akurat. ada 4 rasi bintang sebagai penunjuk 4 arah mata angin:
  • Ursa Major (Arah Utara)
  • Crux (Arah Selatan)
  • Orion (Arah Barat)
  • Scorpio (Arah Tenggara)
  1. Sebagai Penentu Musim
Di zaman dulu, nenek moyang bangsa Indonesia telah memakai sistem rasi bintang untuk menentukan kapan waktunya menanam, menentukan musim, sehingga tanaman yang mereka tanam menjadi tepat, menentukan waktunya panen, dsb. Ketika rasi bintang berbaris, mereka tahu bahwa sudah waktunya untuk musim semi atau musim dingin. Hampir setiap kebudayaan maju di seluruh dunia menggunakan rasi bintang untuk beberapa bentuk prediksi.
c.       Planet
Planet adalah benda langit yang gelap, tidak mempunyai cahaya sendiri, dan selalu beredar mengelilingi sebuah bintang sejati yaitu matahari. Dalam urutan menurut jaraknya dari matahari, planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Ada tiga cara pengelompokan planet-planet. Pertama, pengelompokan planet dengan lintasan asteroid sebagai pembatas, planet-planet tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu planet dalam dan planet luar. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars juga dikenal sebagai planet dalam, sedangkan Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dikenal sebagai planet luar. Pengelompokan kedua dengan bumi sebagai pembatas, ada dua kelompok, yaitu planet inferior dan planet superior. Planet inferior adalah planet yang orbitnya terletak di dalam orbit bumi dalam mengelilingi matahari, yang termasuk kelompok planet ini adalah Merkurius dan Venus. Planet superior adalah planet yang orbitnya terletak di luar orbit Bumi dalam mengelilingi matahari, yang termasuk kelompok planet ini adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Klasifikasi ketiga berdasarkan ukuran dan komposisi penyusunnya, yaitu planet kebumian (terrestrial planets) dan planet besar (major planets). Planet kebumian meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, sedangkan planet besar meliputi Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Setiap planet berputar mengelilingi matahari dalam sebuah elips raksasa, yang terlihat mirip sebuah lingkaran.
Hal-hal penting dari planet adalah sebagai berikut.
  1. Planet tidak mempunyai cahaya sendiri, hanya memantulkan cahaya dari matahari.
  2. Planet beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama. Waktu beredarnya semakin lama jika jaraknya dari matahari semakin jauh.
  3. Lintasan planet-planet merupakan bidang-bidang yang berbentuk lonjong (ellips), dan hanya membentuk sudut-sudut yang kecil (sudut inklinasi) dengan bidang ekliptika.
  4. Kebanyakan planet-planet itu mempunyai satelit (pengiring) atau bulan.
d.      http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9c/ConstellationGPS.gif/220px-ConstellationGPS.gifSatelit





Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, satelit adalah bintang siarah yang mengedari bintang siarah yang lebih besar, misalnya bulan yang mengedari bumi. Satelit dapat mengelilingi planet karena adanya gaya gravitasi planet.
Jenis Dan Fungsi Satelit
1. Satelit Alami
Satelit alami adalah salah satu benda luar angkasa yang telah ada (bukan buatan manusia) yang mengorbit suatu planet. Satelit alami bumi adalah bulan. Selama mengelilingi bumi, bulan mengalami tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi bulan mengelilingi bumi dan revolusi bulan mengelilingi matahari
Adapun fungsi satelit alami (bulan) diataranya adalah
  • Secara tidak lansung melindungi bagi planet yang diorbitnya dari hantaman benda langit lain seperti komet dan asteroid
  • Dapat mengontrl kecepatan rotasi suatu planet karena efek gravitasional tidal wave
  • Menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang mengakhibatkan pasang surut air laut
  • Mengurangi efek yang ditimbulkan akibat radiasi sinar ultraviolet
  • Memberi penerangan pada malam hari
  • Contoh satelit alami lainnya diantaranya adalah Callisto, Ganymede, dan Io yang mengorbit planer Jupiter, serta Titan yang mengorbit planet Saturnus.
2. Satelit Buatan
Satelit buatan adalah salah satu benda luar angkasa buatan manusia yang mengorbit suatu planet yang dalam pembuatannya memiliki jenis dan fungsi tertentu dengan tujuan untuk kepentingan manusia. Berikut merupakan jenis-jenis satelit berdasarkan fungsinya,
  • Satelit navigasi, berfungsi untuk penerbangan dan pelayaran. Satelit ini akan memberikan informasi posisi pesawat terbang dan kapal yang sedang dalam perjalanan.
  • Satelit geodesi, berfungsi untuk melakukan pemetaan bumi dan mendapatkan informasi tentang grafitasi.
  • Satelit komunikasi berfungsi untuk komunikasi seperti radio, televisi, dan telepon.
  • Satelit meteorologi, berfungsi untuk menyelidiki atmosfer bumi guna melakukan peramalan cuaca.
  • Satelit penelitian, berfungsi untuk menyelidiki tata surya dan alam semesta secara lebih bebas tanpa dipengaruhi oleh atmosfer. Satelit ini berusaha mendapatkan data-data tentang matahari dan bintang-bintang lain untuk mengungkap rahasia alam semesta.
  • Satelit militer, berfungsi untuk kepentingan militer suatu negara, misalnya mengintai kekuatan senjata lawan.
  • image001Satelit survei sumber daya alam, berfungsi untuk memetakan dan menyelidiki sumber-sumber alam dibumi bagi kepentingan pertambangan, pertanian, perikanan dan lain-lain.
e.       Meteor





Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh. namun, karena gesekan itu juga menyebabkan meteor terbakar sebelum masuk ke permukaan bumi.Meteor dapat ke bumi karena tertarik oleh gravitasi bumi dimana disaat memasuki atmosfer bumi, meteor akan bergesekan dengan udara sehingga meteor akan berpiar, yang disebut dengan bintang jatuh. 
Hal ini merupakan mengapa meteor dapat dikatakan bintang jatuh dan dapat berpiar, terbakar, atau bercahaya. Meteor akan jatuh di permukaan bumi dan menyebabkan lubang besar atau kawah disaat meteor tidak habis terbakar pada saat di atmosfer. Meteor yang jatuh dibumi disebut dengan Meteorit. Meteor yang jatuh dengan jumlah yang banyak disebut dengan hujan meteor, seperti yang pernah terjadi di Prancis pada tahun 1803.
f.       image007Komet




Komet adalah benda angkasa kecil yang mengorbit Matahari. Mereka memiliki pusat inti dan mungkin atau mungkin tidak memiliki ekor. Mereka mengorbit Matahari pada interval yang sangat panjang di orbit yang sangat elips. Mereka melewati bumi pada jadwal siklus. Komet memiliki inti pusat yang disebut koma. koma ini terdiri dari batuan, debu dan es. Ketika komet mendekat ke Matahari, es mencair dan hal ini menciptakan banyak debu dan puing-puing. Sebagai tekanan meningkat matahari, angin surya mendorong debu dan puing-puing menjadi ekor komet yang indah. Matahari menerangi ekor dan kita dapat melihat komet dari Bumi. Sebelum penemuan teleskop, komet akan muncul dari mana saja. Sekarang para ilmuwan dapat melihat dan menemukan komet yang akan tidak terlihat di Bumi. Karena siklus alami komet, beberapa komet hanya dapat muncul setiap beberapa ratus tahun. Selalu ada kesempatan untuk amatir dengan teleskop untuk menemukan sebuah komet yang belum pernah dilihat, seperti banyak penemuan Komet Hale-Bopp pada tahun 1996. Komet diyakini berasal dari Awan Oort. Awan Oort terletak di tempat terjauh dalam tata surya kita dan hampir 3 tahun cahaya untuk mencapai kesana. Karena jarak yang besar dan ukuran besar dari Awan Oort, Komet datang secara berkala dari ratusan tahun. Hal ini diperparah oleh orbit yang sangat elips dari Komet. Misalnya, komet paling terkenal, Haley’s Comet datang setiap 76 tahun. Komet adalah sumber dari cerita rakyat dan keindahan di langit kita. Sebuah komet memberikan kita kesempatan untuk benar-benar melihat keindahan dalam astronomi.
g.      Gugus Bintang
Gugus bintang, adalah kelompok bintang yang terjadi dekat satu sama lain dalam ruang, tampaknya memiliki usia kira-kira sama, dan karena itu, tampaknya memiliki asal mula yang sama. Gugus bintang biasanya diklasifikasikan ke dalam salah satu dari dua besar sub-kelompok, galactic star clusters (gugus bintang galaksi) dan globular cluster (gugus bintang bola). Cluster galaksi kadang-kadang juga dikenal sebagai cluster terbuka. Para astronom telah mengidentifikasi ribuan gugus bintang di galaksi Bima Sakti, tetapi tidak lebih dari sekitar 200 gugus bintang bola.
Dua jenis gugus bintang yang ditemukan di Bima Sakti berbeda satu sama lain dalam beberapa cara.Pertama, gugus bintang galaksi terjadi di bidang galaksi, sedangkan gugus bola ditemukan di luar bidang galaksi, yaitu di wilayah yang dikenal sebagai halo galaksi. Kedua, gugus bintang bola cenderung jauh lebih besar daripada galaksi star clusters dengan rata-rata beberapa ribu untuk satu juta bintang di bekas dan beberapa ratus bintang di kedua.
h.      Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet. Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter yang disebut sabuk asteroid.
Ciri Fisik Asteroid
1)             Asteroid bisa mencapai besar seperti Ceres, yaitu 940 km (sekitar 583 mil
2)             Hampir semua asteroid bentuknya tidak teratur, meskipun ada beberapa yang hampir bulat, seperti Ceres
3)             Asteroid berputar mengelilingi matahari dalam orbit elips, mereka memutar, kadang-kadang jatuh tak menentu.
4)             Suhu rata-rata permukaan asteroid minus 100 derajat F (minus 73 derajat C).
5)             Asteroid memiliki berbagai bentuk dan ukuran.
i.        Kabut
Kabut ialah kumpulan tetes-tetesan air yang memiliki ukuran yang sangat kecil dan melayang-layang di udara. Kabut ini memliki kemiripan dengan awan, namun hanya saja awan tidak menyentuh permukaan tanah, sedangkan kabut sendiri menyentuh permukaan tanah atau bumi.Secara umum kabut ini dapat terbentuk saat udara yang jenuh akan uap air didinginkan dibawah titik bekunya, apabila udara berada diatas daerah perindustrian, udara itu mungkin juga mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap, campuran tersebut menjadikan pedas dimata dan dapat menyebabkan batuk.
Khususnya dikota besar, asap pembuangan dari kendaraan dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen yang diubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon dapat terbentuk didalam kabut berasap ini menambah racun lainnya didalam udara. Kabut berasap ini mengiritasi mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap bisa dicegah dengan menghentikan pencemaran atmosfer. Kabut juga bisa terbentuk dari uap air yang berasal dari tanah yang lembab, tanaman-tanaman, sungai, danau dan lautan. Uap air ini berkembang dan menajdi dingin ketika naik ke udara. Udara ini bisa menahan uapa air hanya dalam jumlah yang tertentu pada suhu tertentu juga. Udara pada suhu 30 derajat celcius dapat mengandung uap air sebanyak 30 gr uap air per m3 maka udara itu mengandung jumlah maksimum uap air yang dapat ditahannya.
Jenis-Jenis Kabut
1.        Kabut Advection
Kabut advection ialah kabut yang terbentuk dari aliran udara yang melalui suatu permukaan yang memiliki suhu yang berbeda. Salah satu contoh kabut jenis ini ialah kabut laut yang terjadi ketika udara yang basah dan hangat mengalir diatas suatu permukaan yang dingin, kabut laut sering muncul sepanjang pesisir pantai dan tepi-tepi danau.
2.        Kabut Frontal
Jenis kabut terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Kabut terbentuk ketika hujan turun dari massa udara yang hangat ke dalam massa udara yang dingin tempat uap air menguap, dengan demikian akan menyebabkan uap air pada udara dingin melampaui titik jenuh.
3.        Kabut Radiasi
Jenis kabut ini terbentuk pada saat malam yang tenang dan bersih, saat tanah memancarkan kembali panas ke dalam udara. Satu lapis kabut terbentuk diseluruh permukaan tanah dan secara bertahap bertambah menjadi tebal. Kabut radiasi sering muncul dilembah-lembah yang dalam.
4.        Kabut Gunung
Jenis kabut ini terbentuk ketika upa air bergerak menuju ke atas melewati lereng-lereng gunung, udara dingin bergerak ke atas lereng hingga tidak sanggup menahan uap air, titik-titik kabut kemudian terbentuk disepanjang lereng gunung.
j.        Jumlah Bintang
Langit malam yang dipenuhi sinar berkelap-kelip, menjadi bukti bahwa kita hanyalah satu planet kecil yang mengelilingi satu bintang kecil di alam semesta yang sangat luas. Meskipun manusia telah menamai sejumlah rasi bintang--dari Orion hingga Bajak (di Amerika Serikat dikenal dengan Big Dipper)--kenyataannya, ada lebih banyak bintang di alam semesta ketimbang yang pernah diberi nama.
Berapa jumlah bintang itu belum diketahui secara pasti, tapi yang jelas sangat banyak. "Salah satu cara untuk mengetahui jumlah bintang adalah dengan mencari rata-rata jumlah bintang di galaksi yang khas dan kalikan dengan perkiraan jumlah galaksi di alam semesta," demikian penulis senior Tia Ghose dalam tulisannya yang diterbitkan laman Live Science, Selasa, 25 Oktober 2016. Pencitraan yang direkam teleskop luar angkasa Hubble menunjukkan jumlah galaksi di alam semesta lebih banyak sepuluh kali dari perkiraan ilmuwan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science pada Oktober 2016 oleh Christopher Conselice, profesor astrofisika di Universitas Nottingham, Inggris, dan rekan-rekannya, menyebutkan ada sepuluh triliun galaksi di jagat raya.
k.      Benda Langit Lainnya
Benda-benda Langit yang Ada Dalam Sistem Tata Surya
1.         Bintang
Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Dalam sistem tata surya kita, matahari yang menjadi bintang utamanya. Ukuran matahari sebagai bintang utama di tata surya sangatlah besar. Hampir 98% massa tata surya berada di matahari.
2.         Planet
            Planet adalah benda langit yang beredar mengelilingi bintang utama yakni matahari. Planet tidak bisa memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya merefleksikannya saja. Dalam tata surya kita terdapat 8 planet yang mengorbit pada matahari.
3.        Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi sebuah planet sambil mengelilingi matahari. Satelit dibedakan menjadi dua, yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam merupakan benda langit mirip planet yang mengitari sebuah planet. Sedangkan satelit buatan adalah satelit yang dirancang manusia untuk keperluan tertentu.
4.        Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang merupakan sisa pecahan dari ledakan besar/big bang. Nah, pecahan yang tida dapat menjadi planet tersebut dinamakan asteroid. Asteroid yang ada di tata surya berbentuk seperti sabuk. Letaknya diantara planet mars dan jupiter. Asteroid ini sekaligus dijadikan sebagai batas antara planet luar dan planet dalam.
5.        Meteoroid
Meteoroid adalah benda langit yang mengambang tanpa memiliki lintasan orbit. Biasanya meteoroid berasal dari tabrakan antar asteroid. Meteoroid sendiri berjumlah jutaan dan sebagian besar banyak yang menabrak planet-planet lain termasuk bumi.
6.        Komet
Komet adalah benda langit yang berbentuk bola pijar berekor. Sebagian besar menyebut komet sebagai bintang berekor. Orang jawa sering menyebut komet sebagai lintang kemukus. Karena ekor komet sekilas mirip buah kemukus yang sudah kering.
2.7    PENGERTIAN DAN CIRI GALAKSI
Galaksiadalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem dan terdiri dari banyak benda-benda angkasa berukuran besar yang dikelilingi oleh benda-benda angkasa secara teratur. Menurut para ahli Astronomi, pengertian galaksi adalah sistem yang terdiri atas bintang, debu dan gas yang sangat luas, dengan gaya gravitasi yang dimiliki anggotanya. Umumnya suatu galaksi terdiri dari milliaran bintang dengan warna, ukuran, dan karekteristik yang beragam.
Secara etimologi, galaksi berasal dari bahaya yunani yaitu Galaxias yang berarti sesuatu yang menyerupai susu, karena waktu itu tampak pita putih samar pada penampakannya di angkasa. Dalam perkembangannya kemudian berubah menjadi "nebula spiral" untuk objek tertentu, lalu istilah tersebut berganti menjadi "island universe" yang berarti alam semesta pulau, namun kata tersebut  berubah menjadi "universe" (alam semesta) berarti keseluruhan jagad raya, kemudian kata tersebut.
Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.        Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya pantulan; 
2.        Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya;
3.        Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
4.        Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.
2.8   KLASIFIKASI GALAKSI
Pada tahun 1925, astronom Edwin Hubble menyusun pengklasifikasian galaksi yang masih terpakai hingga sekarang. Berdasarkan bentuknya, galaksi dikelompokkan menjadi tiga - elips, spiral, dan tidak beraturan - kemudian ditambahkan yang keempat, lentikular. Sekitar 60% galaksi yang teramati berbentuk spiral, 20% lentikular, 15% elips, dan 3%-5% tidak beraturan.
a.        Galaksi Elips
Galaksi Elips (E) memiliki bentuk spheroidal yang memipih ke arah tepi. Galaksi elips dari 0-7 menurut kelonjongan elipsnya.
b.        Galaksi Lentikular
Galaksi lentikular (SO) memiliki kemiripan dengan galaksi elips, namun memiliki pusat yang menonjol seperti galaksi spiral.
c.         Galaksi Spiral
Galaksi spiral memiliki lengan-lengan spiral yang berada di intinya. Galaksi spiral dikelompokkan lagi menjadi Sa, Sb, dan Sc menurut ukuran inti dan bentuk lengan spiralnya. Bimasakti merupakan galaksi spiral Sb.Galaksi spiral normal (S) memiliki dua lengan spiral yang bersebarangan satu sama lain. Galaksi spiral batang (Sb) ditandai dengan adanya pita bintang-bintang dan materi antarbintang yang berasal dari penggabungan lengan spiral.
d.        Galaksi Tidak Beraturan
Galaksi tidak beraturan tidak memiliki inti, lengan, atau pun bentuk khusus. Galaksi tidak beraturan tipe I (Irr I) tidak memiliki struktur apa pun, adapun tipe II (Irr II) masih menunjukkan struktur yang berubah akibat gangguan.
2.9   JARAK GALAKSI
Galaksi baru itu berada pada jarak 13 miliar tahun cahaya, 150 juta tahun cahaya lebih jauh daripada jarak galaksi terjauh yang ditemukan sebelumnya. Cahaya dari galaksi ini telah menempuh ruang angkasa sejak alam semesta masih berusia 400 juta tahun, tak lama sesudah bintang-bintang pertama mulai terbentuk.
2.10  GUGUS GALAKSI
Alam semesta dipenuhi oleh berbagai struktur besar. Bintang dikumpulkan bersama menjadi galaksi, galaksi dikumpulkan menjadi grup galaksi, dan grup-grup galaksi dikumpulkan bersama menjadi gugus galaksi. Apa itu gugus galaksi? Mari pelajari lebih jauh. Galaksi Bimasakti kita sendiri adalah bagian dari grup galaksi yang disebut Grup Lokal. Grup Lokal memiliki anggota sekitar 50 galaksi; yang sebagian besar galaksi kerdil. Galaksi Bimasakti, Andromeda dan Triangulum adalah tiga galaksi spiral besar di Grup Lokal.
Pada skala yang lebih besar, Grup Lokal merupakan bagian dari sebuah gugus galaksi yang disebut Gugus Galaksi Virgo yang berisi hingga 2000 galaksi dari berbagai macam grup galaksi. Pusat Gugus Galaksi Virgo terletak sekitar 59 juta tahun cahaya di konstelasi Virgo. Gugus Galaksi Virgo ini memiliki massa sekitar 1,5 kuadriliun kali massa Matahari. Salah satu galaksi yang terbesar dan paling terang di Gugus Galaksi Virgo adalah galaksi raksasa elips Messier 87, yang teletak pada jarak 16,4 juta parsek (atau sekitar 53,4 tahun cahaya) dari Bumi.
Sebuah gugus galaksi terdiri dari puluhan grup galaksi. Grup-grup galaksi tersebut jika digabungkan menjadi gugus galaksi bisa mencapai angka ribuan galaksi. Seluruh galaksi pada gugus galaksi ini saling terikat oleh gaya tarik gravitasi. Gugus galaksi biasanya bisa berisi 50-1000 galaksi, dan memiliki massa total antara 100 triliun hingga 1 kuadriliun massa matahari, serta bisa membentang hingga jarak 30 juta tahun cahaya lebarnya. Yang lebih besar lagi dari gugus galaksi ternyata masih ada, yakni supergugus galaksi. Supergugus benar-benar merupakan struktur terbesar di alam semesta. Supergugus memiliki jutaan anggota galaksi dari berbagai gugus galaksi dan bisa membentang hingga jarak lebih dari 100 juta tahun cahaya lebarnya.
2.11  TATA SURYA
Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut matahari, dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya (Solar System) atau yang juga disebut keluarga matahari (The sun and its family) adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusar Tata Surya itu dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor), meteor (bintang beralih), satelit, dan asteroid.
1.      Keadaan umum matahari
Matahari merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung. Matahari merupakan bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata sekitar 150 juta kilometer (93.026.724 mil) yang berbentuk seperti bola raksasa dengan diameter 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter bumi. Matahari terbentuk dari gas hidrogen (74%) dan helium (25%). Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Cahaya matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium. Matahari termasuk bintang berwarna kuning (Bintang golongan G) yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi matahari.
Nicolas Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa matahari adalah pusat peredaran tata surya di abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama ini mematahkan teori geosentris (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemy dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Matahari tergolong bintang tipe G, dengan ciri memiliki suhu permukaan sekitar 6.000 oC dan umumnya bertahan selama 10 juta tahun. Matahari diperkirakan berusia sekitar 7 juta tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya habis. Bila hal tersebut terjadi, matahari akan berekspansi menjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet kecil di sekitarnya termasuk sebelum akhirnya kembali menjadi bintang kerdil berwarna putih kembali.  
Matahari memiliki gaya gravitasi sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi. Secara teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg. Gravitasi matahari memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu bentuk bola sempurna. Gravitasi matahari jugalah yang menahan planet-planet yang mengelilinginya tetap berada pada orbit masing- masing. Pengaruh dari gravitasi matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun cahaya. Radiasi matahari, lebih dikenal sebagai cahaya matahari, adalah campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet. Semua gelombang elektromagnetik ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s.. Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai ke bumi. Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun frekuensinya semakin kecil seiring dengan jaraknya meninggalkan inti. Sama halnya dengan Bumi, Matahari juga berotasi pada sumbunya selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik matahari. Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan Maret
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena:
1)      Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
2)      Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun, serta peredaran planet lain.
3)      Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk. dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
2.      Anggota tata surya ( Matahari )
a.       Besarnya matahari
 Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan panas luar biasa. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari 100 kali diameter bumi. Kita akan mengira bahwa sebuah bola sebesar matahari luar biasa berat. Kenyataannya, massa matahari itu sama dengan 333.420 kali massa bumi. Oleh karena berat jumlah gas yang mahabesar ini, maka tekanan pada pusat matahari lebih dari 1 juta metrik ton setiap cm2.
b. Kepadatan matahari 
            Meskipun massa matahari itu besar, kepadatan rata-ratanya, berat suatu volume standart zatnya hanya 1.4 kali berat satu volume air yang sama. Sebaliknya, bumi 5.5 kali lebih padat dari air. Kepadatan matahari yang rendah ini dapat diterangkan dengan mudah. Pusat matahari, karena tekanan yang mahabesar, adalah lebih dari 100 kali dari kepadatan air. Namun, sebagian besar matahari diluar pusatnya tersusun dari gas, yang seringkali lebih tipis dari atmosfer bumi. Bila berbagai kepadatan ini di ambil rata-rata secara bersama, maka kepadatan umum matahari sangat rendah.
c. Gravitasi matahari
 Oleh karena massanya yang besar itu, maka matahari mempunyai suatu tarikan gravitasi 28 kali lebih kuat daripada tarikan bumi. Hal ini berarti bahwa seorang yang beratnya 90 kg di bumi, jika berada di permukaan matahari beratnya akan menjadi 28x90 kg, sama dengan 2.520 kg.
d. Suhu
            Matahari seperti sebuah tungku mahabesar yang pada pusatnya dikobarkan oleh energi nuklir atau atom Di pusat suhunya mungkin mencapai 14.000.000° C atau lebih. Namun suhu pada permukaan matahari menjadi jauh lebih dingin yaitu diantara 5.000° dan 6.000° C. Suhu ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua zat yang ada di bumi. Struktur. Matahari itu tersusun dari beberapa daerah yang berbeda. Matahari mempunyai atmosfer yang yerdiri dari dua lapisan. Dibawah atmosfer terletak di permukaan yang disebut fotosfer. Berbagai noda matahari merupakan suatu ciri penting dari permukaab matahari. Bagian dalam dan pusat seperti yang telah kita ketahui adalah panas yang hampir tak terbayangkan. Meskipun para ilmuwan tidak dapat dengan mudah meneliti bagian dalam matahari secara langsung, mereka telag mengembangkan teori tentang bagian itu dari apa yang telah mereka ketahui.
7.      Struktur Matahari
a.       Inti Matahari
Inti adalah sumber utama energi Matahari dan tersusun atas dua sifat yang menciptakan kondisi reaksi nuklir terjadi. Inti Matahari tersusun atas atom proton, elektron dan neutron. Proton merupakan atom bermuatan positif, Elektron bermuatan negatif dan neutron atom netral. Bahan-bahan tersebut sering disebut inti plasma Matahari. Kombinasi gerak atom-atom tadi menghasilkan reaksi fusi nuklir yang menyediakan energi untuk Matahari. Reaksi fusi nuklir (termonuklir) ini diperoleh dari energi panas di dalam inti sehingga menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari matahari melalui radiasi. Inti matahari memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit). Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih luar.
b.      Zona Radiasi
Zona radiasi merupakan  wilayah diluar inti matahari yang berfungsi mentransformasikan energi dari inti matahari ke segala penjuru permukaan matahari. Pada zona radiasi ini suhu turun sedikit dibanding inti. Di zona ini energi matahari disebarkan secara acak ke segala arah dari atom ke atom. Dibutuhkan 170 ribu tahun agar energi yang dilepaskan dalam inti matahari dapat mencapai zona radiasi. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.
c.       Zona konvektif
Zona konveksi adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif adalah sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah.  Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi.  Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.
d.      Fotosfer
Fotosfer atau disebut juga lapisan cahaya adalah bagian matahari yang dapat dilihat manusia. Batas sebelah luar dari fotosfer merupakan pinggiran (tepi) cakram matahari yang tampak seperti cahaya putih. Karena itu fotosfer disebut juga cakram matahari. Lapisan fotosfer tidak terlalu tebal, kedalamnya hanya sekitar 320 km  atau kurang dari 1/2000 jari – jari matahari. Suhu fotosfer bagian kedalamnya mencapai 6000 K, sedangkan dibagian luarnya hanya sekitar 4300 K. Gas – gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas yang sangat kuat, sehingga cahaya fotosfer tampak berwarna kuning jika dilihat dari bumi. Unsur utama penyusun fotosfer adalah hidrigen (94%), helium (5,9%), dan elemen – elemen yang lebih berat seperti karbon, oksigen, nitrogen dan neon (0,1%). Lapisan ini merupakan permukaan Matahari yang dapat kita lihat dengan bantuan teleskop atau filter matahari. Suhu fotosfer sekitar 5.800 derajat Kelvin. Sebagian besar cahaya matahari yang diterima Bumi adalah energi yang dihasilkan dari Fotosfer. Cahaya matahari dari fotosfer hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk mencapai Bumi.
e.       Lapisan Kromosfer
Lapisan kromosfer adalah lapisan yang terdapat di atas lapisan fotosfer, yang disebut juga atmosfer matahari. Unsur penyusun atmosfer ini sebagian besar adalah hidrogen. Atmosfer matahari terdiri dari dua lapisan , yaitu lapisan bawah yang dekat dengan fotosfer yang disebut kromosfer atau bola warna dan lapisan atas atau sebelah luar yang disebut korona atau mahkota.
Lapisan kromosfer menjulang 12000 km diatas fotosfer, dan memiliki tebal kira – kira 2500 km. Suhu pada bagian atas lapisan ini dapat mencapai diatas 10000 K. Kromosfer dan korona biasanya tidak dapat dilihat oleh manusia di bumi, karena intensitas sinar yang dipancarkan oleh keduanya tidak sekuat yang dipancarkan oleh fotosfer, sehingga cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi manusia untuk melihat keduanya. Hal ini juga merintangi manusia untuk melihat kromosfer dan korona adalah efek dari atmosfer bumi. Namun demikian, pada saat tertentu atmosfer matahari (kromosfer dan korona) dapat juga dilihat manusia, yaitu ketika terjadi gerhana matahari total (bulan menutupi fotosfer). Dalam kejadian ini kromosfer dapat dilihat manusia, bentuknya seperti cincin kecil dengan nyala merah kuat.
f.       Zona Konvektif
            Zona ini adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhunya sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi.. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.
g.      Sunspot/Bintik Matahari
Bintik matahari seringkali terlihat dari teleskop sebagai titik putih hitam yang kadang menghilang. Bintik matahari merupakan daerah yang suhunya lebih rendah dari fotosfer yaitu sekitar 2800 derajat Kelvin. Bintik hitam hanya terjadi dalam beberapa saat bisa satu hari, dua hari atau maksimal 11 bulan.
h.      Korona
            Korona adalah lapisan terluar matahari dan dapat terlihat seperti mahkota dalam gerhana matahari. Partikel korona dapat mencapai orbit bumi dan mengganggu kehidupan di bumi. Korona sangat tipis dan terlihat samar dalam gerhana matahari.
            Lapisan korona adalah lapisan atmosfer matahari yang terletak disebelah kromosfer. Meskipun letaknya jauh dari inti matahari sebagai penghasil energi, korona memiliki suhu yang jauh lebih tinggi dibandingakn lapisan kromosfer, para ahli astronomi memperkirakan suhu korona mencapai 2.000.000 kelvin pada bagian luarnya. Hal yang menyebabkan suhu korona demikian tinggi adalah akibat adanya pemaksaan pemindahan kalor (energi) secara konveksi pada fotosfer dan kromosfer, memanaskan secara intensif gas yang sangat tipis pada laipsan korona Akibat suhu yang sangat tinggi ini, korona mengembang sangat cepat pada ruang hampa. Selama gerhana matahari total berlangsung, fotosfer tertutup oleh bulan dan akan tampak oleh mata telanjang suatu bentuk mahkota disebelah luar cincin berwarna merah (kromosfer). Oleh karena itu korona disebut juga mahkota matahari. Sebetulnya untuk mengamati korona tidak perlu menunggu terjadinya gerhana matahari total. Korona dapat diamati dengan menggunakan bantuan alat teleskop khusus yang disebut koronagraf (coronagraph), yang dapat menciptakan gerhana matahari total buatan karena alat ini dilengkapi dengan suatu cakram hitam yang diletakkan sedemikain rupa sehingga dapat menutupi cahaya dari fotosfer.
8.      Pergerakan Matahari
  • Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik matahari. Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior matahari tidak sama dengan bagian permukaannya
  • Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti. Matahari terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000 km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.
9.      Planet-planet
1.   Planet Dalam
Planet Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius dan Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi Matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila dilihat dari Bumi akan berubah-ubah pula.
2.   Planet Luar
            Planet Luar yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok Planet Luar adalah Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
3.      planet dalam tata surya
a.      Planet Merkurius
            Merkurius merupakan Planet paling dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km).
b.  Planet Venus
            Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur.  Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca.
c. Planet Bumi (The Earth)
            Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus.
d. Planet Mars
            Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh. Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. e. Planet Jupiter
            Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu.
f. Planet Saturnus
            Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
g. Planet Uranus
            Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km.
h. Planet Neptunu
            Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
3.      Hukum gerakan planet-planet
a.    Hukum Kepler
Hukum Kepler ditemukan oleh seorang matematikawan yang juga merupakan seorang astronom Jerman yang bernama Johannes Kepler(1571-1630). Penemuannya didasari oleh data yang diamati oleh Tycho Brahe(1546-1601), seorang astronom terkenal dari Denmark. Bunyi hukum Kepler 1 yaitu  Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari, berbentuk elips, di mana matahari terletak pada salah satu fokusnya.  
b.   Hukum Titius-Bode
Titius merupakan orang pertama yang mengemukakan hukum yang memudahkan mengingat jarak antara planet ke matahari, kemudian dipopulerkan oleh Bode, sehingga hukum ini dikenal dengan nama hukum Titius-Bode. Hukum Titius-Bode Jarak antara planet ke matahari dapat dihitung dengan menggunakan deret ukur sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48, …. Dengan menambahkan bilangan 4 pada setiap suku deret itu selanjutnya membaginya dengan 10.
c.    Hukum Newton
Bunyi hukum Newton yaitu semua benda yang memiliki massa mampu menarik benda lain, baik padat, cair, maupun gas dengan gaya yang sebanding dengan perkalian massanya dan berbanding terbalik dengan jarak memisahkanny.
2.12   BUMI SEBAGAI BENDA LANGIT
                 Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
                 Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.
                 Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es Antartika dan es laut di paket es kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel..
                 Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.
                    Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.[28] Sumber daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global.[29] Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer
2.13   BENTUK DAN GEOMETRI BUMI
·         Bentuk Bumi
Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa.[35] Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari diameter kutub ke kutub. Karena hal ini, titik terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi adalah gunung api Chimborazo di Ekuador, yang berjarak 6.384 kilometer dari pusat Bumi, atau sekitar 2 kilometer lebih jauh jika dibandingkan dengan Gunung Everest.[37] Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira setara dengan 40.000 km /π, karena satuan meter pada awalnya dihitung sebagai 1/10.000.000 jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara melewati Paris, Perancis.[38
·         Geometri Bumi
Geometri Bumi adalah penggambaran bentuk dan ukuran Bumi. Bentuk Bumi yang sebenarnya adalah tidak beraturan, namun dapat digambarkan berdasarkan perhitungan secara prediktif. Pada zaman dahulu, manusia belum mengetahui bentuk Bumi yang sebenarnya. Mereka hanya meyakini bentuk Bumi berdasarkan mitos dan metode penggambaran Bumi berdasarkan penglihatan pandangnya dan ilmu pengetahuan yang ada.
Penggambaran Bumi :
1.      Penggambaran Bumi menurut bentuknya :
2.      Penggambaran Bumi menurut sifatnya :
·         Analag, Digital
3.      Penggambaran Bumi menurut sejarahnya : Manusia memiliki persepsi yang terus berkembang tentang penggambaran Bumi. Penggambarannya antara lain :
4.      Penggambaran Bumi menurut penggunaannya :
  • Datar (flat earth) : Digunakan pada ilmu ukur tanah (plane surveying). Untuk cakupan wilayah yang relatif kecil, bentuk Bumi masih dapat dimodelkan sebagai bidang datar.
  • Bola (spherical earth) : Sering dipakai pada pembuatan peta Bumi skala kecil (atlas). Dapat pula digunakan pada hitungan penentuan posisi untuk cakupan wilayah yang relatif kecil tetapi efek kelengkungan Bumi sudah tidak dapat diabaikan lagi (bumi sebagai bola).
  • Elips (spheroid earth) : Dipakai untuk pemetaan skala besar yang bersifat nasional.
  • Bidang nivo : Contohnya geoid, MSL, chart datum, dan lain-lain.
  • Topografi.
Akibat – Akibat Bentuk Bumi
            Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri. Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam.Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut endogen.Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen.Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme,vulkanisme danseisme,sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi.Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.
            Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma.Sedangkan penyusupan magma  sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.Sampai disini apakah anda dapat memahami.kalau anda sudah memahami mari ikuti penjelasan berikutnya!
1.      Intrusi magma
               Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma diantara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
  1. Intrusi datar(sill atau lempeng intrusi),yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan,mendata r dan pararel dengan lapisan
  2. Lakolit,yaitu magma yang menerobos diantara lapisan bumi paling Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
  3. Gang(korok),yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
  4. Diatroma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan ke pundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang.
2.      Ekstrusi magma
               Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi.Ekstrusi magma dapat dibedakan Menjadi:
  1.  Erupsi linier,yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentuk Kerucut gunung api.
  2. Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya
  3.  Erupsi areal,yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
2.14   SIFAT FISIK BUMI ( MASSA BUMI, KEPADATAN, GRAVITASI)
            Berat Bumi yang kita tinggali kurang lebih 6.580.798.520.700.000.000.000 ton.
Seandainya kita bisa memecah Bumi menjadi beberapa bagian, kita akan mendapatkan zat besi 32%, oksigen 30%, silikon 15%, magnesium 14%, dan sisanya berupa elemen lain seperti sulfur, nikel, kalsium, dan aluminium.
            Kepadatan (density) bumi adalah 5,5 g/cm3. Berdasarkan ukurannya, Bumi adalah planet terpadat di tata surya. Planet paling padat berikutnya adalah Merkurius. Bila ukurannya tidak lebih kecil, dapat dikatakan bahwa Merkurius lebih padat dari Bumi.
            Bagaimana para ilmuwan mengetahui massa Bumi? Secara singkat, para ilmuan memperjari bagaimana benda-benda bisa jatuh ke bawah (selalu mengarah ke Bumi) untuk mengetahui massa Bumi. Gravitasi diciptakan dari massa. Semakin besar massa sebuah benda saat ini, semakin kuat gravitasi akan menariknya. Jika Anda dapat menghitung berapa percepatan suatu obyek karena tarikan gravitasi dari suatu objek (dalam hal inii Bumi), Anda dapat menentukan massanya.
            Newton menunjukkan bahwa, untuk benda berbentuk bola, kita dapat membuat asumsi penyederhanaan bahwa semua massa benda terkonsentrasi di pusat bola. Persamaan berikut mengungkapkan daya tarik gravitasi bahwa dua benda bulat terhadap satu sama lain:
F = G (M1*M2/R2)
  • F adalah gaya tarik-menarik antara dua benda.
  • G adalah konstanta yang merupakan 6.67259 x 10-11 m3/kg s2
  • M1 dan M2 adalah dua massa yang menarik satu sama lain.
  • R adalah jarak yang memisahkan dua benda.
                  Asumsikan bahwa Bumi adalah salah satu massa (M1) dan bola 1 kg adalah benda lain (M2). Kekuatan antara keduanya adalah 9,8 kg*m/s2 - kita dapat menghitung gaya ini dengan menjatuhkan bola 1 kg dan mengukur percepatan bahwa medan gravitasi bumi berlaku untuk itu (9,8 m/s2).

                  Jari-jari bumi adalah 6.400.000 meter. Jika dihitung dengan rumus di atas, kita akan menemukan bahwa massa Bumi adalah 6.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram (6 x 1024 kilogram, pembulatan ke bawah dari 6.580.798.520.700.000.000.000.000 kilogram).
Bumi memiliki sifat seperti magnet, menciptakan sebuah medan magnet besar yang keluar dari lapisan bumi menuju luar angkasa. Medan magnet yang sangat besar mengitari bumi, seakan-akan di dalam planet ini terkubur sebatang magnet raksasa.
Medan magnet bumi berasal dari materi cair inti luar bumi. Yang diyakini karena adanya pergerakan arus listrik yang terus menerus berubah sehingga menghasilkan medan magnet yang berubah. Kutub utara dan kutub selatan magnet bergeser menjauh dari kutub utara dan kutub selatan geografi. Pada masa arus ini, kutub utara magnet akan berada pada posisi sekitar 966 km dari kutub utara geografi, sedangkan kutub selatan magnet berada sekitar 1500 km dari kutub selatan geografi. Sudut antara kutub geografi dengan kutub magnet disebut deklinasi magnetik.
Magnetoster merupakan suatu kejadian dimana magnetisme bumi membangkitkan sebuah medan magnet raksasa dengan jangkauannya yang mampu melewati atmosfer bumi hingga mencapai luar angkasa. Bentuk magnetoster ini dipengaruhi oleh angin surya. Angin surya memampatkan bagian magnetosfer yang menghadap ke arah matahari dan menyapu magnetosfer sehingga membentuk seperti ekor panjang. Keberadaan magnetosfer sangat penting bagi kehidupan, sebab jika magnetosfer ini tidak lagi ada, maka angin surya akan menyelubungi udara bumi yang akibatnya fatal bagi kehidupan.
2.15   ATMOSFER, HIDROSFER, LITOSFER
1.      Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata “atmo” yang berarti udara dan “sfera” yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara atau gas berlapis-lapis yang menyelubungi bumi, sedangkan yang dimaksud dengan udara adalah semua gas yang tersusun dari berbagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak dapat dilihat. Atmosfer adalah lapisan kulit luar bumi dibawah litosfer (Sardiman, dkk. 2004: 20).
Atmosfer bumi tersusun atas 20 macam gas yang berbeda. Dua gas yang utama adalah oksigen dan nitrogen. Atmosfer juga mengandung partikel-partikel air dan debu, karena atmosfer bumi adalah hamparan udara yang sangat luas, maka tentu saja memiliki berat. Jika atmosfer tersebut dapat dimanfaatkan dengan disatukan menjadi sebuah skala, maka beratnya kira-kira 5.700.000.000.000.000 (5.700 triliyun) ton.
1.      Udara tersusun dari berbagai zat pembentuk, sebagai berikut:
a.       Nitrogen berjumlah 78%,
b.      Oksigen berjumlah 21%,
c.       Argon berjumlah 0,9%,
d.      Karbondioksida berjumlah 0,03%, dan
e.       Karbon, neon, xenon, hydrogen, helium, dan ozon berjumlah 0,07%.
2.      Sifat-sifat fisik atmosfer, atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a.       Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
b.      Elastis dan dinamis sehinga dapat mengembang dan mengerut.
c.       Tidak bewarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan.
d.      Memilki berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
e.       Tediri atas beberapa gas.
f.       Terdiri atas beberapa lapisan.
3.      Lapisan atmosfer
Atmosfer terbentuk dari beberapa lapisan udara antara lain:
a.       Lapisan troposfer (9-12 km)
Lapisan troposfer adalah lapisan udara yang paling dekat dengan permukaaan bumi dengan ketebalan yang berlainan, yaitu sekitar 9 km di daerah kutub dan 12 km di daerah ekuator (Katino, 2006: 31).
                  Sifat-sifat khas lapisan ini adalah setiap kita naik 100 meter suhu udara akan turun 0,5˚-0,64˚C. Lapisan udara yang tebal pada troposfer dapat melindungi bumi dari sinar matahari sehingga suhu bumi tidak terlalu tinggi pada siang hari dan tidak terlalu rendah pada malam hari. Pada lapisan inilah terjadi proses gerakan udara (angin), terbentuknya awan, dan terjadinya hujan yang merupakan cirri unsure cuaca. Cuaca sangat berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi.
b.      Lapisan Stratosfer (12-50 km)
Lapisan stratosfer adalah lapisan udara yang tingginya sekitar 18-60 km di atas permukaan bumi (Katino,2006: 31). Pada lapisan ini terdapat konsentrasi ozon pada ketinggian sekitar 22 km yang berfungsi melindungi lapisan troposfer dari radiasi sinar ultraviolet matahari. Pada lapisan stratosfer terdapat proses persenyawaan dan pengeluaran panas sehingga lapisan stratosfer memiliki lapisan mesosfer. Batas antara traposfer dengan lapisan stratosfer disebut tropopause yang bersuhu mnimum, sedangkan batas antara stratosfer dengan mesosfer disebut stratopause yang berimpit dengan bagaian atas ozon bersuhu maksimum.
c.       Lapisan Mesosfer (50-80 km
Lapisan mesosfer adalah lapisan yang berada di atas lapisan stratosfer (Katino, 2006: 31). Lapisan ini berfungsi memantulkan gelombang radio dan televise (VHF dan UHF). Lapisan ini berfungsi ntuk melindungi bumi dari hujan meteor. Semakin ke atas, suhu udara di lapisan mesosfer semakin dingin. Pada lapisan mesopause (lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer) suhu dapat mencapai 140˚C di bawah nol (-140˚C).
d.      Lapisan Termosfer (50-80 km)
Lapisan termosfer adalah lapisan atmosfer yang paling panas dengan lapisan atmosfer yang lain (Katino, 2006: 31). Lapisan ini terletak di ketinggian antara 80 km sampai batas antara atmosfer dengan angkasa luar. Pada lapisan termosfer ini suhu udara dapat mencapai 1.500˚C. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer (ketinggian 80-450 km). Partikel-partikel ion yang dihasilkan pada lapisan ini berfungsi untuk memantulkan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun gelombang pendek.
e.       Lapisan Eksosfer
Dinamakan eksosfer karena merupakan lapisan terluar dari atmosfer, di mana pengaruh gaya berat sangat kecil sehingga benturan-benturan udara jarang terjadi. Ketinggian lapisan ini di antara 500 km sampai dengan 1.000 km. Butiran-butiran gas pada lapisan ini berangsur-angsur meloloskan diri ke angkasa luar. Lapisan ini juga dinamakan dissipasisfer.
4.      Manfaat Lapisan Atmosfer (udara)
a.       Untuk bernapas makhluk hidup di bumi.
b.      Pelindung makhluk hidup dari radiasi matahari.
c.       Pelindung bumi dari kemungkinan adanya benturan-benturan benda-benda angkasa karena daya tarik bumi.
d.      Pemantul gelombang bunyi untuk aktivitas telekomunikasi dan radio.
B.        Hidrosfer
      Hidrogen merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud. Air bisa berwujud padat, cair, maupun gas. Dalam kehidupan, air mempunyai fungsi yang sangat penting. Air dibutuhkan untuk mandi, memasak, menyirami, dan mencuci. Hidrosfer berasal dari kata hidro (air) daan sphere (lapisan). Hidrosfer berarti lapisan air. Lapisan air permukaan bumi meliputi lautan, laut, sungai, salju/gletset, air tanah, dan uap air yang terdapat dalam atmosfer. Ilmu yang mengkaji perairan disebut hidrologi. Hidrologi adalah cabang geografi fisik yang mempelajari sumber air dengan penekanan pada terhadapnya, sifat-sifatnya, kualitas dan kuantitasnya menurut ruang dan waktu (Sardiman, dkk. 2004: 31).
Hidrosfer mencakup air tawar di daratan dan air garam di lautan. Sebagian besar hidrosfer adalah lautan (97,2%) dan sisanya (2,8%) adalah air tawar. Air merembes ke dalam bumi melalui pori-pori lapisan-lapisan batuan dan tanah dengan proses infiltrasi. Faktor yang mempengaruhi infiltrasi adalah porositas dan permeabilitas lapisan batuan.
1.       Siklus hidrologi
Jumlah air dibumi relative tetap. Air senantiasa bergerak dalam suatu peredaran yang disebut siklus air atau siklus hidrologi. Siklus hidrologi, yaitu proses perubahan bentuk air yang terjadi di alam secara terus-menerus yang disebabkan oleh adanya pemanasan sinar matahari.
Siklus hidrologi dipengaruhi oleh pemanasan sinar matahari. Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan. Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off), baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduannya menuju ke tubuh air di permukaan bumi (laut, danau, dan waduk).
Berikut ini istilah-istilah yang terjadi pada siklus hidrologi.
a.       Evaporasi, yaitu penguapan air laut menjadi uap air.
b.      Kondensasi, yaitu perubahan wujud uap air menjadi air.
c.         Aveksi, yaitu gerakan udara secara horizontal yang membawa titik air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain.
d.      Presipitasi, yaitu turunnya titik-titik air dari udara ke permukaan bumi.
e.       Run off, yaitu aliran air di permukaan tanah.
f.       Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan.
g.      Infiltrasi, yaitu perembasan air ke dalam tanah melalui tanah.
h.      Sublimasi, yaitu berubahnya uap air menjadi kristal-kristal es.
2.      Jenis-jenis siklus hidrologi
Ada tiga jenis siklus hidrologi, yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.
a.       Siklus pendek, yaitu terjadinya penguapan di permukaan  laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya hujan di kawasn laut.
b.      Siklus sedang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan-awan terbawa angin di daratan dan mengalir lagi melalui sungai di permukaan.
c.       Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi dipermukaan laut, kemudian terbentuk awan-awan terbawa angin, terjadi hujan di daratan dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan dan aliran bawah tanah.
3.      Manfaat air
a.       Pengairan sawah dengan membuat saluran air di waduk.
b.      Keperluan air minum dan keperluan sehari-hari.
c.       Usaha perikanan yang dilakukan pada kolam, sungai, empang, waduk, rawa dan laut.
d.      Sarana transportasi dan sarana olah raga.
e.       Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).sebagai objek wisata.
2.16    LITOSFER
                  Litosfer berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata lithos dan spaira. Litos artinya bebatuan dan spaira artinya lapisan. Jadi litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar terdiri dari batuan. Litosfer adalah lapisan kulit luar bumi, tersusun oleh berbagai jenis batuan dengan struktur geografi yang bervariasi, yang mempunyai ketebalan antara 70-125 km atau lebih (Sardiman, dkk. 2004: 19).
                  Ketebalan kerak bumi tidak sama disetiap tempat. Tebal kerak bumi dibawah benua adalah 20-50 km dan tebal kerak bumi dibawah samudera adalah 10-12 km. Lapisan litosfer terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan sial (silsium aluminium) dan lapisan sima (silsium magnesium) (Kurniawati12.blogspot.com, 22 April 2012).
                        Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
                        Harry hess, pada tahun 1960, dengan teori tektonik lempengnya membagi kerak bumi menjadi dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua terdiri dari batuan yang ringan dan banyak mengandung SiO (silika), sedangkan kerak samudera sebagai dasar samudera terdiri dari batuan-batuan yang sangat padat berwarna gelap dan miskin akan SiO (Cut Meurah, dkk. 2006: 74).
1.      Batuan Pembentuk Litosfer
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :
a.    Batuan beku, dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar berangsur-angsur menjadi dingin dan beku:
1)      Batuan beku dalam (plutonik). Hasil pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses pendinginannya sangat lambat. Menghasilkan: batuan beku dengan kristal penuh yang besar-besar (holokristalin).
2)      Batuan beku korok (porfirik). Pembekuannya berlangsung lebih cepat karena magma telah meresap diantara lapisan-lapisan litosfer.
3)      Batuan beku luar (episif). Magma berubah menjadi larva yang meleleh, dan proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat. Menghasilkan: lelehan batuan beku dengan kristal yang halus bahkan ada yang tidak berkristal.
b.      Batuan Sedimen (Endapan)
Berasal dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga dari luar akan diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu diendapkan.
1)        Batuan sedimen klitik, yaitu pasir
2)        Batuan sedimen kimiawi, yaitu stalaktit dan stalakmit
3)        Batuan sedimen organik, yaitu lapisan humus dari hutan
c.    Batuan Malihan
Terjadi karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi sehingga menempatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku atau batuan endapan. Dengan adanya berbagai proses pembentukan jenis-jenis batuan di atas, akan menghasilkan material-material yang bernilai ekonomis tinggi.
2.      Bentuk muka bumi
a.       Tenaga endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun permukaan bumi. Tenaga endogen terdiri dari tenaga tektonis, vulkanis dan gempa bumi (Bahpari dan Mulia, 2010: 57).
2.17   SIFAT KIMIA BUMI
    1. Kerak Bumi (Crust)
         Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu :
      a.    Kerak samudra, mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
      b.    Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.

            Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Titicaca, dan laut terbesar adalah Laut Kaspia.
2.   Selubung Bumi (Mantle)
           Secara fisik, lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu: mantel bagian atas (upper mantle) yang bersifat padat, mantel bagian tengah yang bersifat gel/semi-solid (sebenarnya lapisan tengah ini juga masih bagian dari upper mantle), dan mantel bagian bawah (lower mantle) yang bersifat padat. Lapisan mantel ini berkomposisi Ferro-Magnesian (Fe-Mg). Ketebalan mantel bumi sekitar 2900 km. Mantel ini juga merupakan sumber dari magma gunungapi hot spot, seperti di Kepulauan Hawaii.
            Kerak bumi ditambah mantel bagian atas (semuanya bersifat padat dan getas) dikenal sebagai Litosfer (lithos, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘batu’). Ketebalannya sekitar 100 km. Litosfer inilah yang menjadi definisi dari Lempeng Tektonik (Plate Tectonic). Sedangkan mantel yang bersifat gel/semi-solid disebut Astenosfer (asthenes, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘lemah’). Ketebalannya sekitar 250 km. Pada Teori Tektonik Lempeng, litosfer ini mengapung, bergeser dan bertumbukan satu sama lain di atas lapisan astenosfer. Mantel bagian bawah dan paling tebal disebut Mesosfer dengan ketebalan sekitar 2550 km. Mesosfer ini bersifat padat.
3.   Inti Bumi (Earth’s Core)
          Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu: inti bumi bagian luar (outer core) dan inti bumi bagian dalam (inner core). Secara kimiawi keduanya berbeda. Inti bumi bagian luar bersifat liquid. Ketebalannya sekitar 2200 km. Sedangkan Inti bumi bagian dalam bersifat padat dengan ketebalan sekitar 1200 km. Inti bumi ini berkomposisi Fe-Ni (Ferro-Nickel). Karena bumi berotasi pada porosnya, inti bumi bagian luar juga berputar dan menghasilkan medan magnetik bumi. Bayangkan air yang ikut terputar di dalam gelas yang berputar pada sumbunya.
2.18   UMUR BUMI
Sebuah lansiran dari National Geographic menceritakan tentang riset terbaru yang berhasil menghitung hingga tingkat presisi tinggi tentang berapa umur bumi yang sebenarnya.
Riset terbaru ini dikeluarkan oleh ahi Geokimia dari University of California, Los Angeles. Riset tersebut mengungkapkan bukti terbaru bahwa kehidupan di planet Bumi ini setidaknya telah berlangsung sejak 4,1 miliar tahun lalu. Atau sama dengan 4100 juta tahun lalu. Bukti ini telah memajukan lebih awal prediksi usia bumi yang sebelumnya diperkirakan. Jika kehidupan awal di Bumi telah muncul 4,1 miliar tahun lalu, maka prediksi terbentuknya Bumi adalah sekitar 4,54 miliar tahun lalu. Melalui riset ini pula dibuktikan bahwa sesungguhnya di masa awal terbentuknya Bumi tak ditemukan sama sekali tanda-tanda bahwa Bumi ketika masih muda adalah bumi yang kering dan tandus seperti komposisi planet-planet tetangga Bumi: Mars ataupun Merkurius. Menurut Patrick Boehnke, seorang peneliti di laboratorium Harrison seperti yang dikutip dari laman National Geographic mengemukakan bahwa tak ada bukti sama sekali yang menunjukkan Bumi pernah gersang dan kering selama beberapa periode pasca terbentuknya. Padahal selama beberapa dekade terakhir, banyak ilmuwan telah mempercayai bahwa Bumi milyaran tahun lalu pernah memiliki permukaan yang kering, gersang, tanpa air, tanpa tumbuhan sama sekali.
2.19  TATA KOORDINAT PADA GLOBE BUMI
·         Lintang
Posisi lintang merupakan penghitungan  sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke 900 di kutub utara dan 900 di kutub selatan, jadi seluruh lintang bumi berjumlah 1800.
Menurut penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan (LS atau southing). Sedangkan kelompok garis yang berada di sebelah utara equator disebut Lintang Utara (LU atau northing). Di belahan bumi utara (lintang utara), lintang bernilai positif, sebaliknya di sebelah bumi selatan (lintang selatan), lintang bernilai negatif.
·         Bujur
Bujur bumi menggambarkan lokasi dari sebuah tempat pada timur atau barat bumi yang dihitung dari titik 0° (nol derajat) bujur bumi (prime meridian = greenwich). Garis Bujur merupakan garis khayal yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau sebaliknya.
            Jika pada garis Lintang daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator) dianggap sebagai nol derajat, maka untuk garis Bujur tempat yang dianggap sebagai nol derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang tepat melintasi kota Greenwich di Inggris dan dijadikan sebagai Meridian Utama (prime meridian). Jadi, garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada disebelah timur disebut Bujur Timur.
            Jarak kedua garis bujur timur dan barat dari Greenwich hingga pada batas 1800. Seluruh garis bujur permukaan bumi berjumlah 3600, yaitu 1800  ke arah barat dan 1800 ke arah timur. Pada jarak itu, bujur barat dan bujur timur kembali bertemu, tempat pertemuan tersebut terletak di Samudera Pasifik.
            Titik pertemuan dua garis bujur 1800 ini selanjutnya dijadikan sebagai garis batas tanggal internasional dalam menentukan hari/tanggal di berbagai belahan dunia. Jika seandainya di sebelah kiri (barat) garis tersebut hari rabu siang, maka di sebelah kanannya (timur) masih hari selasa siang dan sebaliknya.
            Kombinasi garis lintang dan garis bujur ini berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan bumi.
1.      ROTASI BUMI
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada poros ( sumbunya). Dalam sekali putaran bumi memerlukan waktu 24 jam, dan arah perputarannya dari barat ke timur.
2.      BUKTI – BUKTI BAHWA BUMI BEROTASI

1.      Percobaan Berzenberg dan Reich (1802)
Percobaan yang dilakukan oleh Berzenberg dan Reich adalah menjatuhkan peluru-peluru logam dari ketinggian tertentu, yaitu dari menara setinggi 110 m. Ternyata peluru-peluru tersebut tidak pernah bisa jatuh tepat di titik yang tegak lurus, tetapi arah jatuhnya selalu melenceng ke arah timur. Hal ini membuktikan bahwa bumi selalu berputar, karena kalau bumi itu diam, maka peluru-peluru tersebut pasti jatuhnya tepat di bawah titik jatuhnya.
2) Percobaan Ayunan Foucault (1852)
Pada tahun 1852 Seorang ilmuwan dari Prancis bernama Foucault melakukan percobaan di kota Paris. Percobaan tersebut dengan menggunakan sebuah bandul besi yang sangat berat, digantungkan pada tali yang panjangnya lebih dari 60 m, dan dikaitkan pada langit-langit kupel di sebuah gedung Pantheon di kota Paris (49 °LU).
Mula-mula bandul besar ditarik ke samping, kemudian dilepaskan dan dibiarkan berayun. Gerak ayunan dari bandul dapat diteliti dan dicatat, karena ada sebuah pin yang diletakkan di bagian bawah bandul. Pin tersebut akan membuat goresan-goresan kecil pada pasir halus yang diletakkan di dalam bak di bawah bandul tersebut sewaktu bandul berayun. Setelah beberapa saat dapat terlihat dengan jelas, bahwa bidang ayunan bandul tersebut bergeser membuat putaran dengan arah yang sama dengan arah gerak jarum jam. Hal ini menandakan bahwa bumi yang berada di bawah bandul berputar dengan arah yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam.
3.      AKIBAT ROTASI BUMI
Beberapa kejadian penting sebagai akibat dari rotasi bumi adalah sebagai berikut.
  1. Peredaran semu harian benda-benda langit, yaitu pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada benda-benda langit dan matahari.
  2. Peristiwa siang dan malam.
  3. Perbedaan waktu, terdapat perbedaan daerah waktu di dunia berdasarkan letak garis lintang dan garis bujurnya. Tiap 1° jarak dua garis meredian yang berurutan, waktunya berbeda 4 menit, atau tiap 15° berbeda 1 jam.
  4. Perbedaan arah angin pasat.
  5. Bentuk bumi yang pepat.
  6. Perbedaan besarnya gaya gravitasi bumi.
4.      REVOLUSI BUMI
 Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.
Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Sepanjang Bumi berevolusi, rotasi bumi tidak selalu tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan berosilasi dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50 derajat terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang membelah kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan garis khatulistiwa
5.      BUKTI – BUKTI BUMI BEREVOLUSI
Bumi berevolusi dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan yang dilakukan oleh para ahli, sebagai berikut.
1) Aberasi (Sesatan Cahaya)
Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah teropong O, jika teropong diam maka bintang S akan tampak gambarnya di titik B, tetapi kenyatanya tidak
demikian. Orang yang melihat dengan arah OS, bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan arah SOB), melainkan melenceng ke sampingnya yaitu di titik B'. Hal ini menunjukkan bahwa teropong tersebut tidak diam, tetapi bergerak mengikuti bumi.
Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari titik O sampai B, teropong berpindah tempat atau berubah arahnya, berakibat cahaya tidak lagi jatuh di titik B, melainkan di samping titik B'. Dapat dilihat bintang tidak lagi dalam arah OS, tetapi dalam arah OS'. Bintang seolah-olah bergeser dengan arah yang sama dengan gerakan itu. Gejala ini disebut sesatan cahaya, atau aberasi cahaya.
2) Parallaxis (Beda Lihat)
Parallaxis adalah sudut dengan seluruh jari-jari lintasan bumi dilihat dari sebuah bintang. Sudut akan semakin kecil jika jarak bintang semakin jauh dari matahari. Bintang-bintang di langit mempunyai jarak yang sangat jauh dari bumi, menyebabkan sudut parallaxis bintang-bintang pun sangat kecil.
6.      AKIBAT BUMI BEREVOLUSI
Beberapa kejadian penting sebagai akibat dari revolusi bumi adalah sebagai berikut.
  1. Pergeseran matahari antara garis balik utara dengan garis balik selatan.
  2. Perubahan lamanya siang dan malam.
  3. Adanya pergantian musim.
  4. Peredaran semu tahunan matahari.
  5. Adanya zodiak dan rasi-rasi bintang.
  6. Adanya perhitungan tarikh matahari.
7.      MUSIM – MUSIM DI BUMI
  • Musim Semi
Musim semi adalah satu dari empat musim di daerah nontropis, peralihan dari musim dingin ke musim panas. Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret  hingga 21 Juni , sementara di belahan selatan bumi musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember musim semi terjadi setelah musim dingin, dimana tumbuh-tumbuhan mekar kembali, karna itulah musim semi juga disebut “musim bunga”. musim semi membuat siang hari menjadi lebih panjang daripada malam hari. hawa di musim semi biasanya terasa hangat karna menjelang musim panas. berbeda dengan musim gugur yang udaranya terasa dingin karna menjelang musim dingin.
·         Musim Panas
Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung letak sebuah negara, musim panas dapat terjadi pada waktu yang berbeda-beda. Di belahan utara bumi, musim panas dmulai sekitar tanggal 21 Juni  hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Di banyak negara, musim panas adalah musim liburan Sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke Pantai untuk Berjemur.  Selain itu, pada musim panas buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan umumnya sedang pada masa pertumbuhan penuhnya
·         Musim Gugur
Musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim sedang, masa peralihan dari musim panas ke musim dingin. Dalam zona beriklim sedang, musim gugur adalah musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen atau ditunai, dan pohon deciduous melepas daun-daun mereka. Dia juga merupakan musim di mana hari-hari bertambah pendek dan dingin (terutama di latituda utara), dan peningkatan presipitasi di beberapa bagian dunia. Di belahan utara bumi, musim gugur dimulai sekitar tanggal 23 Septembar hingga 21 Desember, sementara di belahan selatan bumi musim gugur dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.
Secara Astronomi,Bumi mulai dengan equinox autumnal dan berakhir pada titk balik matahari. Namun, meteorologis menghitung bulan-bulan September, Oktober, dan November di belahan Utara dan Maret, April, dan Mei di belahan Selatan sebagai musim gugur. Suatu pengecualian definisi ini ditemukan di Kalender Irlandia di mana mereka masih mengikuti putaran Keltik, di mana musim gugur dihitung dari bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.
·         Musim Dingin
Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim tropis dan sedang. Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga21 Maret, sementara di belahan selatan bumi musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 Septemberr.
·         Musim Kemarau
Musim kemarau atau musim kering adalahmusim di daerah tropis  yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini. Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan  dalam wilayah dwimusim. Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekerngan berkepanjangan.
·         Musim Hujan
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tigadasarianberturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu matahari tahunan. Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu matahari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar